Indef Minta Menteri Ekonomi Waspadai Banjir Impor Besi dan Baja

Minggu, 27 Oktober 2019 07:01 WIB

Seorang pekerja di proses pembuatan baja di Pabrik Krakatau Steel, Cilegon, 26 November 2014. Krakatau Steel bisa memproduksi pipa untuk kepentingan sektor migas dengan kapasitas 115.000 ton/tahun. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta – Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance atau Indef, Aviliani, mengatakan menteri - menteri ekonomi di Kabinet Indonesia Maju bentukan Presiden Joko Widodo atau Jokowi mesti mewaspadai banjirnya impor besi dan baja. Tren peningkatan impor di sektor besi dan baja ditengarai masih akan terjadi kendati pemerintah telah merevisi aturan pada kuartal II lalu.

“Banjirnya impor besi dan baja ini perlu dicermati,” ujar Aviliani dalam diskusi online Indef pada Sabtu, 26 Oktober 2019.

Sebelumnya, pemerintah telah merevisi beleid terkait impor besi dan baja dari Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 22 Tahun 2018 menjadi Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 110 Tahun 2018. Aturan baru ini mulai berlaku pada 20 Januari 2019.

Adanya aturan ini dianggap tak juga mampu memperbaki angka impor besi dan baja di Indonesia. Saat ini, tren impor dua sektor itu dinilai masih tinggi. Badan Pusat Statistik mencatat realisasi impor besi dan baja sepanjang Januari-Agustus 2019 sebesar US$6,38 miliar atau tumbuh 5,5 persen secara year on year.

Aviliani mengatakan tingginya impor membuat produsen besi dan baja dalam negeri, seperti Kratau Steel, sulit menggapai utilisasi minimum sebesar 70 persen untuk memperoleh keuntungan. Di sisi lain, industri besi dan baja juga tengah menghadapi banyak masalah.

Advertising
Advertising

Ia mencontohkan Krakatau Steel yang terus merugi lantaran terlilit utang. Selain tidak bisa mecapai utilisasi, daya saing perusahaan pelat merah itu juga dinilai melemah. Selain itu, terjadi mismanajemen perusahaan.

Meski demikian, Aviliani memastikan masih ada peluang peningkatan ekspor besi dan baja. Salah satu caranya, ujar dia, pemerintah mesti mendorong perusahaan untuk menekan ongkos produksi.

“Misalnya menggunakan teknologi blast furnance atau taur tiup,” tuturnya. Selanjutnya, perlu ada restrukturisasi utang dan pengelolaan masuknya besi dan baja impor setelah beleid pembatasan impor terbit.

Berita terkait

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

3 jam lalu

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Dua menteri Israel secara terbuka menentang kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan berkukuh akan menyrang Rafah

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

11 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Promo Gajian di Sejumlah Merchant Makanan, 11 Kereta Dihentikan saat Gempa Garut

23 jam lalu

Terkini Bisnis: Promo Gajian di Sejumlah Merchant Makanan, 11 Kereta Dihentikan saat Gempa Garut

Sejumlah merchant makanan menawarkan ragam promo di pekan terakhir April 2024.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

1 hari lalu

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Belum Siapkan Nama Menteri, NasDem Fokus Dua Hal Ini

2 hari lalu

Belum Siapkan Nama Menteri, NasDem Fokus Dua Hal Ini

Prabowo belum menawarkan kursi menteri, Partai Nasdem fokus pada kepemimpinan ide dan rekonsiliasi.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

2 hari lalu

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

Zulhas mengatakan ada 40 pabrik yang memproduksi baja ilegal atau tidak memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

2 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

3 hari lalu

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengatakan kasus pengenaan bea masuk Rp 31 juta untuk satu sepatu sudah sesuai aturan.

Baca Selengkapnya