Sri Mulyani: Penerbitan Surat Utang Sumber Utama Penutup Defisit

Rabu, 12 Juni 2019 02:02 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat ditemui awak media usai menggelar open house di rumah dinas miliknya, Jalan Widya Chandra I, Jakarta Selatan, Rabu 5 Juni 2019. Tempo/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penerbitan surat berharga negara atau SBN atau surat utang masih menjadi andalan untuk menutup defisit.

Pernyataan itu ia sampaikan kala memberikan pandangan atas tanggapan DPR terkait kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal dalam Rancangan APBN 2020. Menurut Sri Mulyani, pemerintah mesti mengupayakan realisasi defisit utang lebih rendah dibandingkan dengan targetnya pada tahun mendatang. Salah satu cara yang digeber ialah menerbitkan SBN di dalam negeri.

Baca: Sri Mulyani: Terbitkan Surat Utang Bukan Hobi, Tapi Amanat UU

"Pemerintah terus mengupayakan agar realisasi defisit dapat lebih rendah dibanding targetnya sehingga pengendalian risiko fiskal bisa berjalan optimal," ujarnya di Kompleks Parlemen Senatan, Jakarta Pusat, pada Selasa, 11 Juni 2019.

Baru-baru ini, pemerintah menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) ritel seri Sukuk Tabungan ST-004. ST 004 mulai ditawarkan pada Mei 2019 dengan besaran imbal hasil 7,95 persen.

Bekas Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyebut, pada 2020 pemerintah bakal menerapkan kebijakan fiskal ekspansif yang terarah dan terukur untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di tengah pelemahan global. Saat ini, Indonesia disebut ikut terdampak pelemahan ekonomi global sebagai imbas sengketa dagang Cina dan Amerika Serikat.

Untuk memastikan keberlangsungan fiskal aman, Sri Mulyani mengatakan defisit dalam rasio terhadap produk domestik bruto atau PDB mesti terjaga rendah. Defisit dalam Rancangan APBN juga dipastikan berada dalam batas aman sesuai dengan konstitusi.

Baca juga: Biayai APBN 2019-2022, Pemerintah Utamakan Rilis Surat Utang

Terkait pengelolaan utang, Sri Mulyani memastikan negara akan berhati--hati. "Pengelolaan utang dilakukan secara hati-hati, transparan, dan akuntabel. Prinsip pengelolaan utang yang baik yang dianut secara global," ucapnya.

Menurut dia penerbitan surat utang dalam negeri dilakukan untuk meminimalkan volatilitas global. Pemerintah juga tengah menjaga stabilitas dengan penerbitan surat utang ini. Sementara itu, untuk masyarakat, SBN akan menjadi pilihan investasi.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

2 jam lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

22 jam lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

1 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

3 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

4 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

5 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

5 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya