Badan Otorita Pengelola Ibu Kota Baru akan Terbentuk Akhir 2019
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Martha Warta Silaban
Sabtu, 19 Oktober 2019 07:05 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Danis Sumadilaga mengatakan pemerintah tengah mengkaji bentuk kelembagaan dari ibu kota baru. Ia mengatakan institusi itu akan berbentuk Badan Otorita Pengelola Ibu Kota Baru.
"Sekarang sedang dalam persiapan, itu dikerjakan secara paralel oleh Badan Perencana Pembangunan Nasional alias Bappenas dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, mungkin akhir tahun sudah ada," ujar Danis di kantornya, Jumat, 18 Oktober 2019.
Danis mengatakan persoalan regulasi digarap oleh Kelompok Kerja Khusus Regulasi. Ia mengatakan kementeriannya tidak berada di dalam kelompok kerja tersebut. Kementerian PUPR berada di kelompok kerja infrastruktur.
"Bappenas sedang bikin pokja, salah satunya PUPR masuk pokja infra, nanti akan ada pokja pembiayaan, pokja penyiapan regulasi, ini luas sekali Ibu Kota. Kalau disimplifikasi ada dua, terkait infra serta terkait regulasi dan institusi," ujar dia.
Di PUPR, ujar Danis, saat ini tengah digelar sayembara gagasan desain kawasan ibu kota negara baru. Hingga pukul 14.00 WIB hari ini, ia menyebut sudah ada 672 pendaftar sayembara tersebut. "Pendaftar paling banyak dari DKI Jakarta," ujar Danis.
Berdasarkan data Kementerian PUPR, pendaftar dari Jakarta mencapai 184 tim. Jumlah tersebut disusul oleh pendaftar Jawa Barat, yaitu 145 tim. Secara keseluruhan pendaftar berasal dari hampir seluruh wilayah Tanah Air. Selain dari dalam negeri, Danis mengatakan ada pula pendaftar dari luar negeri. Kendati ia belum mengetahui asal negara para pendaftar.
Waktu pendaftaran sedianya tutup pada hari ini. Namun, lantaran menyesuaikan dengan waktu pemberian penjelasan lapangan atau aanwijzing lapangan, pendaftaran diperpanjang hingga 21 Oktober 2019. Danis melihat jumlah pendaftar bisa menembus 700 peserta. "Ini diluar perkiraan kami."
Danis mengatakan tujuan dari sayembara itu adalah menjaring partisipasi masyarakat dalam rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Di samping itu, ia berharap dari sayembara itu dapat dijaring ide atau gagasan desain kawasan ibu kota baru. Kompetisi ini terbuka bagi masyarakat yang memiliki keahlian antara lain arsitektur, perencanaan, hingga perancangan kota di Indonesia.
Adapun desain tersebut nanti, menurut Danis, mesti memenuhi tiga kriteria umum, yaitu mencerminkan identitas bangsa, menjamin keberlanjutan lingkungan, sosial, dan ekonomi, dan mewujudkan kota yang cerdas, modern, dan berstandar internasional. Danis mengatakan karya-karya tersebut, termasuk karya pemenang, akan menjadi milik penyelenggara dan berpeluang dikembangkan menjadi desain matang ibu kota baru.