G20 Ingatkan Risiko Perang Dagang AS-Cina terhadap Pertumbuhan

Senin, 10 Juni 2019 09:00 WIB

Menteri Keuangan Jepang Taro Aso berfoto bersama Managing Director International Monetary Fund (IMF) Christine Lagarde dan Gubernur Bank Jepang Haruhiko Kuroda dalam pertemuan menteri keuangan negara-negara kelompok 20 atau G20, di Fukuoka, Jepang, 8 Juni 2019. Franck Robichon/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Fukuoka - Para pemimpin keuangan dari ekonomi terbesar dunia yang terkumpul dalam G20 memperkirakan, pertumbuhan global kemungkinan akan meningkat tahun ini dan tahun berikutnya. Namun, kian intensnya ketegangan perdagangan dan geopolitik menjadi risiko yang menghambat hal tersebut.

Baca: Di Forum G20, Sri Mulyani Soroti Pajak di Era Digital

Hal itu disampaikan oleh para menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari 20 negara ekonomi terbesar dunia (G20) yang tengah melakukan pertemuan di Fukuoka, Jepang. Pernyataan itu merespoins makin meningkatnya ketegangan perdagangan antara dua raksasa ekonomi dunia Amerika Serikat dan Cina.

“Pertumbuhan ekonomi global tampaknya mulai stabil, proyeksi secara umum meningkat moderat pada akhir tahun ini dan memasuki 2020,” kata draf komunike seperti dikutip oleh Reuters, Ahad, 9 Juni 2019.

Meski begitu, pertumbuhan tetap rendah dan risiko tetap ke sisi negatif. Yang terpenting, ketegangan perdagangan dan geopolitik semakin intensif. “Kami akan terus mengatasi risiko ini dan siap untuk mengambil tindakan lebih lanjut.”

Advertising
Advertising

Selain itu, komunike tersebut juga menyebutkan para pemimpin keuangan G20 juga telah sepakat untuk menyusun aturan umum pada 2020 untuk menutup celah yang digunakan oleh raksasa teknologi global seperti Facebook dan Google untuk mengurangi pajak perusahaan mereka.

Baca: Jokowi Klaim Pertumbuhan RI Peringkat 3 G20, Indef: Benar

Komunike juga berisi janji untuk meningkatkan transparansi utang dari pihak peminjam dan kreditor. Prioritas lainnya adalah pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan. Masalah yang menjadi fokus lebih tajam oleh kekhawatiran bahwa dorongan besar-besaran infrastruktur Jalan dan Sabuk Cina (One Belt One Road/OBOR) membebani negara-negara miskin dengan uutang yang tidak dapat mereka bayar.

BISNIS

Berita terkait

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

3 jam lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

13 jam lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

17 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

5 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

9 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

9 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

10 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

11 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya