Indef Tak Yakin Target Pertumbuhan 5,3 Persen Bakal Tercapai

Senin, 19 Agustus 2019 11:35 WIB

Foto aerial pembangunan infrastruktur jembatan Wear Arafura di Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku, 29 April 2018. Pembangunan jembatan sepanjang 323 meter yang menghubungkan Pulau Yamdena dengan Pulau Larat oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XVI Ambon. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Target pertumbuhan ekonomi yang dipatok pemerintah pada tahun 2020 sebesar 5,3 persen dinilai bakal sulit tercapai. Peneliti Bidang Makroekonomi dan Keuangan Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abdul Manap Pulungan menyebutkan, salah satu alasannya adalah perekonomian global yang masih lesu.

Abdul menyebutkan, selama 2015-2019 semester I, ekonomi tumbuh tertinggi hanya 5,27 persen (y-o-y). "Apalagi saat global yang semakin berat 5,3 persen sulit," katanya, Jumat, 18 Agustus 2019.

Indonesia sebagai negara berkembang, menurut dia, harus tumbuh tinggi agar tidak terjebak pada middle income trap. Jika tidak mampu, maka pemerintah perlu memperbaiki struktur pertumbuhan.

"Namun, kondisi itu cukup sulit, seiring dengan menurunnya peranan sektor-sektor padat karya seperti pertanian, tambang, dan industri pengolahan," kata Abdul. Pemerintah juga perlu mengembangkan sektor tradable karena berperan penting terhadap penyerapan tenaga kerja.

Peneliti Indef lainnya Rizal Taufikurahman menyatakan, asumsi pertumbuhan ekonomi pada tingkat 5,3 persen sebenarnya tidak beranjak dari target pertumbuhan ekonomi 2019. Hal ini menunjukkan bahwa perekonomian nasional Indonesia cenderung stagnan.

Advertising
Advertising

"Artinya perekonomian nasional tidak jauh lebih baik dari tahun 2019 ini. Tentunya, akan mempunyai tantangan besar tersendiri dalam mencapai target tersebut," kata Rizal.

Rizal menyebutkan target pertumbuhan ekonomi yang berada pada tingkat 5,3 persen dengan mengandalkan konsumsi dan investasi sebagai motor penggerak utamanya. Padahal, kedua indikator tersebut, saat ini per kuartal II/2019, masih belum memberikan sinyal yang lebih baik sesuai dengan yang diharapkan.

Misalnya saja, kata Rizal, target investasi masih belum memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal II. "Termasuk juga daya beli yang perlu digenjot lagi, agar konsumsi masyarakat semakin meningkat."

Pada Nota Keuangan RAPBN 2020, pemerintah merumuskan pertumbuhan ekonomi akan berada pada tingkat 5,3 persen dengan konsumsi dan investasi sebagai motor penggerak utama. Pemerintah juga menargetkan inflasi akan tetap terjaga rendah pada tingkat 3,1 persen untuk mendukung daya beli masyarakat.

BISNIS

Berita terkait

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

1 jam lalu

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) membukukan realisasi investasi senilai Rp 401,5 triliun pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

2 jam lalu

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

Sinar Mas Land melalui Digital Hub berkomitmen untuk terus mendukung kemajuan ekosistem startup digital potensial di Indonesia melalui gerakan Digital Hub Next Action (DNA).

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

4 jam lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

18 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

2 hari lalu

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

Investasi menjadi salah satu langkah keuangan yang wajib dilakukan oleh semua orang.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

2 hari lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

3 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

4 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

4 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya