Luhut: Pemerintah Akan Masukkan Garam sebagai Barang Penting

Kamis, 25 Juli 2019 22:33 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan seusai menggelar rapat bersama sejumlah stakeholder di kantornya, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis petang, 25 Juli 2019. TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan berencana memasukkan garam sebagai komponen barang penting. Upaya ini dilakukan untuk mencegah terjadinya fluktuasi yang kerap mengakibatkan harga garam di level petani anjlok.

"Kita akan masukkan kembali (garam) ke Peraturan Presiden, menjadi barang penting sehingga harga eceran bisa dibuat," kata Luhut di kantornya, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis petang, 25 Juli 2019.

Aturan terkait barang penting termaktub dalam Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2015 tentang Penetapan dan Penyimpanan Barang Penting. Dalam beleid itu disebutkan bahwa barang penting merupakan barang strategis yang berperan penting menentukan kelancaran pembangunan nasional.

Setelah kebijakan diambil, harga garam akan memiliki standar. Artinya, ada standar khusus untuk harga garam sehingga harga yang dipatok di pasar sesuai dengan peraturan pemerintah.

Saat ini, kualitas garam terbagi atas KW 1, KW 2, dan KW 3. Garam KW1 adalah garam dengan kadar NaCl di kisaran 95 hingga 98 persen. Sedangkan KW2 merupakan garam dengan kadar 90-95 persen, sementara KW3 merupakan garam yang kandungannya di bawah 90 persen.

Luhut menjelaskan, belum ada kesepakatan yang seragam antar-pembeli dan produsen untuk menentukan standar harga untuk masing-masing kualitas.
Menindaklakjuti persoala itu, pemerintah bakal merancang harga eceran terendah untuk garam.

Petani garam yang berada di sejumlah wilayah sebelumnya mengeluhkan rendahnya harga juam garam di level petani. Di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, misalnya, petani mengeluhkan merugi pada musim panen kali ini lantaran hasil produksi mereka hanya dihargai Rp 300 per kilogram. Petani merugi karena harga garam milik mereka terus anjlok, bahkan saat ini yang baru masuk musim panen harganya Rp 300 per kilogram.

Ditemui di tempat yang sama, Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto mengatakan pemerintah berjanji memperbaiki infrastruktur di kawasan tambak garam untuk mempercepat laju distribusi. Perbaikan yang dimaksud meliputi pembenahan jalan dari kawasan tambak ke jalur transportasi utama. "Infrastruktur petani garam perlu diperbaiki," tuturnya.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA | HENDARTYO HANGGI

Berita terkait

Berapa Banyak Natrium alias Garam yang Dibutuhkan Tubuh Saban Hari?

33 hari lalu

Berapa Banyak Natrium alias Garam yang Dibutuhkan Tubuh Saban Hari?

Natrium alias garam akan merusak tubuh jka dikonsumsi secara berlebihan, akan tetapi kandungan ini nyatanya pun dibutuhkan untuk tubuh

Baca Selengkapnya

Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

47 hari lalu

Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

Melengkapi garam meja dengan asam folat menjadi strategi diet baru untuk lebih melindungi terhadap cacat bawaan.

Baca Selengkapnya

Tanda-tanda Tubuh Anak Terlalu Banyak Mengandung Garam

1 Maret 2024

Tanda-tanda Tubuh Anak Terlalu Banyak Mengandung Garam

Peningkatan asupan garam dapat menghambat kesehatan anak dalam beberapa cara.

Baca Selengkapnya

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

28 Februari 2024

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,

Baca Selengkapnya

Mengenal Garam Celtic dan Manfaatnya bagi Kesehatan

10 Februari 2024

Mengenal Garam Celtic dan Manfaatnya bagi Kesehatan

Dipanen secara alami, garam celtic kaya akan magnesium dan mengandung semua mineral yang biasanya hilang dalam garam biasa.

Baca Selengkapnya

Makanan Instan Tinggi Garam, Ahli Gizi Berpesan Demikian

23 Januari 2024

Makanan Instan Tinggi Garam, Ahli Gizi Berpesan Demikian

Makanan instan meski terkesan tidak asin tetap mengandung pengawet yang tinggi natrium, mineral yang ditemukan pada garam.

Baca Selengkapnya

Pelengkap Berbagai Masakan, Ini Plus Minus Kecap bagi Kesehatan

19 Januari 2024

Pelengkap Berbagai Masakan, Ini Plus Minus Kecap bagi Kesehatan

Kecap punya manfaat buat kesehatan dan sebaliknya. Sisi positifnya, kecap tinggi antioksidan dan zat-zat antimikroba. Apa negatifnya?

Baca Selengkapnya

Ini Dampak Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan Asin

18 Januari 2024

Ini Dampak Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan Asin

Mengonsumsi terlalu banyak makanan asin dapat menyebabkan bahaya seperti kembung, hipertensi, hingga ginjal.

Baca Selengkapnya

5 Gejala Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan Asin

18 Januari 2024

5 Gejala Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan Asin

T erlalu banyak mengonsumsi makanan asin dapat membawa risiko kesehatan yang serius karena kandungan garam yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Atas Awan: Melihat Proses Modifikasi Cuaca untuk Cegah Jabodetabek Banjir

11 Januari 2024

Cerita dari Atas Awan: Melihat Proses Modifikasi Cuaca untuk Cegah Jabodetabek Banjir

Tempo berkesempatan mengikuti operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC)

Baca Selengkapnya