2020, Gubernur BI: Rupiah akan di Level Rp 13.900- Rp 14.300

Reporter

Antara

Selasa, 11 Juni 2019 19:16 WIB

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan sambutan pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2018 di Jakarta, Selasa, 27 November 2018. ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan kurs rupiah akan bergerak pada kisaran Rp 13.900 hingga Rp 14.300 per dolar AS pada 2020 dengan semakin beragamnya instrumen di pasar keuangan yang dapat menjaga pasokan valuta asing atau valas sehingga dapat memenuhi lonjakan permintaan valas di pasar.

BACA: Ekspektasi Turunnya Suku Bunga the Fed, Rupiah Ditutup Menguat

"Kami melihat pergerakan kurs akan semakin terjaga karena pendalaman pasar keuangan dan juga efisiensi di pasar valas," kata Perry dalam Rapat Kerja Badan Anggaran DPR di Jakarta, Selasa, 11 Juni 2019.

Proyeksi nilai tukar mata uang Garuda pada 2020 lebih baik ketimbang perkiraan Bank Sentral untuk kurs rupiah pada 2019 yang dijangkar di rentang Rp 14.000-Rp 14.400 per dolar AS. Terkait aliran masuk modal asing, Perry menyebutkan bahwa pada 2020 aliran investasi portofolio itu akan lebih deras dan menopang surplus Neraca Pembayaran Indonesia atau NPI.

BACA: Data Inflasi Mei Dirilis, Rupiah Melemah Tipis

NPI pada 2020, ujar Perry, juga akan lebih baik karena keyakinan dia bahwa defisit transaksi berjalan akan menurun dibanding 2019. Pada tahun ini, Bank Sentral membidik defisit transaksi berjalan berada di 2,5-3 persen Produk Domestik Bruto atau PDB.

"Untuk defisit transaksi berjalan (curent account deficit/CAD) akan membaik. Kami perkirakan di kisaran 2,5-3 persen PDB," ujar dia.

Meski demikian, Bank Sentral masih mewaspadai tekanan akibat dinamika perekonomian global, seperti normalisasi kebijakan moneter Bank Sentral AS The Fed, perkembangan perang dagang antara AS dan China dan juga beberapa kondisi geopolitik global.

Dengan perkiraan kurs Rupiah Rp 13.900-Rp14.300 pada 2020, Bank Sentral menjangkar pertumbuhan ekonomi 2020 di 5,1-5,5 persen. Sementara pada 2019, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan di bawah titik tengah 5,0-5,4 persen. Untuk inflasi pada 2020, BI menetapkan sasaran inflasi pada 2-4 persen secara tahunan.

Berita terkait

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

7 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

9 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

22 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

1 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

3 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

3 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

3 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya