Imbas Perang Dagang, Indonesia Berpotensi Jadi Pasar Utama Cina

Kamis, 16 Mei 2019 10:14 WIB

Kapal Perang AS dan Jepang menggelar latihan perang bersama di Laut Cina Selatan di tengah ketegangan perang dagang AS dan CIna pada Jumat, 31 September 2018. Express.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta – Perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina diperkirakan bakal berimbas pada iklim perdagangan di Indonesia. Wakil Ketua Umum Bidang Pengembangan Kawasan Ekonomi Kamar Dagang Indonesia atau Kadin Sanny Iskandar mengatakan, Cina berpotensi membidik pasar Indonesia sebagai negara tujuan ekspor dengan skala besar lantaran telah kehilangan pasarnya di Negeri Abang Sam.

BACA : Ada Sentimen Perang Dagang, Pertumbuhan RI Bakal Terimbas

“Karena Cina kehilangan pasarnya di Amerika Serikat, mereka mencari peluang ekspor ke negara-negara lain, khususnya ke kawasan regional Asia, termasuk Indonesia,” ujar Sanny saat dihubungi Tempo pada Kamis pagi, 16 Mei 2019.

Artinya, ujar Sanny, produk-produk Cina yang masuk ke Indonesia mungkin akan lebih massif ketimbang sebelumnya setelah adanya sentimen dagang. Adapun Indonesia menjadi incaran Cina karena memiliki potensi penduduk yang besar. Selain itu, daya saing industri di dalam negeri belum kuat untuk menghasilkan produk-produk sejenis yang dihasilkan Cina.

Produk-produk yang mungkin lebih gencar digelontorkan Cina ke Indonesia setelah adanya sentimen dagang adalah makanan, minuman, serta tekstil atau garmen. Produk-produk ini sebelumnya menjadi barang mayoritas yang diekspor Cina ke Amerika Serikat.

Advertising
Advertising

Sanny mengatakan, Indonesia berpeluang mengambil produk tekstil, makanan, dan minuman dari Cina karena negara tersebut menjual barangnya dengan harga lebih murah, namun kualitasnya lebih unggul. “Kita lihat di Tanah Abang, produk-produk pakaian jadi dari Cina masuk semua. Sampai baju muslim, mukena,” ujar Sanny.

BACA JUGA: Perjuangkan Ekspor Sawit, Pemerintah Bakal Bentuk Task Force

Menurut Sanny, barang-barang tersebut sebenarnya dapat diproduksi sendiri di dalam negeri. Apalagi, Indonesia telah kesohor sebagai negara yang unggul dalam bidang tekstil dan garmen. “Harusnya kita bisa sediakan produk yang sama dengan harga yang lebih murah karena tidak perlu mengeluarkan biaya angkut, asuransi,” ucapnya.

Dalam menghadapi perang dagang AS dan Cina, Sanny mengatakan Indonesia mesti siap memperbaiki kualitas produknya agar dapat menekan keran impor produk-produk Cina. “Indonesia bahkan bisa mengambil momentum untuk ekspor ke Ameria,” ucapnya.

Berita terkait

Di Forum AIFED, Sri Mulyani Sebut Fragmentasi Ekonomi Dunia Semakin Meningkat

6 Desember 2023

Di Forum AIFED, Sri Mulyani Sebut Fragmentasi Ekonomi Dunia Semakin Meningkat

Sri Mulyani mengatakan telah terjadi perubahan cara pandang dalam memandang proses hubungan internasional, perdagangan.

Baca Selengkapnya

Jurnalisnya Ditahan di Cina, PM Australia Bersiap ke Beijing

25 Juni 2023

Jurnalisnya Ditahan di Cina, PM Australia Bersiap ke Beijing

Perdana Menteri Australia segera bertolak ke Cina untuk membahas hubungan bilateral kedua negara.

Baca Selengkapnya

UMKM Tergencet Impor, Teten Masduki Usul Produk Cina Berlabuh Dulu di Papua

29 Maret 2023

UMKM Tergencet Impor, Teten Masduki Usul Produk Cina Berlabuh Dulu di Papua

Menteri Koperasi Teten Masduki mengusulkan supaya impor produk Cina masuk dari pelabuhan di Papua, tidak langsung masuk ke pasar Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya

Bahlil Paparkan 4 Goncangan Global Ancam Perekonomian Indonesia Sejak 2018

5 Oktober 2022

Bahlil Paparkan 4 Goncangan Global Ancam Perekonomian Indonesia Sejak 2018

Menteri Bahlil menyatakan sedikitnya ada empat goncangan global yang mengancam perekonomian Indonesia terjadi dalam kurun 2018 hingga 2022.

Baca Selengkapnya

Sebut Kondisi Global Sangat Gelap, Bahlil Uraikan Banyaknya Fakta Ketidakpastian

4 Oktober 2022

Sebut Kondisi Global Sangat Gelap, Bahlil Uraikan Banyaknya Fakta Ketidakpastian

Kepala BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) Bahlil Lahadalia mengungkapkan kondisi global saat ini sangat gelap.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat dan Uni Eropa Sepakat Akhiri Perang Tarif Baja Era Donald Trump

31 Oktober 2021

Amerika Serikat dan Uni Eropa Sepakat Akhiri Perang Tarif Baja Era Donald Trump

Amerika Serikat dan Uni Eropa sepakat untuk mengakhiri perang tarif untuk baja dan aluminium AS yang diberlakukan oleh mantan Presiden Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Ajakan Bertemu Tatap Muka Ditolak Xi Jingping? Ini Kata Joe Biden

15 September 2021

Ajakan Bertemu Tatap Muka Ditolak Xi Jingping? Ini Kata Joe Biden

Presiden Joe Biden membantah bahwa tawarannya untuk bertemu tatap muka telah ditolak pemimpin Cina, Xi Jinping.

Baca Selengkapnya

Rencana 6G Huawei Dirilis 2030, Kecepatan 50 Kali Lipat 5G

16 April 2021

Rencana 6G Huawei Dirilis 2030, Kecepatan 50 Kali Lipat 5G

Menunjukkan kemajuan yang telah dibuat Huawei, bahkan saat perusahaan itu di puncak pembatasan ketat oleh Amerika Serikat dan beberapa sekutunya.

Baca Selengkapnya

Boeing Minta Urusan HAM dan Sengketa Dagang Tak Dicampur

1 April 2021

Boeing Minta Urusan HAM dan Sengketa Dagang Tak Dicampur

Boeing meminta agar ada pemisahan antara permasalahan HAM dengan sengketa dagang sehingga tidak ada kesempatan bagi kompetitor untuk ambil untung

Baca Selengkapnya

5 Hal Seputar Krisis Chip Dunia, Pandemi Bukan Satu-satunya Penyebab

22 Maret 2021

5 Hal Seputar Krisis Chip Dunia, Pandemi Bukan Satu-satunya Penyebab

Berikut 5 hal yang harus diketahui seputar kelangkaan suplai chip di dunia saat ini

Baca Selengkapnya