Didapuk Habibie Jadi Dubes di Singapura, Luhut Sempat Menolak

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Rahma Tri

Minggu, 15 September 2019 08:03 WIB

Presiden RI ke 3 BJ Habibie disambut Menteri Koridintor Kemaritiman Luhut Panjaitan (kanan) saat jamuan makan malam di rumah jabatan Gubernur Sulsel di Makassar, Sulawesi Selatan, 9 Agustus 2017. Jamuan makan malam ini merupakan rangkaian peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-22, juga hadir dua menteri dan sejumlah kepala daerah di Sulsel. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan membagi pengalamannya bersama mantan presiden Indonesia ketiga Bacharuddin Jusuf Habibie, yang baru saja berpulang pada Rabu 11 September 2019 lalu. Luhut menceritakan momen-momen ketika ia ditunjuk Habibie menjadi Duta Besar Indonesia untuk Singapura pada tahun 1999.

“Saya perhatikan wajah Pak B.J. Habibie di tempat tidur di RSPAD Gatot Soebroto ketika menengoknya untuk terakhir kali pada Rabu lalu. Ingatan saya melayang jauh ke belakang,” kata Luhut membuka kisahnya, lewat akun Facebook, pada Jumat, 13 September 2019.

Kala itu, tahun 1999, Luhut bercerita seorang utusan dikirimkan untuk menemui dirinya yang sedang berada di Bandung, bertugas sebagai Komandan Komando Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI Angkatan Darat.Utusan tersebut memberi tahu bahwa Habibie akan menunjuk Luhut sebagai Duta Besar Indonesia untuk Singapura. “Saya terkejut dan menjawab, bahwa saya harus mendengar sendiri penunjukan itu dari Presiden pribadi,” kata dia.

Akhirnya, Luhut dipanggil ke Jakarta untuk menghadap Presiden. Dengan disaksikan oleh Panglima ABRI Jenderal TNI Wiranto, kata Luhut, Habibie ingin mempercayakan dirinya menjadi Dubes untuk Singapura. “Saya jawab, terima kasih pak atas kepercayaan itu., tapi saya ingin kepastian, apakah ini penugasan atau penawaran?” Luhut bercerita.

Mendengar jawaban itu, Luhut menyebut Habibie terdiam. “Mungkin beliau tidak paham maksud saya. Lalu saya teruskan lagi, bila ini penugasan, saya sebagai prajurit TNI akan menjalankan perintah tersebut dengan sebaik-baiknya; tetapi bila ditawarkan dengan segala hormat saya menolaknya. Bila diizinkan, saya lebih berbahagia tetap di TNI hingga pensiun,” kata dia.

Advertising
Advertising

Pak Habibie langsung mengerti dan kemudian menoleh ke Wiranto, “Pak Wiranto ini penugasan ya pak!” kata Luhut menirukan ucapan Habibie. Saat itu, kata Luhut, Wiranto terlihat ragu-ragu, tapi akhirnya setuju bahwa menjadi Dubes adalah penugasan sebagai anggota TNI aktif. Sehingga, Luhut pun memberi hormat ke Habibie dan menyatakan siap menjalankan penugasan itu. “Saya kagum bahwa seorang Presiden mau mendengar pendapat seorang anggota TNI seperti saya,” kenang Luhut.

Selesai dilantik menjadi duta besar, Luhut dipanggil oleh Habibie dan diberi arahan bahwa dirinya harus bisa memperbaiki hubungan antara Indonesia dan Singapura yang sempat mendingin.Sebab saat itu Habibie pernah menyebut Singapura sebagai a little red dot lantaran Singapura lantaran negara itu tidak membantu Indonesia yang tengah didera krisis ekonomi.

Sehingga saat itu, kata Luhut, dirinya mulai membangun kepercayaan dari para pejabat Singapura dari tingkat Perdana Menteri, yang waktu itu dipegang oleh Goh Chok Tong, hingga pejabat Kementerian Luar Negeri Singapura. Luhut lalu berjanji akan melakukan semua hal yang bisa Ia lakukan menyangkut kepentingan Singapura di Indonesia.

Suatu hari, kata Luhut, ia mendapat kabar dari pejabat Singapura bahwa terjadi kerusuhan di sebuah perusahaan Singapura di Bintan, Kepulauan Riau. Tanpa membuang waktu, kata Luhut Ia langsung meminta Singapura menyediakan sebuah pesawat helikopter yang menerbangkan dirinya langsung ke Bintan.

Di sana, Luhut bertemu dengan pimpinan buruh yang mogok dan aparat keamanan setempat sehingga persoalan tuntas. “Sore hari saya langsung pulang kembali ke Singapura,” kata dia.

Saat itulah, kata Luhut, para pejabat Singapura memberi penghargaan kepada dirinya karena bisa memenuhi janji yang pernah ia sampaikan. “Mereka tidak tahu bahwa saking buru-burunya, saya pergi dan pulang tanpa bawa paspor, padahal itu sudah ke luar negeri,” kenang Luhut.

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

2 jam lalu

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Media Asing Soroti Tawaran Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora dari Luhut

4 jam lalu

Media Asing Soroti Tawaran Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora dari Luhut

Media asing menyoroti pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Pandjaitan soal tawaran kewarganegaraan ganda

Baca Selengkapnya

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

18 jam lalu

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

Pensiunan Puspitek menyatakan Menristek saat itu, BJ Habibie, menyiapkan rumah dinas itu bagi para peneliti yang ditarik dari berbagai daerah.

Baca Selengkapnya

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

1 hari lalu

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.

Baca Selengkapnya

Satgas-Satgas Bentukan Jokowi, Terbaru Satgas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol

1 hari lalu

Satgas-Satgas Bentukan Jokowi, Terbaru Satgas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol

Presiden Joko Widodo atau Jokowi kerap membentuk Satuan Tugas alias Satgas. terakhir tunjuk Bahlil pimpin Satgas Gula dan Bioetanol.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

1 hari lalu

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

3 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

4 hari lalu

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

Zulhas mengatakan ada 40 pabrik yang memproduksi baja ilegal atau tidak memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

4 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

5 hari lalu

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

Rencana pemerintah membuka lahan sejuta hektar di Kalimantan Tengah untuk proyek penanaman padi Cina dinilai tidak perlu.

Baca Selengkapnya