Melesat Cepat, Sri Mulyani Ingatkan Perusahaan Digital Waspada

Reporter

Antara

Jumat, 11 Oktober 2019 10:47 WIB

COO Tokopedia Melissa Siska Juminto dan VP of Operation Tokopedia Rudy Azhary Dalimunthe meresmikan Tokopedia Care di Puri Kembangan, Jakarta Barat, Rabu, 4 September 2018. TEMPO/Khory

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengingatkan perusahaan digital, yang kini tumbuh dengan pesat di Indonesia, selalu waspada dengan berbagai tekanan.

"Tentu, sukses dalam waktu cepat dan naik cepat, pasti ada konsekuensinya," katanya saat menjadi pembicara diskusi publik "Dampak Tokopedia bagi Ekonomi Indonesia" di Jakarta, Kamis malam, 10 Oktober 2019.

Menurut Menkeu, akses yang cepat tidak hanya memberikan kesempatan untuk berkembang, tapi juga membuka peluang bagi pihak lain berbuat jelek, yang tentunya berkaitan dengan reputasi.

Untuk itu, ia meminta perusahaan digital termasuk Tokopedia untuk meningkatkan kemampuan memperbaiki mekanisme menjaga kualitas dan keamanan produk dan layanan.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menambahkan perusahaan digital juga diharapkan memperkuat fondasi tata kelola yang baik di tengah pertumbuhan yang semakin tinggi.

Advertising
Advertising

"Ini bukan masalah apa-apa, manajemen yang tumbuh cepat pasti akan menimbulkan tekanan," katanya.

Ekonomi digital di Indonesia tumbuh dan berkembang pesat di Tanah Air. Sri Mulyani menyebutkan berdasarkan statistik tahun 2019, pertumbuhan ekonomi digital diperkirakan mencapai US$ 40 miliar dan berpotensi bisa mencapai US$ 130 miliar pada 2025.

Pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia, kata dia, juga tumbuh cepat hingga 40 persen setiap tahun.

"Ini merupakan angka yang membuat kita semua iri, ekonomi secara umum saja tumbuh lima persen," katanya.

Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) mengadakan riset terkait kinerja perusahaan teknologi Tokopedia.

Hasil riset menyebutkan perusahaan digital itu berkontribusi sebesar Rp 170 triliun bagi ekonomi Indonesia tahun 2019 atau naik dibandingkan tahun 2018 yang mencapai Rp 58 triliun.

Berdasarkan hasil riset LPEM UI tahun 2018, jumlah penjual melonjak dari sekitar lima juta pada tahun 2018 menjadi 6,4 juta pada September tahun 2019.

Selama tahun 2018, LPEM UI juga mencatat total nilai penjualan (GMV) perusahaan digital itu mencapai Rp73 triliun dan diestimasi melonjak hingga Rp222 triliun tahun 2019.

Jumlah itu setara dengan 1,5 persen ekonomi Indonesia. "Sebagai perusahaan relatif sangat muda, pasti Tokopedia akan terus menghadapi berbagai macam kemungkinan potensi namun juga bisa saja dalam bentuk cobaan," kata Sri Mulyani.

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Wamen Nezar Patria Ajak Permias Seattle Ambil Bagian Manfaatkan Ekonomi Digital Indonesia

2 hari lalu

Wamen Nezar Patria Ajak Permias Seattle Ambil Bagian Manfaatkan Ekonomi Digital Indonesia

Pemerintah berupaya mengoptimalkan potensi ekonomi digital Indonesia dengan mempercepat transformasi digital dan mengembangkan talenta digital nasional

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

3 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

3 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

3 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya