ADB, Indonesia dan Timor Leste Sepakat Dorong Perdagangan

Sabtu, 4 Mei 2019 09:34 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hadir dalam pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara-negara ASEAN bersama Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan (ASEAN+3) di sela Sidang Tahunan Asian Development Bank (ADB) ke-52 di Nadi, Fiji, Kamis, 2 Mei 2019. Sumber: Kementerian Keuangan

TEMPO.CO, Nadi - Bank Pembangunan Asia atau ADB, Pemerintah Indonesia, dan Pemerintah Timor Leste menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk mendukung perdagangan lintas batas dan kerja sama antara Timor-Leste dan provinsi Nusa Tenggara Timur di Indonesia.

Baca: Pemerintah Ajukan Utang Baru Rp 4,2 Triliun ke ADB

Nota kesepahaman itu ditandatangani oleh Presiden ADB Takehiko Nakao, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Keuangan Timor Leste (Penjabat) Sara Lobo Brites, di sela-sela pertemuan tahunan ke-52 Dewan Gubernur ADB di Nadi, kota terbesar ketiga Fiji, pada Sabtu, 4 Mei 2019.

Berdasarkan perjanjian tersebut, Indonesia dan Timor Leste akan mengambil tindakan untuk mengurangi hambatan transportasi darat dan udara lintas batas dan menyelaraskan prosedur di titik-titik persimpangan perbatasan. Kedua negara juga berupaya mengurangi hambatan kesehatan hewan terhadap perdagangan ternak dan meningkatkan promosi pariwisata di Nusa Tenggara Timur dan Timor Leste melalui pemasaran bersama dan rencana perjalanan.

ADB akan menyediakan sumber dana hibah untuk mendukung implementasi MOU. "Kerja sama dan integrasi regional sangat penting untuk pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif di Asia dan Pasifik," kata Nakao.

Advertising
Advertising

MOU itu, menurut Nakao, merupakan langkah kecil namun penting dalam dukungan kami untuk kerja sama lintas batas antara Indonesia dan Timor Leste. "Mendukung mata pencaharian di daerah-daerah perbatasan yang tertinggal sangat penting untuk mengatasi ketidaksetaraan dan memastikan kemakmuran kawasan kita yang meningkat ini dimiliki oleh semua orang."

Nota Kesepahaman tersebut dibangun berdasarkan Studi Penjajakan tentang Peningkatan Kerja Sama Lintas-Batas dan Integrasi antara Indonesia dan Timor Leste, yang dilakukan ADB atas permintaan pemerintah Indonesia dan Timor Leste. Studi ini mengidentifikasi berbagai tantangan dan peluang untuk kerja sama lintas batas dan mengidentifikasi pariwisata dan ternak sebagai sektor utama untuk manfaat jangka pendek melalui kerja sama.

Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengurangi kesenjangan regional di Indonesia, dan Nusa Tenggara Timur adalah salah satu daerah yang kurang berkembang di negara ini. Hal tersebut dilakukan melalui peningkatan konektivitas, aksesibilitas, dan kapasitas serta kolaborasi ekonomi lintas batas.

Sri Mulyani menandatangani MOU sebagai pelengkap strategi nasional mereka saat ini dan menyambutnya sebagai langkah selanjutnya dalam hubungan mereka dengan ADB untuk dukungan ke daerah perbatasan, dan kolaborasi tambahan dengan teman dan kolega di Timor-Leste.

Sementara itu, Brites berkata, "Timor Leste telah membuat langkah signifikan sejak kemerdekaan tetapi jika ini akan berlanjut, kita harus berintegrasi lebih dekat ke ASEAN dan ekonomi dunia serta mendiversifikasi ekonomi kita, mengurangi hambatan perdagangan dan kerja sama dengan tetangga terdekat kami," katanya.

Brites menambahkan, Timor Leste juga menyambut MOU dengan ADB dan Indonesia sebagai awal dari kemitraan yang berkelanjutan dan saling menguntungkan untuk pertumbuhan," ujarnya.

Baca: Sri Mulyani Undang Pemerintah Jepang Berinvestasi di Sumatera

Lebih jauh ADB berkomitmen untuk mencapai Asia dan Pasifik yang makmur, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan, sembari mempertahankan upayanya untuk memberantas kemiskinan ekstrem. Pada 2018, ADB membuat komitmen pinjaman baru dan hibah sebesar 21,6 miliar dolar AS.

ANTARA

Berita terkait

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

9 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

14 jam lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

22 jam lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level 1.326.000 per Gram

1 hari lalu

Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level 1.326.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik Rp 7.000 ke level Rp 1.326.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

2 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

2 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya