Diskriminasi Sawit, Malaysia Ajak Indonesia Lapor WTO

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Jumat, 24 Mei 2019 15:19 WIB

Pekerja memeriksa pipa gas metan di instalasi Pembangkit Listrik Tenaga (PLT) Biogas berkapasitas 700 kilowatt di Pabrik Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara V Terantam, Kabupaten Kampar, Riau (4/3/2019). ANTARA FOTO/FB Anggoro

TEMPO.CO, Jakarta - Malaysia mengajak Indonesia untuk bekerja sama mengadukan masalah diskriminasi biofuel kelapa sawit oleh Uni Eropa ke World Trade Organization atau WTO.

Baca juga: JK Tagih Janji Cina Naikkan Impor Sawit dari RI

Seperti dilansir dari Bloomberg, Menteri Industri Primer Malaysia Teresa Kok mengatakan bahwa pihaknya akan mengatur pertemuan dengan para pejabat dari negara produsen CPO utama pada Juli, untuk membicarakan masalah pembatasan CPO oleh UE.

Selain itu, Teresa juga berencana untuk bertemu dengan anggota Komisi Uni Eropa yang baru untuk menegosiasikan perdagangan minyak kelapa sawit setelah pemilihan umum Uni Eropa berakhir.

"Kami berharap dapat meyakinkan UE bahwa tidak ada alasan untuk menghentikan penggunaan kelapa sawit dalam bahan baku biofuel, karena tanaman tersebut dapat diproduksi secara berkelanjutan," ujar Teresa seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat 24 Mei 2019.

Advertising
Advertising

Seperti diberitakan, pada Selasa 22 Mei 2019 lalu, Uni Eropa telah merilis regulasi yang menerapkan kriteria baru tentang penggunaan sawit dalam biofuel . Aturan baru ini akan mulai diberlakukan pada 10 Juni mendatang. Regulasi tersebut akan memiliki sistem sertifikasi dan pembatasan jenis biofuel dari minyak sawit, yang merupakan bagian dari energi terbarukan UE.

Selain itu, UE menetapkan batasan penggunaan kelapa sawit untuk periode 2021-2023 di level yang sama dengan 2019, yang kemudian akan diikuti dengan pengurangan bertahap pada 2030.

Di sisi lain, harga CPO berjangka masih melanjutkan pelemahannya pada perdagangan Jumat 24 Mei 2019, seiring dengan proyeksi penurunan permintaan dari Eropa yang semakin nyata. Berdasarkan data Bloomberg, hingga pukul 14.05 WIB, harga CPO di bursa Malaysia melemah 0,64 persen menjadi 2.003 ringgit per ton, melanjutkan pelemahannya sejak 3 hari berturut-turut. Sepanjang tahun berjalan, harga CPO telah bergerak melemah sebesar 2,2 persen.

Teresa menambahkan, kini Malaysia tengah berupaya untuk meningkatkan ekspor produk sawit ke Cina melalui promosi dengan asosiasi perdagangan dan kamar dagang dan tengah mencari cara baru untuk memasarkan CPO di pasar China. "China memiliki kapasitas besar untuk menyerap minyak kelapa sawit," tutur dia.

BISNIS

Berita terkait

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

7 jam lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

1 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

1 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

1 hari lalu

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau Gapki tanggapi soal target pemerintah menyelesaikan pemutihan hutan di lahan sawit September 2024.

Baca Selengkapnya

Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

2 hari lalu

Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

Perkebunan sawit PT Riau Agrotama Plantation (PT RAP), anak perusahaan Salim Group diduga merambah hutan Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Baca Selengkapnya

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

2 hari lalu

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

Kebun sawit PT SKIP Senakin Estate, anak usaha Sinarmas, diduga menerabas hutan Cagar Alam Kelautku, Kalimantan Selatan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

2 hari lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

2 hari lalu

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

22 ribu hektare perkebunan sawit PT Suryamas Cipta Perkasa (PT SCP) masuk kawasan hutan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah.

Baca Selengkapnya

Ini Taktik Jokowi Melawan Larangan Ekspor Bijih Nikel oleh WTO

34 hari lalu

Ini Taktik Jokowi Melawan Larangan Ekspor Bijih Nikel oleh WTO

Jokowi akan menggunakan taktik mengulur-ulur waktu untuk melawan larangan hilirisasi nikel oleh Organisasi Perdagangan Dunia (WTO)

Baca Selengkapnya