Seekor komodo berada di Pulau Rinca, Kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur, Ahad, 14 Oktober 2018. Pulau Rinca yang merupakan zona inti Taman Nasional Komodo, dihuni lebih dari 1.500 ekor komodo. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
TEMPO.CO, Kupang - Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Timur Wayan Darmawamemastikan penutupan Pulau Komodo yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Komodo akan dilakukan pada awal tahun 2020.
"Soal penutupan Pulau Komodo, itu sudah pasti. Tahun depan kami sudah putuskan akan menutup Pulau Komodo," kata Wayan, Rabu, 17 Juli 2019. Keputusan itu berkaitan dengan hasil pertemuan antara pemerintah NTT bersama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Jakarta sebelumnya.
Wayan menjelaskan, agenda yang dibahas dalam pertemuan itu yakni persiapan, pengkajian, dan pengelolaan Pulau Komodo. Dalam hal ini, Presiden Joko Widodo sendiri sudah setuju dengan penutupan tersebut.
Saat berkunjung ke Labuan Bajo pada 10-11 Juli, Presiden Jokowi juga mengatakan ada pembatasan kunjungan wisatawan ke Pulau Komodo karena kawasan itu adalah kawasan konservasi. Oleh karena itu ia meminta jika ada wisatawan yang ingin melihat komodo bisa melihat di Pulau Rinca yang lokasinya masih berada di kawasan Taman Nasional Komodo.
Gubernur NTT Viktor B Laiskodat juga sudah sejak awal menyatakan pihaknya bakal mengucurkan anggaran sebesar Rp 100 miliar untuk merehabilitasi Pulau Komodo. "Kami akan merehabilitasi Pulau Komodo," ucapnya.
Selain itu, Viktor menyebutkan rehabilitasi juga dilakukan agar komodo tidak punah. Kami siapkan makanannya seperti rusa, kambing dan kebutuhan komodo agar mereka tak saling serang, yang berujung pada kepunahan komodo itu sendiri," kata dia.
Penutupan Pulau Komodo tersebut akan dilakukan selama satu tahun. Tujuan utamanya adalah memulihkan dan melakukan konservasi terhadap Taman Nasional Komodo.
Jokowi Terima Kunjungan Bos Microsoft Satya Nadella di Istana
3 jam lalu
Jokowi Terima Kunjungan Bos Microsoft Satya Nadella di Istana
Presiden Jokowi menerima lawatan Chief Executive Officer Microsoft untuk membahas investasi perusahaan raksasa teknologi asal Amerika Serikat di Indonesia.