Curhat Menteri Darmin tentang Sapi, Beras dan Impor Pangan

Jumat, 18 Oktober 2019 21:48 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution bersama istrimya menghadiri peringatan kemerdekaan Indonesia ke-73 di Istana Merdeka, Jumat, 17 Agustus 2018. TEMPO/Vindry Florentin

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution akan mengakhiri jabatannya pada Sabtu, 19 Oktober 2019. Dia menceritakan, selama lima tahun menjabat sebagai menteri, ada hal tersulit yang ia kendalikan semasa ia memimpin, yakni soal komoditas pangan dan pertanian.

"Pertama, beras. Kedua, gula. Ketiga, jagung. Karena apa kita punya kebijakan yang sama. Pokoknya kita impor kerbau banyak-banyak supaya harganya rendah," kata Darmin saat acara Ngobrol Pintar Tentang Ekonomi di kantornya, Jakarta Pusat, 19 Oktober 2019.

Dia mengatakan bahwa walaupun kebijakan impor daging sapi dilakukan beberapa kali namun tidak berhasil menurunkan harga komoditas pangan tersebut hingga di bawah Rp 110 ribu. Darmin mengungkapkan, penyebabnya adalah karena jenis daging sapi itu bermacam-macam hingga 70 macam harganya, namun yang dicatat oleh Badan Pusat Statistik hanya tertulis daging sapi.

"Paha kiri dan paha kanan lain. Apalagi punggung lain sama sekali kadang-kadang muncul bawang putih dan telor. Intinya pertanian," ujar dia.

Darmin menuturkan terkadang tidak sepakat soal data pangan, karena kesimpulan dan di lapangannya terjadi perbedaan. Namun, dia menambahkan, sudah satu suara terkait data beras di Indonesia. "Walaupun, jangan menganggapnya selesai, data yang kemudian dikeluarkan Menteri Amran dan BIG (Badan Informasi Geospasial), itu sekarang kalau di-challenge dan ditunjukkan gambarnya tidak sama. Jadi akan ada diskusi lagi kelihatannya, walaupun tidak mengubah banyak."

Advertising
Advertising

Kemudian persoalan tentang luasan sawah di Indonesia, Darmin berujar bahwa selalu terjadi perbedaan luas lahan yang membuat ini sulit dicari jalan keluarnya. Ia mengatakan alasan ini terkait dari pemberian subsidi pupuk bagi para petani yang tidak bisa dikurangi.

"Nanti subsidinya bisa dipotong, yang di luar gimana ceritanya. Tidak hanya persoalan rasional. Ini persoalan ketakutan macam-macam," ungkap dia.

Darmin juga menceritakan, harus pasang badan ketika mengambil keputusan untuk impor suatu komoditas pangan. Ia rela dihujat oleh publik terkait keputusannya tersebut. "Begitu kesimpulannya kurang impor, dicaci maki seluruh republik, itu resikonya," tambah dia.

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

12 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

1 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

1 hari lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

1 hari lalu

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

2 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

3 hari lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

3 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

4 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

4 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

4 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya