Mobilisasi Sumber Pembiayaan, Bappenas Usul Forum RI-IFAD

Reporter

Dias Prasongko

Editor

Rahma Tri

Sabtu, 4 Mei 2019 15:26 WIB

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro melantik Ventje Rahardjo Soedigno menjadi Direktur Eksekutif Komite Nasional Keuangan Syariah di Gedung Bappenas, Jakarta Pusat, Kamis, 3 Desember 2018. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas, Bambang P.S. Brodjonegoro, mengusulkan dibentuknya forum konsultasi International Fund for Agricultural Development (IFAD) dengan Pemerintah Indonesia. Forum ini diharapkan mampu memobilisasi sumber pendanaan untuk program pembangunan bagi negara-negara di Pasifik.

Baca: Per Maret 2019, Utang Pemerintah Naik Tipis Jadi Rp 4.567 Triliun

Menurut Bambang, kerja sama ini bisa dilakukan dengan merujuk pada program serupa yang pernah dilakukan antara Pemerintah Cina dengan IFAD. Salah satunya lewat program kerja sama China-IFAD South-South and Triangular Cooperation Facility.

“Kami menyadari IFAD memiliki pengalaman dengan Cina dalam mengembangkan program itu. Karenanya, kami berkeinginan melakukan hal serupa untuk mengembangkan Indonesia-IFAD, sehingga dapat memobilisasi lebih banyak sumber pendanaan dan membangun kemitraan yang lebih kuat dengan negara-negara Pasifik,” kata Bambang dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Sabtu 4 Mei 2019.

Usul ini telah disampaikan Bambang dalam pertemuan bertajuk "Multilateral Meeting: Pertemuan Konsultasi International Fund for Agricultural Development (IFAD)". Kegiatan ini digelar di Nadi, Fiji, pada Jumat 3 Mei 2019 bersama dengan delegasi negara-negara wilayah Pasifik.

Advertising
Advertising

Bambang melanjutkan, beberapa hal yang diusulkan bakal dibahas dalam pertemuan itu antara lain mengenai bantuan teknis dan pengembangan kapasitas SDM, exchange visits, study tour dan magang. Kemudian ada pula partisipasi dalam seminar internasional, pusat-pusat pembelajaran, pendanaan dan investasi, serta B2B dengan negara-negara berkembang.

Sementara itu, dalam pertemuan antara IFAD dengan negara-negara di Pasifik, Bambang mengusulkan pembahasan kerja sama potensial yang bisa dikembangkan bersama menjadi proyek. Misalnya, kerja sama dalam pembangunan isu prioritas seperti pembangunan kawasan pesisir, pedesaan dan pemuda, ataupun kemitraan publik dan swasta di sektor pertanian dan perikanan.

BACA: Pilih Ibu Kota di Luar Jawa, JK: Ada 10 Syarat Harus Dipenuhi

Pemerintah Indonesia, kata Bambang, juga bersedia berbagi pengetahuan dalam praktik perencanaan dan penganggaran. Apalagi, Bappenas memang memiliki mandat Undang-undang dalam bidang perencanaan dan penganggaran mengenai pembangunan nasional.

"Kami siap untuk berbagi membantu negara Tonga, Kepulauan Solomon, ataupun Samoa untuk mengarusutamakan pembangunan berkelanjutan sesuai dengan SDG'S, Pembangunan Rendah Karbon (PRK), maupun pertumbuhan ekonomi hijau baik ke dalam kebijakan, program, maupun dokumen anggaran," kata Bambang.

Berita terkait

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

5 jam lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

19 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

1 hari lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

4 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

6 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

6 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya