Perang Dagang, Indonesia Bisa Rebut Pasar Tekstil Cina di AS

Kamis, 16 Mei 2019 11:26 WIB

Pekerja menyelesaikan produksi kain sarung di Pabrik Tekstil Kawasan Industri Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat 4 Januari 2019. Kementerian Perindustrian menargetkan ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) pada tahun 2019 mencapai 15 miliar dollar AS atau naik 11 persen dibandingkan target pada tahun 2018. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

TEMPO.CO, Jakarta – Indonesia berpeluang mengambil-alih pasar ekspor Cina di Amerika Serikat setelah kedua negara terlibat perang dagang. Ketua Umum Bidang Pengembangan Kawasan Ekonomi Kamar Dagang Indonesia atau Kadin, Sanny Iskandar, mengatakan produk tekstil bisa menjadi unggulan ekspor Indonesia ke Amerika Serikat menggantikan Cina.

Baca: Rupiah Bakal Makin Loyo Terimbas Sentimen Perang Dagang AS-Cina

Selama ini, Indonesia selalu bersaing dengan Cina untuk memasok barang-barang kebutuhan tekstil dan garmen ke Negeri Abang Sam. Sanny meyakini pasokan produk ekspor Negeri Tirai Bambu ke Amerika akan melambat pasca-negara Adikuasa itu memberlakukan bea masuk 25 persen atau senilai Rp 200 miliar untuk barang-barang Cina.

“Akhirnya kita punya peluang lebih banyak untuk mengekspor barang-barang ke Amerika. Apalagi tekstil, itu kan produk unggulan kita yang seharusnya tak kalah dengan Cina,” ujar Sanny saat dihubungi Tempo pada Kamis, 16 Mei 2019.

Sanny mengatakan, meski memiliki peluang besar, Indonesia tak bisa serta-merta memasarkan produknya secara gelondongan (bulk). Menurut dia, perlu ada perbaikan dari sisi kualitas. Produsen juga perlu membaca semua syarat atau kebutuhan negara tujuan ekspor.

Advertising
Advertising

Menurut Sanny, Indonesia perlu menumbuhkan produsen-produsen tekstil setara Sritex yang telah diakui dunia. Sritex atau PT Sri Rejeki Isman Tbk merupakan produsen tekstil dan garmen yang berhasil memasarkan produk-produknya ke pasar mancanegara.

Pada akhir 2018, Sritex berhasil membukukan penjualan US$ 1,03 miliar. Nilai pendapatan perusahaan berhasil tumbuh mencapai 36,1 persen dibandingkan pendapatan pada 2017. Sritex menjadi salah satu pemasok kain di Amerika Serikat dan pesaing produsen tekstil di Cina.

Baca: Perang Dagang AS-Cina Berlanjut, Ekspor RI Kian Tertekan

“Sritex selama ini bisa menjadi pemasok kain untuk angkatan bersenjata di Amerika, itu kan hebat. Kita perlu Sritex-Sritex yang lain untuk meningkatkan daya saing industri,” ucap Sanny.

Peningkatan daya saing industri penting dilakukan karena Indonesia memiliki pesaing ketat. Negara-negara eksportir lain yang menjadi pemasok besar bagi barang-barang kebutuhan negara Adikuasa, termasuk tekstil, adalah Vietnam, Thailand, dan Banglades.

Berita terkait

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

19 jam lalu

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

Istri eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean membantah apabila dia pernah mengintimidasi Wijanto Tirtasana, bekas kongsi bisnisnya.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

20 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Klaim Neraca Perdagangan Surplus tapi Ekspor Turun

1 hari lalu

Zulkifli Hasan Klaim Neraca Perdagangan Surplus tapi Ekspor Turun

Mendag Zulkifli Hasan klaim neraca perdagangan surplus tapi ekspor turun.

Baca Selengkapnya

Impor Turun, Mendag Zulkifli Hasan: Produksi Menurun

1 hari lalu

Impor Turun, Mendag Zulkifli Hasan: Produksi Menurun

Menteri Perdagangan Indonesia, Zulkifli Hasan mengatakan ada penurunan impor non-migas pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

1 hari lalu

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

Kemendag berencana memanfaatkan perjanjian dagang bilateralnya dengan Cile untuk meningkatkan ekspor ke Amerika Selatan.

Baca Selengkapnya

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

2 hari lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

3 hari lalu

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

BPS menyebut nilai ekspor komoditas nikel dan barang daripadanya mengalami kenaikan sebesar US$ 210,6 juta atau 45,85 persen pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Energi UGM Kritik Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

7 hari lalu

Pengamat Energi UGM Kritik Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Pengamat energi UGM sebut pemerintah tegas terhadap larangan ekspor mineral mentah lain tapi lembek terhadap Freeport.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport Diperpanjang

10 hari lalu

Jokowi Sebut Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport Diperpanjang

Freeport beberapa kali menyuarakan harapan agar izin ekspor konsentrat tembaga tetap dibuka.

Baca Selengkapnya

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Bermula dari Bisnis Ekspor Impor

10 hari lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Bermula dari Bisnis Ekspor Impor

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean dilaporkan ke KPK oleh pengacara bernama Andreas atas tuduhan tak lapor LHKPN secara benar.

Baca Selengkapnya