Bulog Tak Ditunjuk Langsung Pasok Beras BPNT, Apa Alasannya?

Minggu, 23 Juni 2019 17:15 WIB

Presiden Joko Widodo membagikan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) kepada 1.257 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Senin, 25 Februari 2019.

TEMPO.CO, Jakarta – Perum Bulog mengeluhkan tak lagi dilibatkannya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu dalam program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin Kementerian Sosial Andi Zainal Dulung pun buka suara, menjelaskan alasan kementeriannya tidak menunjuk langsung ulog sebagai pemasok beras BPNT.

Baca: Beras Bulog Menumpuk, Darmin: Bisa untuk Bantuan Pangan Non Tunai

Menurut Andi, Kemensos belum memiliki payung aturan terkait penunjukan tersebut. “Belum ada dasar hukumnya untuk menunjuk langsung,” ujar Andi saat dihubungi Tempo pada Ahad, 23 Juni 2019.

Saat ini, Kementerian Sosial menyalurkan bantuan pangan kepada keluarga penerima manfaat atau KPM melalui mekanisme eletronik e-Waroeng. Dalam penyelenggaraan batuan, Kementerian bekerja sama dengan Himpunan Bank Negara atau Himbara sebagai pelaksana.

Ihwal pemasok kebutuhan, Kementerian membuka peluang tersebut untuk pasar bebas melalui kompetisi. Ia menyatakan, dalam hal ini, Bulog juga disilakan untuk mengikuti kompetisi dan bersaing dengan pemain lainnya.

Advertising
Advertising

Perum Bulog sebelumnya mengeluhkan adanya skema anyar ini. Ketua Bidang Humas Bulog Tomy Wijaya mengatakan, dengan sistem yang berlaku kini, perusahaan tidak memperoleh kepastian untuk menyalurkan pasokan berasnya di sisi hilir.

Padahal, di sisi lain, menurut dia, Bulog sebagai perusahaan pelat merah wajib menyerap beras hasil panen dari petani. Walhasil, saat ini beras-beras Bulog menumpuk di gudang yang kapasitasnya hampir penuh.

Baca: Buwas: Bulog Tangani Beras Bantuan, Mafia Bakal Rontok Sendiri

Beradasarkan laporan Kepala Bulog Budi Waseso alias Buwas, beras yang tersimpan di gudang mencapai 2,3 juta. Padahal, kapasitas gudang di seluruh Indonesia hanya 2,6 juta. Bila tak didistribusikan segera, ia khawatir terjadi penurunan kualitas beras.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

6 hari lalu

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

7 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

8 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

8 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

9 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

9 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

10 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

10 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Butuh Banyak Sumber Daya di Bidang Teknis, Kemensos Buka 40.839 Formasi ASN

11 hari lalu

Butuh Banyak Sumber Daya di Bidang Teknis, Kemensos Buka 40.839 Formasi ASN

Usulan Kemensos itu disetujui oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB), Abdullah Azwar Anas.

Baca Selengkapnya

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

13 hari lalu

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

Bulog cabang Cirebon mulai menyerap gabah hasil panenan petani. Panen diperkirakan semakin banyak pada akhir April hingga Mei.

Baca Selengkapnya