Tak Cuma Garuda, Sriwijaya Juga Grounded Boeing 737 NG yang Retak

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Selasa, 15 Oktober 2019 10:00 WIB

Maskapai di Indonesia yang juga menggunakan pesawat Boeing 737 Max 8 yakni Sriwijaya Air. Di seluruh dunia dilaporkan terdapat 350 unit Boeing 737 MAX 8. Saat ini, selain negara juga ada maskapai yang memutuskan untuk melarang pesawat tersebut terbang. Dok.TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Jakarta - Sriwijaya Air Group menyatakan telah mengandangkan atau grounded dua pesawat Boeing 737-800 NGSriwijaya Air Group menyatakan telah mengandangkan atau grounded dua pesawat Boeing 737-800 NG miliknya yang retak. Retakan di bagian pickle fork ini ditemukan saat maskapai melakukan inspeksi seperti yang diminta Boeing.

Direktur Kualitas, Keselamatan, dan Keamanan .Toto Soebandoro mengungkapkan, grounded sudah dilakukan maskapai sejak 11 Oktober 2019 pekan lalu. Sriwijaya Air Group berharap pihak perusahaan pemberi sewa atau lessor pesawat bisa memberikan kompensasi atas dua unit Boeing 737-800 NG yang kini dikadangkan atau grounded sementara akibat temuan retakan ini.

"Kalau pesawat tidak bisa beroperasi karena sesuatu hal yang tidak bisa dihindarkan, dan itu menyangkut airworthines directive atau AD [perintah kelaikudaraan] lessor juga paham. Nanti [kompensasinya] kepada lessor," katanya kepada Bisnis.com, Senin 14 Oktober 2019.

Toto menambahkan, bentuk kompensasi bisa berupa pengurangan biaya sewa pesawat maupun hal lain. Namun, dia menegaskan detail mengenai kompensasi tersebut belum dilakukan pembahasan lebih lanjut.

Advertising
Advertising

Sebelum grounded, Toto menjelaskan, kondisi dua unit pesawat tersebut dalam masa perawatan atau sedang tidak dipergunakan untuk operasional penerbangan. Jadi, prosedur grounded tidak mengganggu layanan penerbangan maskapai kepada pelanggan.

Sriwijaya diketahui mengoperasikan 22 unit Boeing 737-800 NG. Namun, sejak masa transisi pascakesepakatan kerja sama manajemen dengan Citilink Indonesia, total pesawat yang dioperasikan baru mencapai 18 unit.

Dia mengaku sudah memberikan notifikasi kepada Boeing selaku pihak pabrikan terkait dengan masalah pickle fork tersebut. Saat ini, maskapai milik keluarga Chandra Lie tersebut sedang menunggu petunjuk teknis perbaikan.

Boeing Co. sebelumnya menemukan ada 38 retakan struktural pada pesawatnya berjenis 737-NG di seluruh dunia. Temuan itu membuat Federal Aviation Administration (FAA) Amerika Serikat meminta perusahaan maskapai penerbangan yang mengoperasikan 737-NG memeriksa seluruh kondisi pesawatnya.

FAA mencatat ada 165 dari 200 Boeing 737 NG yang terhitung sudah tua mengalami retakan struktural. Sejumlah kecil pesawat yang berbasis di Amerika Serikat dan telah berhenti beroperasi sementara. Boeing tengah mempersiapkan instruksi untuk perbaikan dan pergantian bagian-bagian yang rusak.

BISNIS

Berita terkait

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

6 jam lalu

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

Banyak insiden yang menggerus reputasi Boeing sebagai produsen pesawat terkemuka di dunia, yang terakhir adalah kematian seorang pelapor.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

22 jam lalu

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.

Baca Selengkapnya

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

1 hari lalu

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

Seorang pelapor yang menuduh pemasok Boeing mengabaikan cacat produksi 737 MAX telah meninggal dunia

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

1 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Hendry Lie Pendiri Sriwijaya Air Tersangkut Kasus Timah, Apa Peran dan Dampaknya pada Maskapai?

1 hari lalu

Hendry Lie Pendiri Sriwijaya Air Tersangkut Kasus Timah, Apa Peran dan Dampaknya pada Maskapai?

Kejaksaan Agung menetapkan pendiri Sriwijaya Air Hendry Lie sebagai tersangka kasus dugaan korupsi PT Timah, bagaimana dampaknya ke Maskapai?

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

2 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

2 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

2 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

3 hari lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya