Inflasi Agustus 0,12 Persen, Biaya Sekolah Pemicu Terbesar

Reporter

Eko Wahyudi

Editor

Rahma Tri

Senin, 2 September 2019 12:31 WIB

Sinergi dan Dukungan Pemerintah Daerah dalam Pengendalian Inflasi.

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan laju inflasi Agustus 2019 mencapai 0,12 persen. Adapun inflasi tahun kalender (year to date) 2,28 persen, dan inflasi tahun ke tahun (year on year) sebesar 3,49 persen. Kepala BPS Suhariyanto menilai, meski lebih tinggi dibanding inflasi Juli 2019, laju inflasi Agustus 2019 masih dalam batas terkendali.

"Kita simpulkan inflasi masih bisa terkendali. Kita harapkan sisa empat bulan ke depan masih terkendali," kata Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin, 2 September 2019.

Suhariyanto menuturkan, sumbangan inflasi paling besar terjadi kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga dengan nilai 1,21 persen. "Ini yang paling besar di bulan Agustus. Karena, ada kenaikan uang sekolah atau tahun ajaran baru, seperti SD menyumbang sebesar 0,04 persen, SMP dan SMA 0,02 persen, Perguran Tinggi 0,01 persen Juli sampai Agustus," ia menambahkan.

Selain ongkos sekolah atau biaya pendidikan , yang menyumbang peningkatan inflasi paling tinggi lainnya adalah cabai merah (0,10 persen), cabai rawit (0,07 persen), dan emas perhiasan (0,05 persen). Sedangkan komoditas lainnya tidak terlalu besar menyumbangkan kepada angka inflasi naisonal.

Suhariyanto mengungkapkan, dari 82 kota di Indonesia yang mengalami inflasi mencapai 42 kota dan sisanya justru mengalami deflasi. Sedangkan kota tingkat inflasi tertinggi ditempati oleh Kudus, Jawa Tengah senilai 0,82 persen. Lalu deflasi tertinggi dialami oleh kota Bau-Bau, Sulawesi Tenggara dengan nilai 2,10 persen.

Penyumbang deflasi, kata Suhariyanto, adalah penurunan harga bawang merah senilai 0,08 persen. Kedua, yang andil kepada deflasi adalah penurunan harga tomat sayur sebesar 0,06 persen. Lalu ada bayam dan bawang putih masing-masing 0,02 persen. Kemudian juga, ada daging ayam ras alami deflasi 0,01 persen dan beberapa komoditas sayuran lainnya.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi peningkatan inflasi bulan ini sedikit didorong kenaikan iuran BPJS Kesehatan yang baru saja diberlakukan. Ia menuturkan kenaikan tarif asuransi plat merah sebagai komponen kelompok harga yang diatur pemerintah (administered prices) hanya akan berdampak secara sementara.

EKO WAHYUDI

Berita terkait

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

2 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

4 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

BI akhirnya menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25 persen. Apa alasan bank sentral?

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

5 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

6 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

6 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

6 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

6 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

6 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya