Tambah Utang via Samurai Bond, PLN Raup Dana Segar Rp 3 Triliun
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Senin, 16 September 2019 16:52 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN meraup dana segar 23,2 miliar yen atau sekitar Rp 3 triliun dengan menerbitkan obligasi Samurai pertamanya melalui penawaran umum kepada investor Jepang. Obligasi itu diterbitkan dalam 3-tranche yang terdiri dari masing-masing tenor tiga tahun, lima tahun, dan sepuluh tahun dengan kupon tetap.
"Hasil penerbitan Obligasi Samurai ini akan dipergunakan untuk mendanai sebagian kebutuhan investasi untuk pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan sebagaimana amanat pemerintah" kata Direktur Keuangan PLN Sarwono Sudarto dalam keterangan tertulis, Ahad, 15 September 2019. Melalui Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2016, perusahaan setrum pelat merah itu memang mendapatkan penugasan untuk membangun pembangkit listrik 35.000 megawatt.
Sarwono mengatakan obligasi ini mendapatkan peringkat 'Baa2' oleh Moody's, 'BBB' oleh Standard and Poor's, dan 'BBB' oleh Japan Credit Rating. Penerbitan ini, kata dia, menjadi sangat penting karena PLN kembali berhasil melakukan penerbitan dalam denominasi mata uang asing selain yang selama ini diterbitkan yaitu dolar Amerika Serikat setelah juga berhasil melakukan penerbitan surat utang berdenominasi Euro pada bulan Oktober 2018 lalu.
Sebelum melakukan penawaran umum kepada investor di Jepang, Sarwono mengatakan perseroan telah terlebih dahulu mengadakan pertemuan dengan para investor potensial di Tokyo pada Juli 2019. Roadshow yang dilaksanakan tersebut dinilai membantu investor memahami operasi bisnis PLN dan bagaimana hubungannya yang kuat dengan pemerintah.
"Melalui roadshow, PLN mampu meyakinkan ketertarikan investor atas kredibilitas PLN dengan adanya respons positif dari investor," tutur Sarwono. Di samping, perseroan dengan dibantu perbankan yang telah dikenal luas oleh investor Jepang mulai melakukan soft - sounding pemasaran selama 2 hari yaitu pada 4 dan 5 September 2019 dan mendapatkan umpan balik yang positif dari investor.
<!--more-->
Alokasi penerbitan obligasi Samurai tersebut tersebar di beberapa jenis investor, yakni Shinkin/bank lokal 36 persen, life insurers 24 persen, regional banks 15 persen, offshore banks 12 persen, asset managers 9 persen dan lainnya 4 persen. Dalam penerbitan ini PLN dibantu oleh lembaga keuangan yaitu Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities Co., Ltd., Mizuho Securities Co., Ltd., Nomura Securities Co., Ltd., dan SMBC Nikko Securities Inc.
Pada tanggal 6 September 2019, PLN memulai penawaran umum resmi kepada investor dengan harga acuan awal untuk tranche 3 tahun di Yen Swap Offer + 45-65 bps, 5 tahun di YSO + 75-95 bps, 7 tahun di YSO + 80-100 bps dan 10 tahun pada YSO + 90-105 bps. "Selama masa penawaran umum, dengan permintaan yang sangat positif dan tinggi dari para investor Yen dan juga harga yang sangat kompetitif diputuskan bahwa yang akan diterbitkan adalah tenor di 3,5 dan 10 tahun," kata Sarwono.
Transaksi itu pun berhasil diterbitkan pada 12 September 2019 yaitu dengan tenor 3 tahun sebesar 3 milyar yen dan kupon 0,43 persen, 5 tahun sebesar 18,5 Milyar yen dengan kupon 0,87 persen dan tenor 10 tahun sebesar 1 Milyar yen dengan kupon 1,05 persen.
Sarwono berujar melalui penerbitan Obligasi Samurai ini selain untuk mendapatkan dana segar guna pembiayaan investasi, PLN juga berupaya mencari alternatif sumber dana investasi baru dengan tetap menjaga tingkat imbal hasil yang sangat kompetitif. Sehingga tetap mampu menjaga kestabilan Biaya Pokok Penyediaan Listrik yang terjangkau.
PLN juga akan terus mengejar pencapaian target elektrifikasi secara nasional 99 persen di tahun 2019. Selain juga menyelesaikan proyek-proyek infrastruktur strategis di sisi pembangkitan, transmisi dan distribusi diseluruh Indonesia, yang dibarengi terus dengan upaya menjaga keandalan operasinya.