Gerindra Tuding Pernyataan Sri Mulyani dan Darmin Nasution Hoaks

Selasa, 11 Juni 2019 15:41 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat ditemui awak media usai menggelar open house di rumah dinas miliknya, Jalan Widya Chandra I, Jakarta Selatan, Rabu 5 Juni 2019. Tempo/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Gerindra, Bambang Haryo, menuding pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution yang menyebut pelemahan ekonomi terjadi karena imbas dari sengketa dagang Amerika Serikat dan Cina, merupakan hoaks. Tudingan tersebut ia sampaikan dalam rapat paripurna tentang tanggapan pemerintah terhadap pandangan fraksi-fraksi atas kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal RAPBN 2020.

Baca: G20 Ingatkan Risiko Perang Dagang AS-Cina terhadap Pertumbuhan

“Kami tidak sependapat yang disampaikan Menteri Keuangan dan Menteri Ekuin (Koordinator Bidang Perekonomian) soal perlambatan ekonomi global. Itu pembohongan, hoaks untuk masyarakat,” ujar Bambang di ruang rapat paripurna, Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, 11 Juni 2019.

Bambang berkukuh, perang dagang seharusnya bukan menjadi alasan perlambatan ekonomi Indonesia. Ia menilai, di tengah sentimen dagang, negara-negara lain masih dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menggenjot industri.

Bambang mencontohkan perkembangan industri Vietnam pada kuartal I/2019 yang menguat hingga 86 persen. Sebab, di tengah sentimen dagang, banyak industri manufaktur Cina yang berpindah ke negara itu. Industri manufaktur juga beralih ke Kamboja, bahkan Malaysia. “Seharusnya Indonesia juga bisa memperoleh kesempatan dan dimanfaatkan betul,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Menteri Keuangan Sri Mulyani, dalam pemaparannya di sidang paripurna mengatakan, sentimen dagang yang berimbas pada perlambatan pertumbuhan ekonomi global telah dibahas oleh negara-negara anggota G20. Dalam pertemuan yang dilaksanakan di Jepang baru-baru ini, Sri Mulyani menyebut anggota G20 sudah mewaspadai adanya risiko perdagangan yang makin besar hingga akhir tahun ini.

Baca: Sri Mulyani Beli Buah Tangan untuk Cucu Bersama Bos IMF di Jepang

“Kondisi terkini perekonomian global saat ini menyebabkan pelemahan investasi dan pelemahan global,” ucap mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.

Secara global, Sri Mulyani menjelaskan, tensi perdagangan akan berdampak pada perlambatan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,5 persen. Angka ini lebih besar dari perhitungan sebelumnya yang hanya sebesar 0,2 persen. Dengan kondisi ini, Dana Moneter Internasional (IMF), Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), dan Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global bakal merosot dan volume perdagangan internasional mengalami pelemahan.

Berita terkait

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

1 hari lalu

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

Deepfake, kini semakin mudah dibuat dan semakin sulit dikenali. Dampak yang ditimbulkan oleh penipuan deepfake pun, tidak main-main.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

1 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

1 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

1 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

1 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

1 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

1 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

1 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Prabowo Serahkan Program Makan Siang Gratis ke Jokowi, TKN Siap Beri Usulan untuk RAPBN 2025

2 hari lalu

Prabowo Serahkan Program Makan Siang Gratis ke Jokowi, TKN Siap Beri Usulan untuk RAPBN 2025

TKN memastikan pembahasan program makan siang gratis untuk RAPBN 2025 sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi dan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya