TEMPO.CO, Jakarta - Platform teknologi Zilingo meluncurkan program manufaktur terdesentralisasi terbesar untuk memberdayakan perempuan yang bergerak di bidang usaha mikro, bernama SheWorkz. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan program Zilingo SheWorkz telah menciptakan klaster Fesyen dan Gaya Hidup baru.
Melalui program ini, kata dia, mereka mampu menjangkau segmen baru dari masyarakat yang membutuhkan dukungan. "Saya percaya bahwa para perempuan di industri manufaktur garmen akan mendapat manfaat dari pelatihan vokasi yang diberikan oleh Zilingo serta pinjaman modal usaha yang disalurkan melalui program Kredit Usaha Rakyat,” ujar Darmin Nasution di Gedung Smesco, Jakarta, Rabu, 16 Novermber 2019.
Menurutnya, hal ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, namun juga memperluas keuangan inklusif bagi para perempuan yang bercita-cita menjadi wirausaha mikro.
CEO dan Co-founder Zilingo, Ankiti Bose mengatakan perempuan merupakan potensi yang terpendam serta kurang dimanfaatkan untuk ekonomi Asia. Menurut dia, perempuan hanya menyumbang 24 persen dari PDB di Asia Selatan dan Tenggara.
"Kami telah memikirkan hal ini dan situasi yang ada memanggil kami untuk bertindak. SheWorkz akan menjadi ekosistem manufaktur terdesentralisasi terbesar di dunia. Airbnb mengajarkan kepada kami bahwa setiap kamar tidur tambahan di rumah Anda bisa menjadi hotel dengan adanya investasi dan visi," kata dia
Pada tahap awal, Zilingo memberikan pelatihan kepada kelompok perempuan tersebut bagaimana memproduksi busana dengan kualitas baik. Apabila produk busana tersebut memenuhi standar, Zilingo akan hadir sebagai offtaker online, membeli produk busana tersebut dan memasarkannya melalui platform market place yang dikelolanya.
Sedangkan, offtaker offline yaitu korporasi joint venture (korporasi pengrajin) yang memproduksi melalui pendekatan by order. Adapun komunitas busana berperan untuk menjalankan fungsi asistensi, channeling, dan cash management.
Dalam hal akses pembiayaan melalui KUR, program SheWorkz sejalan dengan pengembangan KUR klaster, yaitu KUR yang diberikan kepada kelompok usaha yang dikelola secara bersama dalam bentuk klaster dengan menggunakan mitra usaha untuk menampung hasil produksi dan melakukan pendampingan usaha, khususnya dalam hal ini bidang busana dan gaya hidup.
Program SheWorkz melibatkan berbagai stakeholders, baik Zilingo, Bank Mandiri, BNI dan BRI, Penjamin KUR Jamkrindo dan Askrindo, Komunitas Cinta Berkain Indonesia, What’s On Jakarta, Komunitas Rimpu Indonesia, Komunitas Designer Etnik Indonesia, Indonesia Garment Training Center (IGTC), dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
“Tujuan program SheWorkz yaitu menghadirkan program manufaktur terdesentralisasi terbesar untuk memberdayakan pengusaha mikro perempuan di Indonesia. Kami sangat berterima kasih atas dukungan penuh dari Kemenko Perekonomian, sehingga memacu semangat kami untuk mewujudkan keuangan inklusif yang lebih baik bagi lebih banyak perempuan di industri manufaktur busana,” ujar Ankiti
Program yang akan berlangsung selama setahun mendatang ini juga akan berlanjut ke luar Jakarta, antara lain di Cirebon dan Tasikmalaya.