Survei SMRC: Persepsi Publik soal Ekonomi Tak Terganggu Demo Mei

Minggu, 16 Juni 2019 19:21 WIB

Pedagang kembali berjualan di trotoar Jalan Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta, Kamis, 23 Mei 2019. Pasca kerusuhan 22 Mei yang terjadi di kawasan Tanah Abang, kegiatan jual beli pusat fashion terbesar ini kembali bergeliat. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Survei Saiful Mujani Research and Consulting teranyar menunjukkan kerusuhan pasca pengumuman hasil Pemilihan Umum 2019 pada 21-22 Mei 2019 tidak mengganggu persepsi publik soal ekonomi.

Baca: Aksi 22 Mei Berujung Ricuh, Kemenko Ekonomi: Beda dengan 1998

"Memang kami tidak melihat ke pengusaha secara khusus, ini mencerminkan rata-rata pemilih nasional," ujar Direktur Program SMRC Sirojudin Abbas di Kantor SMRC, Jakarta, Ahad, 16 Juni 2019.

Misalnya saja untuk perekonomian rumah tangga, hasil sigi menunjukkan bahwa persepsi masyarakat pasca kerusuhan itu tidak menjadi lebih buruk. Berdasarkan survei, Abbas mengatakan 43 persen menjawab kondisi perekonomian rumah tangganya lebih baik dari tahun lalu, 34 persen menjawab tak ada perubahan, dan 17 persen menjawab lebih buruk.

Hal serupa juga terjadi pada survei mengenai persepsi perekonomian nasional. Abbas berujar 40 persen menganggap perekonomian nasional lebih baik dari tahun lalu, 35 persen menjawat tidak ada perubahan, dan 36 persen menjawab lebih buruk. "Jadi, secara umum masyarakat merasa tidak terdampak."

Abbas mengatakan anggapan itu terjadi lantaran masyarakat sudah semakin berpengalaman menghadapi dan melewati ketegangan politik. Mereka sudah berpengalaman melalui Pemilihan Umum 1999 hingga sekarang, Pemilihan Ligislator, hingga Pemilihan Kepala Daerah.

Di samping itu, ujar Abbas, masyarakat juga tidak mengalami goncangan secara serius di ekonomi rumah tangganya. Misalnya saja dilihat dari daya beli dan ketersediaan kebutuhan dasar bagi mereka. "Itu mereka yang menilai," kata dia.

Lantas, tutur Abbas, lembaganya juga mencoba mengecek dengan melihat tren angka inflasi nasional. Ternyata dalam beberapa waktu terakhir juga tak terlihat adanya lonjakan pada angka inflasi alias masih di bawah 4 persen. "Kalau ada lonjakan inflasi gara-gara peristiwa politik baru berdampak. Itu salah satu sebabnya karena inflasi terjaga di bawah 4 persen," kata Abbas.

Baca: Sri Mulyani: Infrastruktur Rampung Bisa Picu Ekonomi Lebih Merata

Survei dilakukan dengan metode wawancara terhadap 1220 responden yang ditarik secara acak di seluruh Indonesia pada 20 Mei - 1 Juni 2019 dengan margin of error 3,05 persen.

Simak berita lainnya terkait ekonomi di Tempo.co.

Berita terkait

Silang Pendapat Politikus PKS soal Peluang Gabung ke Kubu Prabowo-Gibran

36 menit lalu

Silang Pendapat Politikus PKS soal Peluang Gabung ke Kubu Prabowo-Gibran

Soal PKS berada di luar atau dalam pemerintahan Prabowo-Gibran mendapatkan respons berbeda dari internal PKS.

Baca Selengkapnya

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

41 menit lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

53 menit lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sarankan PKS Tak Gabung ke Kubu Prabowo

2 jam lalu

Pengamat Sarankan PKS Tak Gabung ke Kubu Prabowo

Pengamat sarankan PKS tidak bergabung dengan pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

3 jam lalu

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Setelah putusan MK yang menolak keputusan kubu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, akankah mereka kemudian gabung di kabinet Prabowo-Gibran?

Baca Selengkapnya

Momen Prabowo Diajak Foto bersama Lawrence Wong, PM Singapura Selanjutnya

4 jam lalu

Momen Prabowo Diajak Foto bersama Lawrence Wong, PM Singapura Selanjutnya

Peristiwa foto bersama Prabowo dan Lawrence itu terjadi di sela pertemuan tingkat tinggi PM Singapura Lee Hsien Long dan Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi, Prabowo, Lee Hsien Long dan Pengganti PM Singapura Duduk Bersama

5 jam lalu

Kala Jokowi, Prabowo, Lee Hsien Long dan Pengganti PM Singapura Duduk Bersama

Kebersamaan Jokowi, Lee Hsien Long, Prabowo, dan Lawrance dalam satu meja menjadi sinyal keberlanjutan kemitraan dengan Singapura.

Baca Selengkapnya

Isu Kabinet Prabowo Banyak Beredar, PGRI Berpesan Jangan Mudah Ubah Kurikulum Pendidikan

5 jam lalu

Isu Kabinet Prabowo Banyak Beredar, PGRI Berpesan Jangan Mudah Ubah Kurikulum Pendidikan

PGRI mengingatkan bahwa pemerintahan baru di bawah Prabowo jangan dengan mudah mengubah kurikulum pendidikan.

Baca Selengkapnya

Didampingi Prabowo, Jokowi Terima Kunjungan PM Singapura di Istana Bogor

6 jam lalu

Didampingi Prabowo, Jokowi Terima Kunjungan PM Singapura di Istana Bogor

Pertemuan Jokowi dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Long merupakan yang terakhir sebelum keduanya memasuki masa purna tugas.

Baca Selengkapnya

Kans Gabung di Kabinet Prabowo-Gibran: Anies Tak Mau Berandai-andai, Ganjar Sebut Lebih Baik di Luar

8 jam lalu

Kans Gabung di Kabinet Prabowo-Gibran: Anies Tak Mau Berandai-andai, Ganjar Sebut Lebih Baik di Luar

Anies tidak mau berandai-andai. Sedangkan Ganjar menyebutnya lebih baik di luar kabinet Prabowo-Gibran. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya