Calon Anggota BPK Tak Memiliki Kompetensi Auditor, IAPI: Kami Kecewa

Rabu, 10 Juli 2019 08:40 WIB

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Institute Akuntan Publik Indonesia atau IAPI menyatakan kekecewaanya atas nama-nama yang lolos dari hasil seleksi tahap awal yang dilakukan Dewan Perwakilan Rakyat untuk maju sebagai calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan atau BPK periode 2019-2024. Kekecewaan ini lantaran tidak ada satupun calon yang lolos memiliki bukti kompetensi sebagai auditor.

BACA: Calon Anggota BPK Belum Dapat Pengumuman Resmi Soal Hasil Seleksi

"Kecewa sih ada aspek itu, karena selama ini, penjagaan kompetensi lewat adanya anggota yang memiliki komptensi audit ialah bagian dari menjaga kepercayaan itu sendiri. BPK baru kali ini tidak ada yang lolos atau punya profesi jadi auditor yang diakui," kata Ketua IAPI Tarkosunaryo di Kantor IAPI, Office 8, Jakarta Selatan, Selasa 9 Juli 2019.

Sebelumnya IAPI mengelar jumpa pers dengan media untuk menyampaikan sumbang pikiran mengenai proses seleksi anggota BPK. Dalam kesempatan itu, IAPI menyampaikan bahwa dari sebanyak 32 calon anggota BPK yang lolos seleksi, tidak ada satupun yang memiliki sertifikasi CPA atau Certified Public Accountant.

BACA: DPR Ungkap 4 Kriteria Penilaian Makalah Calon Anggota BPK

Advertising
Advertising

Adapun, CPA adalah sebutan yang ditetapkan IAPI berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang (UU) 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik yang diatur lebih lanjut dalam PP 20 Tahun 2015. CPA juga merupakan bentuk pengakuan IAPI selaku asosiasi profesi akuntan publik terhadap kompetensi dan kapasitas seseorang dalam bidang auditing/auditor. Hanya orang-orang yang memiliki CPA yang dapat mengajukan permohonan izin Akuntan Publik berdasarkan UU 5 Tahun 2011.

Tarkosunaryo melanjutkan, kepemilikan sertifikasi CPA menjadi salah satu tolok ukur dan simbol komitmen bagi para pimpinan BPK nantinya dalam menerapkan profesionalisme dan menjamin kualitas pemeriksaan. Apalagi sejak 2009, akuntan publik yang memegang sertifikasi CPA selalu memiliki bagian dalam kepemimpinan BPK.

Apalagi, kata Tarkosunaryo, adanya para pemegang sertifikasi di tubuh BPK juga penting, sebab lembaga ini memiliki audit mandatory atas laporan keuangan baik laporan keuangan negara, pemerintah daerah maupun kementerian dan lembaga. Dalam konteks ini, keberadaan para pemegang sertifikasi CPA di tubuh BPK menjadi penting dalam proses audit yang menjadi mandatory BPK.

Tarkosunaryo mengatakan dengan tidak lolosnya para pemegang CPA dalam seleksi, maka BPK berpotensi kehilangan ”pengakuan kompetensi” dari organisasi profesi bidang auditing yang melekat pada diri pimpinan/anggota BPK. "Kondisi ini tentunya bakal menurunkan kepercayaan dan legitimasi terhadap kualitas Iaporan hasil audit di BPK di mata publik," kata Tarkosunaryo.

Berita terkait

Sederet Respons Komisi Pertahanan DPR Soal Rencana Bahas Revisi UU TNI

1 jam lalu

Sederet Respons Komisi Pertahanan DPR Soal Rencana Bahas Revisi UU TNI

Santer terdengar kabar DPR akan menggodok kembali revisi UU TNI, namun Komisi I menekankan bahwa pihaknya belum ada pembahasan.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Polri, Imparsial Kritik Poin Perpanjangan Usia Pensiun Polisi

10 jam lalu

Revisi UU Polri, Imparsial Kritik Poin Perpanjangan Usia Pensiun Polisi

Peneliti Imparsial mengkritik wacana revisi UU Polri terkait usia pensiun.

Baca Selengkapnya

DPR Dikabarkan Akan Godok Lagi Revisi UU TNI, Imparsial Khawatir Dwifungsi ABRI Kembali

10 jam lalu

DPR Dikabarkan Akan Godok Lagi Revisi UU TNI, Imparsial Khawatir Dwifungsi ABRI Kembali

Rencana revisi UU TNI menuai kritik karena dianggap dapat mengembalikan dwifungsi ABRI seperti pada era Orde Baru.

Baca Selengkapnya

Panja Komisi X DPR Gelar Rapat soal UKT Mahal Mulai Besok

19 jam lalu

Panja Komisi X DPR Gelar Rapat soal UKT Mahal Mulai Besok

Panja Komisi X DPR akan memulai sidang untuk mencari tahu penyebab UKT mahal mulai Senin besok.

Baca Selengkapnya

Wacana Perpanjangan Usia Pensiun Polisi, Pengamat: Tidak Sesuai Harapan Masyarakat

1 hari lalu

Wacana Perpanjangan Usia Pensiun Polisi, Pengamat: Tidak Sesuai Harapan Masyarakat

Wacana perpanjangan usia pensiun polisi dinilai tidak sesuai dengan tujuan revisi undang-undang Kepolisian.

Baca Selengkapnya

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

1 hari lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

1 hari lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Revisi UU Polri Muat Usulan Polisi Dapat Perlindungan Jaminan Sosial

1 hari lalu

Revisi UU Polri Muat Usulan Polisi Dapat Perlindungan Jaminan Sosial

DPR akan merevisi UU Polri. Salah satu perubahannya adalah polisi bisa mendapatkan perlindungan jaminan sosial.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

1 hari lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Dua Pasal di Revisi UU MK Ini Disorot Ketua MKMK: Ancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman

1 hari lalu

Dua Pasal di Revisi UU MK Ini Disorot Ketua MKMK: Ancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman

Ketua MKMK menyebut dua pasal di revisi UU MK ini mengancam kemerdekaan kekuasaan kehakiman. Pasal mana saja itu?

Baca Selengkapnya