Bank Dunia Pangkas Proyeksi Ekonomi Global, Peluang Indonesia?

Rabu, 5 Juni 2019 17:25 WIB

Suasana bongkar-muat pada malam hari di Terminal Pelabuhan Indonesia II atau IPC Tanjung Priok, Jakarta, Rabu, 31 Oktober 2018. Sejak 2017, Pelabuhan Tanjung Priok dapat melayani kapal kontainer berkapasitas 10 ribu TEUs, yang berlayar setiap minggu secara rutin ke Los Angeles dan Oakland, Amerika Serikat. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan kebijakan Bank Dunia yang memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia berpotensi menambah pesimisme banyak orang soal kondisi ekonomi dunia. Proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia yang dipangkas menunjukkan bahwa perdagangan dunia bakal melambat.

"Dampaknya jelas perdagangan dunia melambat, apalagi pada dua negara tujuan ekspor Indonesia --baik Cina maupun Amerika Serikat," kata Darmin kepada awak media di rumah dinasnya, Jakarta Selatan, Rabu 5 Juni 2019.

BACA: Pertumbuhan ekonomi global melambat, tapi Indonesia justru membaik

Lebih lanjut, Darmin menegaskan bahwa dampak negatif lambatnya pertumbuhan global ke ekonomi kita pasti ada, "tetapi biasanya tidak langsung dalam skala besar," katanya.
Sebelumnya Bank Dunia melakukan revisi ke bawah dari proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia mereka yang semula 2,9 persen menjadi 2,6 persen. Hal ini terlihat dalam laporan Bank Dunia terbaru berjudul Global Economics Prospects: Hightened Tensions, Subdued Investment yang dirilis Bank Dunia pada Juni 2019.

Darmin melanjutkan pelambatan ekonomi ini juga disumbangkan dari aksi perang dagang antara Cina dan Amerika Serikat yang saat masih belum mereda. Aksi perang dagang ini menambah kondisi ketidakpastian global akibat perang tarif antar kedua negara.

Kendati demikian, Darmin masih optimistis koreksi ke bawah proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tak akan banyak berdampak pada ekonomi nasional. Apalagi, meski di tengah ketidakpastian global, ekonomi Indonesia masih mendapat banyak apresiasi lewat meningkatnya peringkat daya saing dan juga membaiknya peringkat utang.

BACA: Sri Mulyani Berharap Lebaran Dorong Pertumbuhan Ekonomi

"Ekonomi kita masih relatif oke karena ada faktor-faktor lain. Faktor lain itu adalah berita baik mengenai IMD Competitiveness dan ada yang tetap mau investasi," kata Darmin.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga sepakat bahwa revisi ke bawah pertumbuhan ekonomi disebabkan akibat aksi perang dagang antara Cina dengan Amerika Serikat. Dia mengatakan, hal ini hanya menambah ancaman global bagi proyeksi ekonomi.

"Skenario terburuk dari trade war hampir terjadi. Sebab semuanya seperti kenaikan tarif ini efektif Juni 2019, jadi ini akan mulai masuk impelemntasi dari ancaman tersebut," kata Sri Mulyani, di rumah dinasnya kepada awak media, Rabu 5 Juni 2019.

Sri Mulyani menjelaskan melambatnya pertumbuhan ekonomi global telah mulai terlihat dampaknya terhadap ekonomi domestik. Salah satunya, terlihat dari melambatnya ekspor Indonesia sejumlah negara tujuan utama seperti Cina dan Amerika Serikat.
Ekspor Indonesia pada 2017 akhir sempat mengalami momentum positif dan tercatat sangat tinggi sampai 2018. Namun, kemudian mulai terlihat melambat di kuartal IV 2018 hingga kuartal I 2019 terus menurun.

DIAS PRASONGKO

Berita terkait

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

10 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

6 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

10 hari lalu

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.

Baca Selengkapnya

PBB-Bank Dunia: Kerusakan Infrastruktur Gaza Diperkirakan Mencapai Rp 294 T

25 hari lalu

PBB-Bank Dunia: Kerusakan Infrastruktur Gaza Diperkirakan Mencapai Rp 294 T

Penilaian awal ini kemungkinan besar merupakan perkiraan yang terlalu rendah terhadap kerusakan, kerugian, dan kebutuhan nyata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Ukraina Bakal Bangkrut Jika Negara-negara Barat Tak Hapus Utang

27 hari lalu

Ukraina Bakal Bangkrut Jika Negara-negara Barat Tak Hapus Utang

Sumber di Bank Dunia memperingatkan Ukraina bisa terperosok dalam utang jika negara-negara Barat tak hapus atau restrukturisasi utang

Baca Selengkapnya

1 April Hari Bank Dunia: Begini Sejarah dan Tugasnya, Sri Mulyani Pernah Jadi Direktur World Bank

27 hari lalu

1 April Hari Bank Dunia: Begini Sejarah dan Tugasnya, Sri Mulyani Pernah Jadi Direktur World Bank

Hari Bank Dunia atau World Bank Day diperingati setiap 1 April. Hal ini karena pada tanggal tersebut, organisasi bank dunia atau World Bank didirikan

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

34 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Syarat Rasio Pajak Naik, Jaga Stabilitas Ekonomi

36 hari lalu

Syarat Rasio Pajak Naik, Jaga Stabilitas Ekonomi

Rasio pajak bisa naik jika stabilitas ekonomi terjaga. Sebab penyumbang penerimaan terbesar masih pajak badan dari dunia usaha.

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis Prabowo Dibahas oleh Pemerintah Jokowi, TPN Ganjar-Mahfud: Anomali

57 hari lalu

Makan Siang Gratis Prabowo Dibahas oleh Pemerintah Jokowi, TPN Ganjar-Mahfud: Anomali

Deputi Inklusi TPN Ganjar-Mahfud mengkritik program makan siang gratis yang diusung oleh Prabowo-Gibran yang dibahas pemerintah Jokowi saat ini.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Komentar Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis, BRI Bagi Dividen Rp 48 T

57 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Komentar Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis, BRI Bagi Dividen Rp 48 T

Bank Dunia mengomentari program usungan Prabowo Subianto, yaitu makan siang gratis. Bank BRI akan membagikan dividen Rp 48 T.

Baca Selengkapnya