Hari Ini Cina Terapkan Bea Antidumping untuk Baja Nirkarat RI

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Selasa, 23 Juli 2019 13:21 WIB

Pekerja mengecek rangka baja saat pembuatan beton pracetak di fasilitas milik PT Adhi Persada Beton (APB) anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk di Sadang, Purwakarta, Jawa Barat, 29 April 2015. Produk beton precast APB ini selain untuk memenuhi kebutuhan internal proyek-proyek konstruksi ADHI juga menyuplai ke Papua dan ekspor ke Timor Leste. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Cina mengumumkan bahwa per hari ini, Selasa 23 Juli 2019, mereka akan memberlakukan bea masuk antidumping (BMAD) kepada produk baja nirkarat (stainless steel) asal Indonesia. Kebijakan serupa berlaku untuk produk baja nirkarat dari Uni Eropa, Jepang dan Korea Selatan.

Seperti dilansir Reuters, Kementerian Perdagangan Cina menyatakan tarif antidumping yang dikenakan mulai dari 18,1 persen hingga 103,1 persen BMAD itu akan diterapkan kepada produk stainless steel billets dan hot-rolled stainless steel plates.

Keputusan itu diperoleh setelah otoritas Cina melakukan penyelidikan praktik dumping terhadap komoditas itu pada Juli 2018. Penyelidikan dimulai usai pemerintah China mendapatkan pengaduan dari perusahaan milik negara yakni Shanxi Taigang Stainless Steel. Perusahaan itu mewakili 4 BUMN baja tahan karat lainnya, termasuk Baosteel yang menyatakan impor murah menyebabkan penurunan harga.

"Lembaga penyelidikan praktik dumping telah membuat keputusan akhir bahwa produk-produk tersebut yang diekspor ke China telah menyebabkan kerusakan substantif pada industri di dalam negeri," tulis Kementerian Perdagangan China dalam keterangan resminya, seperti dikutip dari Reuters, Senin 22 Juli 2019.

Menanggapi putusan Cina ini, Kementerian Perdagangan RI menilai perusahaan eksportir baja nirkarat asal Indonesia kurang kooperatif dalam proses pembelaan atas tindak pengamanan dagang oleh Cina. Akibatnya, produk stainless steel RI telanjur digancar bea masuk antidumping oleh Negeri Panda mulai hari ini.

Advertising
Advertising

Direktur Pengamanan Perdagangan Kementerian Perdagangan Pradnyawati mengatakan, pemerintah Indonesia sejatinya telah melakukan pembelaan atas tudingan praktik dumping kepada produk baja nirkarat asal Indonesia oleh Cina.

Proses pembelaan tersebut bahkan dilakukan dengan mengajak perusahaan yang tertuduh mengikuti proses pemeriksaan yang dilakukan otoritas perdagangan Cina.

“Namun, eksportir atau produsen asal RI yang tertuduh justru tidak kooperatif selama proses pemeriksaan. Hal itu membuat BMAD akhirnya dengan mudah dikenakan oleh otoritas perdagangan China,” ujarnya kepada Bisnis.com. D.

Dia pun meminta perusahaan baja nirkarat Indonesia tidak mengulang kejadian serupa ketika menghadapi proses penyelidikan tindakan antidumping yang saat ini sedang dilakukan India.

BISNIS

Berita terkait

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

3 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

7 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

7 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

7 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

7 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

7 hari lalu

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.

Baca Selengkapnya

Demi Lobster Kawan Vietnam

8 hari lalu

Demi Lobster Kawan Vietnam

Pemerintah membuka kembali keran ekspor lobster dengan syarat para pengusaha membudidayakannya di sini atau di Vietnam-tujuan utama ekspor lobster.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

8 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Indonesia Perlu Tingkatkan Ekspor untuk Cegah Kenaikan Harga Komoditas

9 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Indonesia Perlu Tingkatkan Ekspor untuk Cegah Kenaikan Harga Komoditas

Indonesia perlu meningkatkan volume ekspor untuk menghindari kenaikan harga komoditas akibat konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Bos Freeport Sebut Progres Proyek Smelter Gresik Sudah Capai 94 Persen

19 hari lalu

Bos Freeport Sebut Progres Proyek Smelter Gresik Sudah Capai 94 Persen

Dirut PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengungkap progres proyek smelter tembaga di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik.

Baca Selengkapnya