Menteri Susi: Penenggelaman Kapal Juga Dongkrak Perekonomian

Reporter

Dias Prasongko

Editor

Rahma Tri

Sabtu, 4 Mei 2019 22:34 WIB

Petugas gabungan dari Kejaksaan Negeri Batam, TNI, Polri dan instansi terkait memusnahkan alat tangkap ikan milik kapal nelayan asing di Perairan Pulau Momoi, Batam, Kepulauan Riau, Rabu, 21 November 2018. Kejaksaan Negeri Batam juga memusnahkan alat-alat tangkap ikan seperti jaring. ANTARA/M N Kanwa

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berkukuh untuk terus melakukan penenggelaman kapal asing yang terbukti melakukan illegal fishing di laut Indonesia. Menurut Menteri Susi, penenggelaman kapal itu selain memberikan efek jera, juga mendongkrak perekonomian.

BACA: Menteri Susi: Lelang Kapal Ilegal Bukan Sikap Umum Pemerintah

Susi menyebutkan salah satu efek jera tersebut terbukti dengan menurunnya jumlah kapal yang melakukan praktik illegal fishing dari puluhan ribu kapal menjadi ratusan kapal saja. Selain itu, kata Susi, penenggelaman kapal juga berdampak baik bagi ekonomi.

Salah satunya, bisa dilihat dalam neraca perdagangan yang menanjak sejak kebijakan ini diterapkan. "Saat ini stok ikan terus bertambah hingga 12,5 juta dari sebelumnya 7,1 juta pada 2012. Kemudian, neraca peradangan produk perikanan Indonesia saat ini menjadi yang terbesar se-Asia Tenggara," kata Susi dalam pidato sambutannya yang diunggah oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada akun twitter @KKPgoid, pada Sabtu 4 Mei 2019.

Indonesia kini juga telah menjadi pemasok ikan tuna terbesar di dunia. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sulawesi Selatan bahkan ikut bertambah dari Rp 2 triliun menjadi Rp 15 trilkun. Sulawesi Utara bahkan naik ekspornya menjadi 800 persen.

Advertising
Advertising

"Morotai saya baca PAD naik 1.000 persen, itu dirasakan oleh masyarakat. Jadi penenggelaman kapal itu jangan dilihat tenggelamkan saja, tapi ekoknomi reverser dan rewardnya untuk negara," kata Susi.

Sementara itu, dalam pidatonya Susi juga menyinggung orang-orang yang tidak sepakat mengenai kebijakan penenggelaman kapal dan justru meminta untuk melaksanakan lelang terhadap kapal yang tertangkap melakukan illegal fishing. Menurut dia, seperti itu adalah orang yang ragu atau tidak percaya diri.

Baca: Insiden KRI Tjiptadi 381, Susi Pudjiastuti Intensifkan Patroli

Susi menuturkan, lelang justru membuat kapal-kapal ilegal tersebut justru makin berani. Belum lagi, dengan dilelangnya kapal juga memiliki potensi bahwa kapal tersebut bisa kembali lagi melakukan aktivitas illegal fishing dengan kapal yang sama.

"Kalau mereka maunya mau dilelang, ya jelas tambah berani, itu sudah out of mind untuk kita tolerir lagi kejahatan terhadap negara. Kalau kejahatan terhadap negara berkali-kali masa ya kita mau toleran?," tutur Susi Pudjiastuti.

Berita terkait

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

36 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

37 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

37 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

18 Februari 2024

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

Berita terkini bisnis pada siang ini dimulai dari Susi Pudjiastuti yang mengingatkan soal program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

18 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

Melalui kicauannya di media sosial X, Susi Pudjiastuti mengaku lebih setuju subsidi BBM dialihkan untuk makan siang gratis anak-anak di sekolah.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

8 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menolak keras rencana pemerintah membuka kembali keran ekspor benih lobster atau benur.

Baca Selengkapnya

Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Begini Kondisinya Saat Ini

6 Februari 2024

Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Begini Kondisinya Saat Ini

TPNPB-OPM menyatakan belum melepaskan pilot Susi Air lantaran pemerintah Indonesia dan pemerintah Selandia Baru belum mau berbicara dengan mereka.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Bantah akan Bebaskan Pilot Susi Air Besok

6 Februari 2024

TPNPB-OPM Bantah akan Bebaskan Pilot Susi Air Besok

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) membantah akan membebaskan pilot Susi Air besok

Baca Selengkapnya

Respons Susi Pudjiastuti soal Dugaan Suap SAP Jerman ke Pejabat KKP: Sedang Saya Cari Tahu

16 Januari 2024

Respons Susi Pudjiastuti soal Dugaan Suap SAP Jerman ke Pejabat KKP: Sedang Saya Cari Tahu

Susi Pudjiastuti buka suara soal dugaan suap dari SAP, perusahaan software berbasis di Jerman, kepada pejabat KKP.

Baca Selengkapnya

Laut Cina Selatan Disebut dalam Debat Capres, Tahukah Sekarang Bernama Laut Natuna Utara?

10 Januari 2024

Laut Cina Selatan Disebut dalam Debat Capres, Tahukah Sekarang Bernama Laut Natuna Utara?

Laut Cina Selatan disebut dalam debat capres lalu. Berikut alasan pemerintah Indonesia bersikeras menyebutnya sebagai Laut Natuna Utara.

Baca Selengkapnya