Peringkat Utang RI Moncer, Darmin: Bisa Kurangi Tekanan Global

Reporter

Editor

Rahma Tri

Ilustrasi Hutang. shutterstock.com
Ilustrasi Hutang. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga rating Standard and Poor's (S&P) baru saja menaikkan peringkat utang Indonesia satu tingkat, dari BBB- menjadi BBB dengan outlook stabil. Selain itu, S&P juga ikut meningkatkan peringkat utang jangka pendek Indonesia dari A-3 menjadi A-2.

BACA: Rasio Utang Naik, BPK Ingatkan Pemerintah Agar Hati-hati

Menanggapi hal ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan kenaikan peringkat utang ini bisa membantu mengurangi tekanan ekonomi global terhadap ekonomi domestik. "Artinya suasana global bisa diatasi sedikit," kata Darmin di kantornya, Jumat 31 Mei 2019.

Dia mengakui, ketidakpastian global saat ini masih menjadi faktor penentu kondisi ekonomi Indonesia. Ketidakpastian ini disumbangkan oleh menurunnya pertumbuhan ekonomi global dan juga efek perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina.

Karena itu, kata Darmin, pemerintah akan  berfokus pada perbaikan kondisi neraca dagang. Harapannya, dengan memperbaiki neraca dagang bisa ikut memperbaiki kondisi current account defisit/CAD atau defisit transaksi berjalan.

Darmin menjelaskan, kenaikan peringkat utang ini karena S&P melihat bahwa prospek pertumbuhan ekonomi yang kuat, dan kebijakan fiskal yang prudent. Rasio utang pemerintah yang rendah dan dengan kinerja fiskal yang moderat ikut membuat penilaian kredit jangka pendek terbawa membaik.

Secara terpisah, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyambut baik hasil rating S&P yang positif. Dengan peringkat itu, Indonesia kini memperoleh status Investment Grade dengan level yang sama dari ketiga lembaga rating utama, yaitu S&P, Moody’s dan Fitch.

Baca: Ini Alasan Fitch Rating Pertahankan Rating Utang RI

Peningkatan peringkat utang ini menunjukkan bahwa lembaga-lembaga rating tersebut memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap prospek perekonomian Indonesia. Selain itu, peningkatan itu juga didukung oleh sinergi kebijakan moneter, sektor keuangan, dan fiskal yang diarahkan untuk menjaga stabilitas makroekonomi sambil tetap mendorong momentum pertumbuhan ekonomi.








Pertemuan Gubernur Bank Sentral dan Menkeu ASEAN Resmi Dimulai, Apa Saja yang Dibahas?

3 jam lalu

Jajaran Deputi BI Dody Budi Waluyo saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 18 Juli 2019. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Pertemuan Gubernur Bank Sentral dan Menkeu ASEAN Resmi Dimulai, Apa Saja yang Dibahas?

Rangkaian Pertemuan Pertama Menteri Keuangan dan Bank Sentral ASEAN dimulai pada hari ini hingga Jumat mendatang. Apa saja yang akan dibahas?


Ekonomi Global Tak Pasti Usai Bank Ditutup di Sejumlah Negara, Bagaimana Outlook Pertumbuhan RI?

6 hari lalu

Suahasil Nazara. ANTARA
Ekonomi Global Tak Pasti Usai Bank Ditutup di Sejumlah Negara, Bagaimana Outlook Pertumbuhan RI?

Wamenkeu yakin fondasi perekonomian Indonesia masih kokoh dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global usai bank ditutup di sejumlah negara.


Ketua HIPMI Solo Beberkan Strategi Bangkitkan Wellness Tourism di Kota Bengawan

6 hari lalu

Ketua Umum BPC HIPMI Solo, Respati Ardi saat memberikan pidato perdananya dalam Pelantikan Pengurus BPC HIPMI Kota Solo di Solo Safari, Senin, 20 Maret 2023. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Ketua HIPMI Solo Beberkan Strategi Bangkitkan Wellness Tourism di Kota Bengawan

Ketua HIPMI Solo, Respati Ardi, membeberkan sejumlah strategi untuk membangkitkan wellness tourism di kota tersebut. Apa saja strategi utamanya?


BI: Peserta BI FAST Bertambah 16 Bank dan Lembaga Nonbank

8 hari lalu

Karyawan melintas di area perkantoran Bank Indonesia, Jakarta, Selasa, 31 Mei 2022. Peningkatan tingkat inflasi ini terutama didorong oleh peningkatan baik harga energi dan harga pangan. Yang kemudian ditransmisikan dalam peningkatan komponen volatile food dan administered price. TEMPO/Tony Hartawan
BI: Peserta BI FAST Bertambah 16 Bank dan Lembaga Nonbank

BI menyebutkan peserta BI Fast bertambah sebanyak 16 bank dan lembaga nonbank, sehingga jumlah keseluruhan hingga kini menjadi 122 peserta.


OECD Sebut Pemulihan Ekonomi Dunia Rapuh, Apa Saja Penyebabnya?

10 hari lalu

Kepadatan kendaraan melintasi ruas jalan ibu kota kawasan Semanggi, Jakarta, Rabu, 11 Januari 2023. Bank Dunia memperkirakan ekonomi Indonesia tahun ini tumbuh 4,8 persen. Ini dinilai cukup solid, meski melambat dari perkiraan pertumbuhan ekonomi 2022 sebesar  5,2  persen. Tempo/Tony Hartawan
OECD Sebut Pemulihan Ekonomi Dunia Rapuh, Apa Saja Penyebabnya?

OECD menyatakan saat ini dunia berada di tengah-tengah pemulihan ekonomi yang rapuh akibat dampak pandemi Covid-19. Apa lagi pemicunya?


Resmi Bubarkan Dana Pensiun Milik Wanaartha Life, OJK Imbau Peserta Tetap Tenang

10 hari lalu

Wanaartha Life. Facebook
Resmi Bubarkan Dana Pensiun Milik Wanaartha Life, OJK Imbau Peserta Tetap Tenang

Otoritas Jasa Keuangan atau OJK mengumumkan pembubaran Dana Pensiun Lembaga Keuangan Adisarana Wanaartha. Apa sebabnya?


Menko Airlangga Ungkap Sejumlah Kebijakan Pemerintah

11 hari lalu

Menko Airlangga Ungkap Sejumlah Kebijakan Pemerintah

Indonesia diperkirakan kembali menghadapi tahun yang berat pada tahun 2023.


Bank Indonesia Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Tetap Kuat, Ini Alasan Perry Warjiyo

11 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan saat konferensi pers hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Selasa, 31 Januari 2023. International Monetary Fund (IMF) menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global di 2023 yang semula 2,7 persen menjadi 2,9 persen. TEMPO/Tony Hartawan
Bank Indonesia Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Tetap Kuat, Ini Alasan Perry Warjiyo

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia 2023 akan tetap kuat karena sejumlah faktor.


Terlilit Utang, Alasan Honduras Tinggalkan Taiwan dan Berpaling ke China

12 hari lalu

Presiden Honduras Xiomara Castro menyapa warga setelah dilantik di Tegucigalpa, Honduras, 27 Januari 2022. REUTERS/Jose Cabezas
Terlilit Utang, Alasan Honduras Tinggalkan Taiwan dan Berpaling ke China

Pemerintah Honduras mengakui beban utang sebagai alasan utama yang membuat hubungan resmi dengan China dan meninggalkan Taiwan.


Chatib Basri Sebut Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Paling Baik di ASEAN, Apa Alasannya?

12 hari lalu

Petugas beraktivitas saat bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis 14 November 2019. Ada juga sejumlah program yang disiapkan untuk mencapai tujuan pemerataan pembangunan ke daerah. Antara lain ada Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Insentif Daerah (DID), Dana Infrastruktur, dan Dana Desa. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Chatib Basri Sebut Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Paling Baik di ASEAN, Apa Alasannya?

Mantan Menteri Keuangan Muhammad Chatib Basri mengatakan potensi pertumbuhan ekonomi RI paling baik di Asean.