Garuda dan Merpati Garap Angkutan Kargo Indonesia Bagian Timur
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Jumat, 18 Oktober 2019 12:27 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan dari Garuda Indonesia Group telah menyiapkan skema kerja sama dengan Merpati Nusantara Airlines khususnya untuk menggarap angkutan kargo udara di Indonesia bagian timur.
Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha PT Garuda Indonesia Tbk Mohammad Iqbal menyatakan pertimbangan perseroan memilih mengembangkan usaha kargo karena adanya kekurangan kapasitas di antara maskapai lain. Sementara pertumbuhan sektor kargo secara nasional mencapai dua digit per tahun.
"Bisnis kargo ini kekurangan kapasitas. Kalau pemain pesawat penumpang sudah banyak. Coba lihat ada Lion Air, Garuda, Citilink, Sriwijaya," kata Iqbal, Kamis, 17 Oktober 2019.
Iqbal menjelaskan, dalam skema kerja sama Garuda dan Merpati, Merpati akan menjadi agen kargo. Adapun, anak usaha Garuda yaitu Citilink sebagai pengangkut kargo untuk beberapa rute, misalnya Jayapura - Wamena atau Timika - Wamena pergi pulang.
Pendapatan Merpati sebagai agen kargo, menurut Iqbal, akan digunakan untuk membayar pesawat yang dioperasikan Garuda Group. Bila pendapatannya sudah stabil, Merpati bisa menggunakan pesawat sendiri yang sebelumnya harus diperbaiki dan disertifikasi kembali.
Sementara itu, Direktur Utama Merpati Airlines Asep Ekanugraha mengatakan, pada tahap awal akan menggunakan pesawat yang dioperasikan oleh Citilink dan fokus pada pengiriman rute wilayah timur. Kerja sama tersebut murni merupakan bentuk dari sinergi BUMN.
"Ini merupakan bagian dari upaya kami dalam memanfaatkan resources yang ada dalam konteks sinergi BUMN. Saya harus katakan tidak ada merger, saya tidak mau menafsirkan apapun," kata Asep.
<!--more-->
Adapun konsultan penerbangan dari CommunicAvia Gerry Soejatman mengatakan, wilayah Papua masih menjanjikan potensi besar untuk usaha kargo udara. Terlebih beberapa wilayah di provinsi tersebut masih membutuhkan barang-barang pendorong pembangunan.
"Potensi pasar kargo udara di Papua masih banyak. Tinggal mereka mau ambil yang mana dan rencananya seperti apa, karena hingga saat ini belum disampaikan," kata Gerry, Kamis, 17 Oktober 2019.
Dia juga belum mengetahui rencana secara jelas Garuda Indonesia Group menggarap angkutan kargo udara di kawasan Indonesia timur itu. Sebelumnya, Garuda Indonesia Group bersama sembilan BUMN lain bersinergi menjalin kerja sama strategis mendukung komitmen restrukturisasi bisnis PT Merpati Nusantara Airlines (MNA).
Komitmen restrukturisasi itu ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Garuda Indonesia bersama dengan Merpati yang turut melibatkan dukungan dari sembilan BUMN lainnya dalam upaya percepatan restrukturisasi bisnis BUMN itu.
Perjanjian kerja sama antara Garuda dan Merpati meliputi sinergi dalam bidang pelayanan kargo udara, layanan jasa penunjang kegiatan penerbangan (ground handling), perawatan pesawat (maintenance repair overhaul/MRO), dan pusat pelatihan kru (training center).
Dalam hal kerja sama MRO, Merpati juga bertindak sebagai agen pemasaran yang menyediakan layanan untuk perawatan turbin dari Pertamina dan PLN yang difasilitasi oleh MRO Merpati Nusantara Group dan Garuda Indonesia Group. Adapun, dalam usaha training centre, Garuda akan berpartisipasi dalam mengelola pusat pendidikan milik Merpat agar ke depannya unit usaha ini dapat menjadi salah satu sumber pendapatan.
Selain Garuda, sembilan BUMN yang terlibat penyelamatan Merpati adalah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, PT Pertamina (Persero), Perum Bulog, Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero), PT PLN (Persero), serta Himbara yang terdiri dari Bank BTN, Bank Mandiri, Bank BNI, dan Bank BRI.
BISNIS