Virus Flu Babi Marak di Afrika, Indonesia Siap Ambil Alih Pasar

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Jumat, 23 Agustus 2019 10:40 WIB

Panik Flu Babi di India/AP Photo/Rajanish Kakade

TEMPO.CO, Jakarta - Seiring dengan merebaknya virus flu babi di Afrika, Indonesia pun bergegas memanfaatkan peluang untuk mengambil alih pangsa ekspor babi dari kawasan itu. Persebaran virus African Swine Fever (ASF) alias flu babi Afrika itu dikabarkan semakin meluas di sejumlah negara produsen.

Sejauh ini, kasus kematian akibat virus tersebut belum ditemukan di Indonesia meski telah ditemukan di negara Asia Tenggara lain seperti Vietnam, Laos, dan Kamboja.

"Peluang untuk memperluas ekspor sangat besar. Kami sedang dalam upaya ke arah itu," kata Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Fini Murfiani dalam pesan tertulis kepada Bisnis, Kamis 22 Agustus 2019.

Fini tak merinci negara mana saja yang masuk dalam daftar penjajakan ekspor. Namun, ia tak memungkiri terdapat peluang ke negara-negara yang tengah menghadapi koreksi produksi akibat wabah virus flu babi Afrika.

"Produksi babi sendiri tentunya surplus. Negara tujuan ekspor mana pun, selama ada peluang kami akan kejar," sambung Fini.

Advertising
Advertising

Pasar utama ekspor babi baik dalam bentuk hidup maupun daging sendiri masih dipegang Singapura. Kementerian Pertanian mencatat nilai ekspor babi ke negara tersebut sejak 2014 sampai semester I/2019 mencapai nilai Rp3,04 triliun. Sementara nilai total ekspor babi hidup yang telah dicatat Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan nilai Rp4,31 triliun (kurs Rp14.000/US$) sepanjang sepanjang 2013-2017.

Dengan lebih dari 80 persen penduduk yang menganut agama Islam, daging babi memang bukan sumber protein utama di Indonesia. Rata-rata konsumsi daging babi, menurut data BPS, hanya berkisar di angka 0,22 kg per kapita per tahun selama periode 2013-2017 dengan konsumsi tertinggi pada 2017 di angka 0,26 kg per kapita per tahun.

Rencana untuk memperluas pasar ekspor babi pun disambut baik oleh Ketua Gabungan Usaha Peternak Babi Indonesia (GUPBI) Bali Ketut Hari Suyasa. Ia mengharapkan pemerintah dapat memberi bimbingan lebih kepada peternak rakyat agar manfaat perluasan pangsa ekspor tersebut tak hanya dirasakan segelintir pelaku usaha.

BISNIS

Berita terkait

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

1 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

2 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

2 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

7 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

10 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

11 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

11 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

11 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

11 hari lalu

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.

Baca Selengkapnya