BPK Pelototi Anggaran Kementerian Prabowo dan Basuki Hadimuljono

Kamis, 24 Oktober 2019 15:29 WIB

Agung Firman Sampurna. Dok.TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertahanan yang dipimpin Prabowo Subianto dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang dipimpin Basuki Hadimuljono bakal diawasi Badan Pemeriksa Keuangan atau BPK lebih ketat dalam audit anggarannya. Pasalnya dua kementerian itu termasuk dari tujuh kementerian dan lembaga yang dinilai berisiko tinggi karena mendapat alokasi anggaran yang paling besar di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Ketua Badan Pemeriksa Keuangan atau BPK Agung Firman Sampurna menjelaskan tujuh kementerian dan lembaga yang berisiko adalah Kementerian Pertahanan, Kementerian Keuangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pendidikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, dan Kepolisian RI.

"Ini adalah kementerian yang dianggap termasuk di dalamnya memiliki resiko tinggi karena penggunaan anggarannya yang besar. Karena itu, kepada kementerian-kementerian ini kami buat pemeriksaannya bertahap," ujar Agung di Gedung Mahkamah Agung, Jakarta, Kamis, 24 Oktober 2019. Tahapan pemeriksaan antara lain, pemeriksaan laporan keuangan dan pemeriksaan interim.

Agung mengingatkan adanya pergantian pucuk pimpinan dari kementerian dan lembaga akan berdampak kepada akuntabilitas lembaga. Sebabnya, pimpinan satu entitas, menurut dia, akan sangat menentukan bagaimana kebijakan menentukan akuntabilitasnya. "Ada rumusnya accountibility is tone from the top."

Pada APBN 2020, Kementerian Pertahanan yang dipimpin Prabowo Subianto pada tahun depan akan mengantongi anggaran terbesar yaitu Rp 131,2 triliun. Setelah itu, anggaran jumbo juga dipegang oleh Kementerian PUPR yang dipimpin Basuki Hadimuljono, yaitu Rp 120.2 triliun.

Di posisi ketiga, anggaran besar juga diperoleh Polri dengan 104,7 triliun. Selanjutnya berturut-turut ada Kementerian Agama Rp 65,1 triliun, Kementerian Sosial Rp 62,8 triliun, Kementerian Kesehatan Rp 57,4 triliun, dan Kementerian Perhubungan 43,1 triliun. Berikutnya, Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi Rp 42,2 triliun, Kementerian Keuangan Rp 37,2 triliun, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Rp 36,6 triliun.

Berita terkait

Antusiasme Warga Nobar Timnas Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

22 menit lalu

Antusiasme Warga Nobar Timnas Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Jokowi dan beberapa menteri nonton bareng laga Timnas Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-23 2024. Nobar pun dilakukan di banyak tempat semalam.

Baca Selengkapnya

PKB Klaim Tak Minta Jatah Kursi Menteri Jika Gabung Pemerintahan Prabowo

51 menit lalu

PKB Klaim Tak Minta Jatah Kursi Menteri Jika Gabung Pemerintahan Prabowo

PKB mengklaim tak minta jatah kursi menteri jika kelak bergabung dengan pemerintahan Prabowo. Soal menteri, kata PKB adalah hak prerogatif presiden.

Baca Selengkapnya

PPP Akui Rencana Pertemuan dengan Prabowo dalam Waktu Dekat

1 jam lalu

PPP Akui Rencana Pertemuan dengan Prabowo dalam Waktu Dekat

PPP mengkonfirmasi pihaknya akan menemui Prabowo Subianto usai pilpres 2024 selesai. Namun PPP menegaskan arah politiknya akan dibahas dalam Rapimnas.

Baca Selengkapnya

Budi Arie Projo Klaim Tak Ada Cawe-cawe Jokowi di Pilkada 2024

1 jam lalu

Budi Arie Projo Klaim Tak Ada Cawe-cawe Jokowi di Pilkada 2024

Ketum Projo Budi Arie juga mengatakan belum ada arahan khusus dari Jokowi mengenai pilkada.

Baca Selengkapnya

Ketum Projo Budi Arie Pastikan Jokowi Bukan Lagi Kader PDIP

1 jam lalu

Ketum Projo Budi Arie Pastikan Jokowi Bukan Lagi Kader PDIP

Ketika ditanya peluang Jokowi masuk partai lain, Budi Arie meminta publik menunggu. Dia juga bicara soal peluang Jokowi masuk Golkar.

Baca Selengkapnya

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

1 jam lalu

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

Keberadaan partai oposisi sangat penting untuk memberikan pengawasan dan mengontrol jalannya pemerintahan. Ini pendapat dosen filsafat UGM.

Baca Selengkapnya

Saat Bos Apple dan Bos Microsoft Bergiliran Temui Presiden Jokowi

1 jam lalu

Saat Bos Apple dan Bos Microsoft Bergiliran Temui Presiden Jokowi

Presiden Jokowi menerima lawatan Bos Microsoft Satya Nadella. Sebelumnya, Bos Apple Tim Cook juga telah menemui Jokowi. Apa yang dibahas?

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Bos Microsoft Bahas Investasi Besar di Bidang Kecerdasan Buatan

2 jam lalu

Jokowi dan Bos Microsoft Bahas Investasi Besar di Bidang Kecerdasan Buatan

Budi Arie yang mendampingi Jokowi saat bertemu Nadella mengatakan Microsoft akan berinvestasi secara signifikan dalam empat tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

2 jam lalu

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

Manajemen BRIN angkat bicara soal adanya perintah pengosongan rumah dinas di Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Bos Microsoft Satya Nadella di Istana

3 jam lalu

Jokowi Terima Kunjungan Bos Microsoft Satya Nadella di Istana

Presiden Jokowi menerima lawatan Chief Executive Officer Microsoft untuk membahas investasi perusahaan raksasa teknologi asal Amerika Serikat di Indonesia.

Baca Selengkapnya