Tiket Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya Diperkirakan Rp 400 Ribu

Rabu, 25 September 2019 07:15 WIB

Pemerintah Indonesia dan Jepang menandatangani kesepakatan teknis Summary Record on The Java North Line Upgrading Project untuk mengkaji pembangunan kereta semi-cepat Jakarta-Surabaya pada Selasa petang, 24 September 2019 di Hotel Pullman, Jakarta. TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memperkirakan harga tiket kereta semi cepat Jakarta-Surabaya berkisar Rp 400 ribu sekali jalan. Harga tersebut dihitung dari nilai investasi yang digelontorkan selama pembangunan.

"Dari feasibility study dihitung dengan return, katakanlah 10 tahun, ketemu Rp 400 ribu. Tapi ini belum final. Ekspektasi kami Rp 400-500 ribu," ujar Budi Karya di Hotel Pullman pada Selasa petang, 24 September 2019.

Dengan harga tersebut, Budi Karya mengatakan kereta semi-cepat akan diminati banyak kalangan, termasuk kalangan menengah. Kereta semi-cepat juga digadang-gadang bakal memberi alternatif transportasi dan bersaing dengan mode angkutan udara.

Namun, Budi mengatakan harga tiket tersebut belum final. Tarif bisa berubah bila hitungan investasi bergerak. Saat ini, ia memperkirakan pembangunan kereta cepat membutuhkan investasi Rp 60 triliun.

Pemerintah Indonesia dan Jepang sebelumnya telah meneken nota kesepahaman atau kesepakatan teknis Summary Record on The Java North Line Upgrading Project untuk mengkaji pembangunan kereta semi-cepat Jakarta-Surabaya. Kesepakatan ini menandai dimulainya studi kelayakan atau feasibility study sebagai bagian dari tahap awal pembangunan.

Budi mengatakan Kemenhub akan memulai feasibility study pada 2019 akan kelar pada 2020. Dia mengatakan setelah feasibility study, pemerintah bakal melaksanakan pembebasan lahan. Pemerintah membutuhkan waktu 2 tahun untuk pembebasan lahan sehingga konstruksi baru bisa dimulai pada 2022.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri mengatakan pembangunan kereta semi-cepat sepanjang 715 kilometer ini akan terbagi atas dua fase. Fase pertama dilakukan untuk Jakarta-Semarang dengan pementasan Jakarta-Cirebon dan Cirebon-Semarang.

Pembangunan untuk fase I pementasan Jakarta-Cirebon bakal kelar 2024. Sedangkan pementasan Cirebon-Semarang hingga fase II Semarang-Surabaya akan kelar pada 2025.

Berdasarkan pra-studi kelayakan, Zulfikri mengatakan kereta semi-cepat akan mengangkut 900 orang dalam sehari dan 9 juta penumpang dalam setahun. "Nantinya akan ada 50 perjalanan sehari untuk Jakarta-Solo dan Solo-Jakarta," ujarnya.

Kereta semi cepat nantinya akan memiliki enam gerbong dalam sekali perjalanan. Masing-masing gerbong akan menampung penumpang kelas ekonomi, bisnis, dan eksekutif.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

13 jam lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

13 jam lalu

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

1 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

3 hari lalu

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

3 hari lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

Keberadaan bandara internasional terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu wilayah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

4 hari lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

InJourney menilai penyesuaian bandara internasional ini berpengaruh positif terhadap konektivitas udara dan pariwisata Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

4 hari lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

4 hari lalu

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

Bandara yang statusnya diubah dari internasional menjadi domestik masih dimungkinkan untuk kembali berubah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

4 hari lalu

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

Kemenhub memangkas sejumlah bandara internasional yang dinilai belum memanfaatkan perjalanan internasional.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

6 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya