Stok Beras Menumpuk, Bulog Ajukan Izin Lepas 1 Juta Ton CBP

Rabu, 3 Juli 2019 09:37 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kedua kanan) didampingi Menteri Perdagangan Enggar Lukito (kanan), Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (buwas) (ketiga kiri) dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution melakukan peninjauan gudang beras milik Perum Bulog di divre DKI Jakarta-Banten, Kelapa Gading, Jakarta Utara, 10 Januari 2019. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan perseroan kini tengah mengajukan izin kepada pemerintah untuk melepas 1 juta ton beras yang masuk dalam cadangan beras pemerintah (CBP). Dia mengatakan pelepasan ini dilakukan untuk menghindari penurunan kualitas dan mutu beras yang tersimpan di gudang milik Bulog.

Baca: Budi Waseso Siap Mundur Jadi Dirut Bulog, Bila...

"Menurut perhitungan kami 1 juta ini sudah satu tahun walaupun belum ada perubahan signifikan soal mutu. Tapi sesuai standar dalam negeri ya harus dikeluarkan yang 1 juta itu," kata Budi Waseso yang juga akrab disapa Buwas ini kepada media, di Gedung Bulog Corporate Univerity, Jakarta Selatan, Selasa 2 Juli 2019.

Buwas mengatakan 1 juta ton yang tengah diajukan untuk dilepas tersebut merupakan beras sisa pengadaan impor yang dilakukan tahun lalu. Seperti diketahui sebelumnya, pemerintah telah melakukan impor beras untuk periode Januari-Agustus 2018 sebesar 1,4 juta ton.

Mantan Kepala Badan Narkotika Nasional ini menjelaskan pelepasan beras CBP tersebut bisa dilakukan lewat berbagai skema. Misalnya dengan cara melakukan penjualan secara komersial di pasar domestik. Atau bisa juga dilakukan lewat ekspor ke negara tetangga.

Advertising
Advertising

Menurut Buwas, negara seperti Papua Nugini atau Timor Leste saat ini masih membutuhkan pasokan beras. Opsi ini bisa dilakukan, jika Bulog juga tidak diberikan penugasan untuk mendistribusikan beras yang semakin menumpuk di gudang.

"Melepas 1 juta ton mekanismenya harus diajukan, lalu diijinkan tidak oleh negara kami lepas. Sehingga kami punya peluang untuk serap banyak lagi, kalau enggak dikasih kami tidak bisa serap lagi," kata Buwas.

Sementara itu, selama ini penyaluran beras dari Bulog paling banyak ialah melalui skema program beras sejahtera (rastra). Namun, program tersebut saat ini telah diganti dengan skema Bantuan Pangan Non Tunai atau BPNT. Sayangnya, hadirnya program baru ini justru membuat kesempatan Bulog untuk menyalurkan beras menjadi berkurang.

Baca: Bulog Tak Dilibatkan dalam BPNT, Buwas: Alhamdulillaah...

Akibatnya, saat ini, menurut Buwas beras yang telah ada di gudang akan menumpuk. Menurut catatan Bulog sampai saat ini beras yang tersimpan telah mencapai angka 2,2 juta ton. Apalagi pada Agustus mendatang, Bulog diperkirakan mesti menyerap beras akibat sudah mulainya masa panen.

Berita terkait

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

3 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

5 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

5 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

5 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

6 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

7 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

7 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

10 hari lalu

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

Bulog cabang Cirebon mulai menyerap gabah hasil panenan petani. Panen diperkirakan semakin banyak pada akhir April hingga Mei.

Baca Selengkapnya

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

18 hari lalu

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

Badan Karantina di Pos Lintas Batas Negara Entikong menemukan ratusan kilogram beras dan minyak goreng di jalur tikus perbatasan RI-Malaysia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

21 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya