BRI Siapkan Rp 300 Miliar untuk Kuasai 19 Persen Saham LinkAja

Reporter

Antara

Kamis, 16 Mei 2019 00:11 WIB

Menteri BUMN Rini M. Soemarno, beserta seluruh jajaran direksi perusahaan milik negara, serta siswa sekolah, UKM dan warga kampung mitra binaan BUMN menghadiri Festival LinkAja di GOR Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu pagi, 7 April 2019. (dok Kementerian BUMN)

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menyiapkan anggaran investasi Rp 300 miliar untuk menyuntik modal kepada konsolidasi perusahaan alat pembayaran elektronik milik BUMN, LinkAja.

Baca: Bos BRI Sebut Pembentukan Holding Perbankan Hampir Rampung

Dengan dana tersebut, BRI dalam tahap awal akan memiliki 19 persen saham LinkAja, yang dikelola entitas PT Fintek Karya Nusantara (Finarya).

Direktur Utama BRI Suprajarto di Jakarta, Rabu malam, 16 Mei 2019, mengatakan kepemilikan BRI dan masing-masing BUMN lainnya di LinkAja masih sesuai dengan rencana awal. "Untuk Himbara, porsi sahamnya sudah jelas. Sepertinya, kami akan sesuai dengan yang direncanakan," kata Suprajarto.

Dalam rancangan awal perusahaan finansial berbasis teknologi milik BUMN, Finarya bakal dimiliki empat bank milik pemerintah dan sejumlah perusahaan plat merah lainnya.

Empat bank tersebut adalah PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, PT Bank Mandiri Persero Tbk, PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk, dengan kepemilikan saham masing-masing 20 persen. Selanjutnya, PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk dan PT Pertamina Persero dengan kepemilikan saham masing-masing tujuh persen.

Kemudian, perusahaan plat merah yang akan menjadi punggawa LinkAja adalah Telkomsel dengan kepemilikan saham 25 persen. Sisanya PT Jiwasraya Persero dan PT Danareksa Persero dengan kepemilikan saham masing-masing 0,5 persen.

Namun, menurut Suprjarto, tidak tertutup kemungkinan saham Finarya selaku pengelola LinkAja akan dibagi kembali ke sejumlah BUMN, terutama BUMN yang bergerak di sektor transportasi dan sektor riil, seperti halnya PT ASDP Indonesia Ferry dan Perusahaan Umum Damri (Perum Damri).

"Kita akan bagi lagi ke BUMN, mungkin yang lebih ke angkutan. Mungkin BUMN lain yang ingin memanfaatkan benefit dari LinkAja, rencananya bisa dibagi sahamnya meski porsinya relatif kecil," kata Suprajarto.

LinkAja merupakan gabungan dari aplikasi pembayaran milik BUMN seperti TCash dari Telekomunikasi Selular (Telkomsel), TBank dan MyQR milik Bank Rakyat Indonesia (BRI), e-cash dari Bank Mandiri, serta yap! dan UnikQu dari Bank Negara Indonesia (BNI)

LinkAja juga sudah mendapat respons positif dari Bank Indonesia (BI) selaku otoritas sistem pembayaran. Ke depannya LinkAja diperkirakan akan menjadi pesaing sengit bagi wadah pembayaran digital seperti GoPay maupun Ovo.

ANTARA

Berita terkait

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

3 jam lalu

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

Pemerintah harus cermat menerapkan strategi, salah satunya melalui diplomasi perdagangan

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

3 jam lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

3 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

3 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

3 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Cara Download Safe Exam Browser untuk Tes Online BUMN 2024

4 hari lalu

Cara Download Safe Exam Browser untuk Tes Online BUMN 2024

Berikut ini cara download Safe Exam Browser untuk tes online pertama Rekrutmen Bersama BUMN 2024 bagi perangkat Windows atau MacOS.

Baca Selengkapnya

Jadwal Lengkap Tes Rekrutmen Bersama BUMN 2024 dan Jenis Tesnya

4 hari lalu

Jadwal Lengkap Tes Rekrutmen Bersama BUMN 2024 dan Jenis Tesnya

Berikut ini jadwal lengkap tes Rekrutmen Bersama BUMN 2024, mulai dari trial test, tes online 1, tes online 2, hingga tes seleksi di BUMN.

Baca Selengkapnya

Profil Jalan Tol MBZ dan Sengkarut dalam Pembangunannya Ada Dugaan Korupsi

4 hari lalu

Profil Jalan Tol MBZ dan Sengkarut dalam Pembangunannya Ada Dugaan Korupsi

Pembangunan tol MBZ (Mohamed Bin Zayed) diusut Kejaksaan Agung. Berikut profil Jalan Tol MBZ yang sebelumnya bernama Jalan Layang Japek II.

Baca Selengkapnya

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

4 hari lalu

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

DK PWI telah memutuskan memberikan sanksi dan tindakan organisatoris terhadap Ketua Umum PWI Hendry Ch Bangun dan tiga pengurus PWI lainnya.

Baca Selengkapnya

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

4 hari lalu

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.

Baca Selengkapnya