Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Lebih Baik, Bisa Tembus 5,2 Persen

Rabu, 5 Juni 2019 16:10 WIB

Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution (kanan) bersama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat hadir pada pembukaan Jakarta Fair Kemayoran 2019 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu, 29 Mei 2019. Jakarta Fair Kemayoran 2019 menargetkan 6,2 juta pengunjung selama JFK 2019 berlangsung. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution yakin pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua (II) 2019 bakal lebih baik dibandingkan pada kuartal sebelumnya. Menurut prediksi Darmin, pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua ini bisa berada di sekitar 5,2 persen.

"Agak susah kalau angka. Tapi kalau saya sih harapkan bisa di sekitar 5,2 persen pertumbuhan ekonomi di kuartal dua," kata Darmin kepada awak media di rumah dinasnya, Jalan Widya Chandra III, Jakarta Selatan, Rabu 5 Juni 2019.

Sebelumnya, menurut data Badan Pusat Statistik atau BPS pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2019 mencapai angka 5,07 persen. Adapun pertumbuhan ekonomi kuartal kedua semula diperkirakan pada kisaran 5,1 persen.

BACA: Menkeu Sri Mulyani Yakin Pembagian THR Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan yang stagnan ini disebabkan mahalnya harga tiket pesawat yang menyebabkan mobilitas orang dan ekspansi sektor pariwisata ikut berkurang. Selain itu, melemahnya ekspor Indonesia sejalan dengan pelambatan ekonomi global dan efek perang dagang AS vs Cina, juga berperan.

Kendati demikian, Darmin mengatakan momentum Lebaran dan Ramadan diperkirakan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi hingga mencapai angka 5,2 persen pada kuartal ini. Hal ini sejalan dengan kondisi stabilnya makro ekonomi yang dibarengi dengan permintaan domestik yang masih kuat.

BACA: Membaiknya Peringkat Utang Indonesia Bantu Pertumbuhan Ekonomi ke Depan

Apalagi, kata Darmin, dari sisi investasi posisi Indonesia juga semakin menarik setelah indeks daya saing Indonesia naik ke ranking 32 dalam International Institute for Management Development (IMD) World Competitiveness Ranking. Belum lagi peringkat utang Indonesia juga membaik setelah S&P mengubah status Indonesia menjadi BBB dengan outlook stabil.

"Sejumlah infrastruktur publik utama sudah selesai dan sebagian lain dalam tahap penyelesaian, hal ini memberikan fondasi kuat bagi peningkatan investasi swasta di berbagai sektor," kata Darmin.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan sepanjang tahun 2019 pertumbuhan ekonomi diproyeksi masih sesuai target sebesar 5,3 persen. "Pokoknya sampai finish line, enggak boleh give up. Jadi kita tetap berikhtiar untuk mencapai target," kata Sri Mulyani usai menggelar open house di rumah dinasnya, Rabu 5 Juni 2019.

BACA: Lebaran Bisa Bantu Pertumbuhan Ekonomi Capai Target

Kendati demikian, Sri Mulyani mengungkap, pertumbuhan ekonomi tersebut masih harus berhadapan dengan tantangan melemahnya ekspor. Selain itu, Indonesia juga masih harus menghadapi tantangan melebarnya current account defisit (CAD).

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menjelaskan tantangan terkait ekspor tersebut harus dihadapi sejalan dengan melemahnya pertumbuhan ekonomi dunia dan juga masih tingginya ketidakpastian global. Hal ini berdampak berkurangnya permintaan ekspor dari negara yang menjadi andalan ekspor Indonesia.

"Kemampuan kita untuk shifting ke destinasi ekspor yang lain mungkin tidak akan secepat seperti yang kita harapkan dan itulah yang menjadi tantangan," kata Sri Mulyani.

DIAS PRASONGKO

Berita terkait

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

44 menit lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

10 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

13 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

23 jam lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

2 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

2 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya