Pembiayaan Ibu Kota Baru, Sri Mulyani Tunggu Masterplan

Selasa, 27 Agustus 2019 15:19 WIB

Rancangan konsep Ibu Kota baru di Kalimantan. Foto: Dok. Kementerian PUPR

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pembiayaan pembangunan ibu kota baru masih menunggu masterplan atau rencana gambaran pembangunan. Sebab, hal itu akan menentukan jumlah dana yang dibutuhkan sekaligus pengelolaan aset yang dimiliki pemerintah.

"Kami akan pelajari masterplan yang akan dikembangkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Bappenas khususnya dari sisi kebutuhan dana untuk pembangunan. Termasuk nanti status asetnya, serta bagaimana kebutuhan dananya," kara Sri Mulyani di Kompleks Parlemen DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa 27 Agustus 2019.

Sri Mulyani juga menjelaskan skema pengelolaan aset tersebut berkaitan dengan keberadaan aset negara dan pemerintah yang kini berada di DKI Jakarta. Dia mengatakan model pengelolaan itu diperlukan dalam rangka melaksanakan inventarisasi aset-aset yang ada.

Terkait pembiayaan pembangunan ibu kota baru, Sri Mulyani juga mengatakan masih akan melihat pelaksanaan proyek pembangunan. Dalam hal ini, apakah pembangunan akan dilakukan secara sekaligus atau akan dilakukan secara bertahap.

"Itu semua masuk di dalam rencana yang nanti kami kaji secara matang. Kami lihat keseluruhan kemungkinan pembiayaan dan diharapkan bisa seminimal mungkin untuk generasi yang akan datang," kata Sri Mulyani.

Advertising
Advertising

Kendati demikian, kata Sri Mulyani menjelaskan dana untuk pembangunan infrastruktur dasar belum masuk dalam RAPBN 2020. Sebab, masterplan pembangunan ibu kota baru juga belum dikomunikasikan, termasuk terkait landasan hukum rencana pembangunan.

Sri Mulyani menuturkan, dirinya telah melihat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Kementerian Perhubungan telah menganggarkan dana untuk pembangunan infrastruktur. Namun jumlahnya, belum terlihat signifikan. Saya lihat karena masih dalam bentuk kajian awal dari infrastruktur yang akan dibangun, nanti kami akan lihat dahulu, sambil melihat masterplan."

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono sebelumnya menyebutkan proses pembangunan lokasi ibu kota baru terbagi menjadi 3 kluster proses persiapan dan pembangunan. Pertama, untuk desain kawasan dan tata ruang ibu kota baru ditargetkan selesai hingga pertengahan 2020.

Kedua untuk prasarana dasar seperti jalan, bendungan, instalasi pengolahan air, dan sanitasi akan dilakukan desain mulai sekarang, sampai pertengahan tahun 2020, pembangunan fisiknya karena lokasinya sudah ada. "Proses design and build sama seperti yang dilakukan saat merenovasi GBK. Sehingga dengan inovasi tersebut, dapat dilakukan dengan cepat," ucapnya seperti dikutip dari siaran pers, Selasa, 27 Agustus 2019.

Terakhir, kata Basuki, akan dilakukan pembangunan gedung-gedung pusat pemerintahan. Pembangunan gedung pemerintahan tersebut butuh desain dan arsitektural yang sangat baik sehingga harus lebih hati-hati dalam merancangnya.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo atau Jokowi kemarin di Istana Negara, Jakarta, mengumumkan bahwa ibu kota negara Republik Indonesia akan dipindahkan dari Jakarta ke sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara.

"Lokasi ibu kota baru yang paling ideal adalah di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kutai Kartanegara karena sudah punya infrastruktur yang relatif lengkap dan pemerintah punya lahan seluas 180 ribu hektare," katanya. Selain itu, menurut Presiden, pemerintah memilih kedua daerah itu sebagai lokasi ibu kota yang baru karena risiko bencana minim.

ANTARA

Berita terkait

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

21 menit lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

3 jam lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

12 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

2 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

2 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya