TEMPO Interaktif, Jakarta:Pasar Sempra potensi pasarnya mencapai 6 juta ton kaki kubik per tahun.
Pemerintah terus berupaya keras untuk memperoleh pasar gas bumi ke luar negeri. Setelah mendapatkan kepastian pasar di Korea Selatan sebesar 1,13 juta ton kaki kubik per tahun, dalam waktu dekat pemerintah akan menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan perusahaan gas asal Meksiko, Sempra, yang potensi pasarnya mencapai 6 juta ton kaki kubik per tahun.
Kepala Badan Pelaksana Minyak dan Gas (BP Migas) Rachmat Soedibyo, mengungkapkan hal itu, usai diterima Presiden Megawati Soekarnoputri, di Istana Negara, Jakarta, Senin (11/8). Berbagai pendekatan, kata dia, telah dilakukan pemerintah terhadap Sempra, agar mereka bersedia membeli gas dari Indonesia.
Akhir bulan ini, tim dari pemerintah akan segera berangkat ke Meksiko untuk menindaklanjuti kerjasama tersebut. Selain Kepala BP Migas, anggota tim yang akan berangkat antara lain Dirjen Migas Iin Arifin Takhyan dan Deputi Kepala BP Migas Edi Purwanto.
Selain itu, di Meksiko, tim juga akan memperjelas kerjasama dengan perusahaan Marathon, konsorsium perusahaan gas Amerika-Meksiko. Penandatanganan MoU dengan Marathon telah dilakukan bulan lalu, dengan BP Migas dan Pertamina. Selanjutnya, akan dibicarakan lebih rinci tentang persyaratan term & condition dari agreement yang telah disepakati.
Rachmat memastikan, pasar gas di pantai barat Amerika itu sudah riil. Selain Marathon dan Sempra, ada dua perusahaan lain yaitu Chevron Texaco dan Shell. Pemerintah optimis bisa meraih pasar itu, karena tak banyak saingan. Saingan terberat, kata dia, adalah Sakalin, produsen gas asal Rusia. Australia juga pesaing Indonesia di sana, tapi kita yakin bisa mengalahkannya, katanya.
Kepastian mengenai pasar di Meksiko itu dibenarkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Purnomo Yusgiantoro. Sebelum diterima Presiden, Purnomo menegaskan, pemerintah harus meraih pasar luar negeri sebanyak mungkin. Bahkan, berbagai upaya akan dilakukannya. Kita kebut deh, ujarnya. Di Meksiko, Purnomo yakin, Head of Agreement akan segera ditandatangani dengan Marathon.
Hal senada diungkapkan Dirjen Migas Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Iin Arifin Takhyan. Namun, ia belum bisa memastikan, kapan penandatanganan Head of Agreement itu akan dilakukan. Tim yang akan berangkat ke Marathon, katanya, masih akan meninjau lokasinya. Pokoknya kita terus melakukan pendekatan, katanya.
(Retno Sulistyowati-TNR)