Mudik 2019, Menhub Sebut Penumpang Pesawat Stagnan

Selasa, 21 Mei 2019 19:42 WIB

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Desi Arryani meninjau proyek pembangunan Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama yang menjadi pengganti GT Cikarang Utama, Jawa Barat, Minggu, 19 Mei 2019. TEMPO/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perhubungan Udara kementerian Perhubungan Polana Banguningsih Pramesti mengatakan bakal ada penurunan pertumbuhan jumlah penumpang pesawat pada masa mudik Lebaran 2019. "Bukan perlambatan, tumbuh tapi kecil," ujar dia di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, 21 Mei 2019.

Baca juga: Diskon Tol Trans Jawa di Musim Lebaran Diketok Pekan Depan

Misalnya saja penerbangan domestik yang pada tahun 2018 tumbuh sekitar 4,49 persen, tahun ini pertumbuhannya hanya sekitar 2,38 persen saja. Hal serupa terjadi pada penerbangan ke luar negeri yang sebelumnya tumbuh 11 persen. Tahun ini, peningkatan penerbangan ke luar negeri selama masa Lebaran hanya 7,8 persen.

Polana tidak menyebut secara pasti penyebab penurunan pertumbuhan jumlah penumpang pesawat pada masa Lebaran tahun ini. Namun, ia menyebut salah satu faktornya adalah infrastruktur perhubungan yang kini lebih bagus. Sehingga, pemudik punya banyak pilihan untuk pulang ke kampung halaman. "Sebagian beralih."

Kendati demikian, Polana mengatakan sejauh ini sudah ada permintaan penerbangan tambahan atau extra flight untuk melayani angkutan mudik Lebaran 2019. Ia tidak menyebut secara spesifik penerbangan tambahan itu diajukan untuk rute mana saja.

"Domestik dan internasional sudah ada permintaan 20 penambahan beberapa rute untuk penerbangan internasional," kata dia. Menurut Polana, pertumbuhan permintaan penerbangan sejatinya agak sulit untuk dikendalikan. Pasalnya, permintaan itu bergantung kepada mekanisme pasar. "Enggak bisa diatur begitu."

Advertising
Advertising

Adapun Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan secara kualitatif jumlah penumpang udara tidak akan turun ketimbang tahun lalu. "Naik tidak, tapi turun tidak," kata dia. Indikasinya adalah masih banyaknya masyarakat yang kembali ke kampung halaman menjelang Ramadan dengan angkutan udara.

Ia memastikan akan melayani pemudik angkutan udara sebaik mungkin. Salah satu caranya adalah dengan menugaskan bandar udara di luar Jawa untuk secara opsional melakukan operasi 24 jam. Dengan demikian rotasi pesawat dari menuju lokasi menjadi lebih baik selama masa mudik.

Berita terkait

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

15 jam lalu

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

17 jam lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

Keberadaan bandara internasional terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu wilayah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

1 hari lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

InJourney menilai penyesuaian bandara internasional ini berpengaruh positif terhadap konektivitas udara dan pariwisata Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

1 hari lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

1 hari lalu

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

Bandara yang statusnya diubah dari internasional menjadi domestik masih dimungkinkan untuk kembali berubah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

1 hari lalu

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

Kemenhub memangkas sejumlah bandara internasional yang dinilai belum memanfaatkan perjalanan internasional.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

3 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

4 hari lalu

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

E-Commerce Communications Director Shop Tokopedia, Nuraini Razak mengungkap tren belanja sepanjang Ramdan dan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

4 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

4 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya