Kerja Sama Ekspor, PT INKA Kirim 26 Kereta ke Bangladesh

Reporter

Antara

Selasa, 23 Juli 2019 13:53 WIB

Petugas memberangkatkan pengiriman kereta ke Bangladesh melalui Pelabuhan Tanjungperak Surabaya dari PT Industri Kereta Api (Inka) Madiun, Jawa Timur, Jumat, 19 April 2019. Kereta produksi PT Inka tersebut merupakan bagian dari 250 kereta pesanan Bangladesh dengan nilai kontrak Rp.1,4 triliun. ANTARA/Siswowidodo

TEMPO.CO, Jakarta - PT INKA (Persero) mengirimkan sebanyak 26 gerbong kereta api ke Chittagong Port, Bangladesh, sebagai bagian dari lanjutan kerja sama ekspor ke negara itu dari total pesanan 250 gerbong melalui Terminal Jamrud II, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Direktur Utama PT INKA Budi Noviantoro di Surabaya, Selasa mengatakan sebanyak 26 kereta tersebut dijadwalkan tiba di Chittagong Port, Bangladesh pada awal Agustus 2019.

Pengiriman kali ini, merupakan bagian dari pengiriman kereta untuk tipe "meter gauge" (MG) dengan jumlah total pesanan 200 kereta, sisanya 174 ditarget dikirim sebelum akhir tahun 2019.

Sebelumnya, untuk 50 kereta yang telah dikirim pada Januari 2019 adalah tipe broad gauge (BG). "Kalau yang 26 kereta kami kirim sekarang, ditarget sudah bisa dipakai oleh mereka (Bangladesh) pada momen Idul Adha 2019, dan itu keinginan mereka," katanya.

Sementara itu, perbedaan tipe BG dan kereta MG terletak pada lebar track (track gauge) yang digunakan, untuk kereta tipe BG digunakan pada track dengan lebar 1.676 mm sedangkan kereta tipe MG digunakan pada track dengan lebar 1.000 mm.

Masing-masing tipe akan dirangkai beberapa jenis kereta, baik yang menggunakan air conditioned (AC) maupun non-AC, yakni WJC (kereta tidur AC), WJCC (kereta penumpang AC), WEC (kereta penumpang non-AC), WPC (kereta pembangkit), dan WECDR (kereta makan).

Sebelumnya, pesanan 250 kereta penumpang tersebut merupakan hasil tender yang dimenangkan PT INKA (Persero) pada tahun 2017 dengan nilai kontrak sebesar 100,89 juta dolar AS.

Pada tahun 2016, PT INKA (Persero) juga telah mengekspor sebanyak 150 kereta dengan nilai kontrak sebesar 72,39 juta dolar AS dan 50 kereta ke Bangladesh pada tahun 2006 dengan nilai kontrak sebesar 13,8 juta dolar AS.

Berita terkait

MRT Bakal Perbarui Mesin Pembaca Kartu

14 jam lalu

MRT Bakal Perbarui Mesin Pembaca Kartu

PT MRT Jakarta (Perseroda) berencana memperbarui mesin pembaca kartunya dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

14 jam lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

KA Lodaya Kini Gunakan Kereta Stainless Steel New Generation

17 jam lalu

KA Lodaya Kini Gunakan Kereta Stainless Steel New Generation

PT KAI Daop 2 Bandung mengoperasikan KA Lodaya relasi Bandung-Solo Balapan dengan Kereta Eksekutif dan Kereta Ekonomi Stainless Steel New Generation.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

1 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

1 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

3 hari lalu

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

Light Rail Transit atau LRT Jabodebek mencatat jumlah pengguna selama Triwulan pertama 2024 mencapai 3.841.554 orang.

Baca Selengkapnya

11 Kereta Dihentikan Sementara saat Gempa Garut

4 hari lalu

11 Kereta Dihentikan Sementara saat Gempa Garut

Sebanyak 11 kereta diminta berhenti sementara saat gempa Garut yang terjadi pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 23.29 WIB.

Baca Selengkapnya

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

5 hari lalu

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn atau DB mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun. Aturan ini berlaku mulai 1 Juni 2024

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

6 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya