Pengamat: Maskapai Asing Masuk Indonesia Bukan Hal Baru

Sabtu, 15 Juni 2019 16:16 WIB

Pesawat A330-900 AirAsia X

TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Pusat Studi Air Power Indonesia, Chappy Hakim, menilai ajakan pemerintah untuk mengundang maskapai asing melayani penumpang domestik di Indonesia harus dikaji secara matang. Ia mengingatkan bahwa Sistem Jaringan Udara atau SJU adalah sebuah komponen cadangan nasional yang penting, terutama saat perang dan bencana alam.

BACA: Kerja Sama Code Share Garuda-China Airlines, Bagaimana Sistemnya?

“Wilayah udara Indonesia menjadi sangat penting dan tinggi nilainya,” kata mantan Kepala Staf Angkatan Udara tersebut dalam diskusi di Cikini, Jakarta Pusat. Ia khawatir, ketika maskapai asing masuk semakin banyak, lalu SJU tidak berada di bawah kendali pemerintah sehingga akan menimbulkan berbagai dampak setelahnya.

Untuk itu, Ia menyarankan agar pemerintah memiliki rencana jangka panjang terkait pengelaan SJU ini. Pertama, kata dia, pemerintah harus memiliki maskapai yang bisa melayani daerah terpencil, lalu pesawat charter, dan kargo. Barulah sisanya, bisa diberikan kepada swasta. “Karena kalau tidak, (masuknya maskapai asing) bisa bahaya, karena ada kekuatan modal yang masuk ke Indonesia,” kata dia.

BACA: Jokowi Undang Maskapai Asing, KPPU Mendukung

Advertising
Advertising

Wacana maskapai asing masuk ke Indonesia itu semula disampaikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, dan langsung menyedot perhatian publik. Jokowi memandang masuknya maskapai penerbangan asing untuk melayani rute domestic menjadi salah satu cara untuk menurunkan harga tiket pesawat. Sebab, kata dia, dengan cara itu maskapai yang kini hanya didominasi dua pemain besar, Lion Air dan Garuda Indonesia, bisa semakin berkompetisi.

Apalagi, sebelumnya pemerintah sudah menurunkan TBA (Tarif Batas Atas) hingga 16 persen serta menerapkan diskon harga avtur, namun harga tiket pesawat tak kunjung turun. “Kita perbanyak kompetisi sehingga mereka akan semakin efisien,” kata Jokowi beberapa waktu lalu.

Sementara itu, pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio, menyangsikan rencana ini. Menurut dia, masuknya maskapai asing bukanlah hal baru. Sebab saat ini, maskapai asing sudah bisa masuk ke Indonesia, seperti halnya Air Asia Indonesia.

Sebelumnya, juga pernah ada maskapai asing Tigerair Mandala, namun telah hengkang dari Indonesia sejak Juli 2014. “Jadi kalau undang asing, masalahnya apa ada yang mau, sudah lama dibuka, tapi hanya Air Asia yang bertahan,” kata dia.

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

1 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

1 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Kompensasi Apa yang Didapat Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Penerbangan Pesawat?

2 hari lalu

Kompensasi Apa yang Didapat Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Penerbangan Pesawat?

Penumpang memiliki hak mendapat kompensasi dari maskapai jika terjadi keterlambatan penerbangan pesawat.

Baca Selengkapnya

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

3 hari lalu

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

Tak semua maskapai penerbangan membolehkan penumpang bawa hewan peliharaan, pastikan tahu berikut sebelum beli tiket.

Baca Selengkapnya

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

3 hari lalu

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

Bark Air merupakan layanan perjalanan udara pertama yang memungkinkan anjing menikmati penerbangan kelas satu.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

6 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

6 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

7 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Pramugari dan Pilot Tidur saat Penerbangan Jarak Jauh?

7 hari lalu

Bagaimana Pramugari dan Pilot Tidur saat Penerbangan Jarak Jauh?

Penerbangan jarak jauh butuh awak kabin yang lebih banyak karena pramugari dan pilot punya waktu istirahat.

Baca Selengkapnya