Lembaga Riset AMRO: Indonesia Tak Terimbas Perang Dagang

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Selasa, 18 Juni 2019 15:42 WIB

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebutkan antisipasi pemerintah menghadapi ancaman perang dagang AS, seusai rapat bersama Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin, 9 Juli 2018. TEMPO/Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga riset regional, Asean +3 Macroeconomic Research Office (AMRO), memprediksi bahwa Indonesia tidak akan terlalu terdampak perang dagang AS-Cina. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi domestik masih bisa mencapai 5,1 persen pada tahun ini.

Baca: G20 Ingatkan Risiko Perang Dagang AS-Cina terhadap Pertumbuhan

“Karena Indonesia tidak termasuk dalam rantai pasok global industri manufaktur, khususnya elektronik,” kata Kepala Ekonom AMRO Hoe Ee Khor, Selasa 18 Juni 2019.

Kendati demikian, AMRO menilai Indonesia bisa memanfaatkan kondisi perang dagang ini dengan mengundang industri manufaktur dari Cina. Mereka kini justru tengah menyasar Vietnam, Thailand, Malaysia dan Kamboja sebagai tujuan relokasinya.

Advertising
Advertising

Menurut Khor, dampak perang dagang akan dirasakan oleh negara-negara yang memiliki kerja sama ekspor langsung dengan Cina dalam nilai yang besar. Negara-negara ini juga dapat terkena dampak tidak langsung melalui jalur rantai nilai global ke luar kawasan. Khor memperkirakan dampaknya akan cukup signifikan dalam jangka pendek

Dampak dari perang dagang, kata Khor, lebih terasa bagi negara-negara dengan perekonomian yang lebih terbuka dan bergantung pada perdagangan global seperti Hong Kong, Korea, Malaysia, dan Singapura, serta Vietnam.Jika dampak perang dagang ini cukup signifikan, AMRO memperkirakan pertumbuhan ekonomi kawasan Asean +3 sebanyak 40 basis poin (bps) dari 5,3 persen pada 2018 menjadi 4,9 persen pada 2019 dan 2020.

Baca juga: Gerindra Tuding Pernyataan Sri Mulyani dan Darmin Nasution Hoaks

Dampak proteksionisme perdagangan ke kawasan akan ditransmisikan melalui jalur ekspor dan rantai pasok global serta diperkuat oleh efek rambatan ke pelemahan ekonomi global. “AS dan Cina akan sama-sama dirugikan, terlebih jika tambahan kebijakan non-tarif juga diterapkan,” kata Khor.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dalam pemaparannya di sidang paripurna DPR mengatakan, sentimen dagang yang berimbas pada perlambatan pertumbuhan ekonomi global telah dibahas oleh negara-negara anggota G20. Dalam pertemuan yang dilaksanakan di Jepang baru-baru ini, Sri Mulyani menyebut anggota G20 sudah mewaspadai adanya risiko perdagangan yang makin besar hingga akhir tahun ini sebagai akibat dari perang dagang AS-Cina.

BISNIS | FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

1 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

1 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

1 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

1 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

1 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

1 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

1 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Prabowo Serahkan Program Makan Siang Gratis ke Jokowi, TKN Siap Beri Usulan untuk RAPBN 2025

2 hari lalu

Prabowo Serahkan Program Makan Siang Gratis ke Jokowi, TKN Siap Beri Usulan untuk RAPBN 2025

TKN memastikan pembahasan program makan siang gratis untuk RAPBN 2025 sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi dan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran jadi Presiden-Wapres RI, Program Makan Siang Gratis Mulus Masuk RAPBN 2025?

3 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran jadi Presiden-Wapres RI, Program Makan Siang Gratis Mulus Masuk RAPBN 2025?

Apakah program makan siang gratis yang dijanjikan sebelumnya dapat segera dibahas masuk RAPBN menyusul penetapan Prabowo sebagai presiden terpilih?

Baca Selengkapnya