Surplus, Bulog Bojonegoro Kirim Beras ke NTT Menjelang Puasa
Reporter
Sujatmiko (Kontributor)
Editor
Rahma Tri
Kamis, 2 Mei 2019 14:14 WIB
TEMPO.CO, Bojonegoro - Bulog Sub-Divisi Regional (Divre) III Bojonegoro mengirim beras Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan juga ke Madura. Wakil Kepala Bulog Bojonegoro, Yandra, mengungkapkan, pengiriman beras pertama sebanyak 6.000 ton ke sejumlah kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah dikirim pertengahan April 2019 lalu.
Baca: Data Rujukan Impor Beras Disebut Tidak Akurat
"Sebanyak 2.000 ton untukke sejumlah kabupaten di Pulau Madura, Jawa Timur," kata dia kepada Tempo, Kamis 2 Mei 2019.
Yandra menerangkan, daerah-daerah yang dikirimi beras masuk kategori kabupaten/kota konsumen. Sedangkan Sub-Bulog Divre III Bojonegoro (membawahi Bojonegoro-Tuban-Lamongan), masuk kategori daerah produsen beras. ”Pengiriman ini atas permintaan pusat untuk daerah-daerah kategori konsumen,” ujar dia.
Adapun stok beras di gudang Bulog Bojonegoro masih ada sebanyak 29 ribu ton. Rinciannya, beras dari pengadaan Januari-April 2019 sebanyak 18 ribu ton dan sisa beras tahun 2018 sebanyak 11 ribu ton. Sedangkan target pengadaan beras untuk tahun 2019 ini sebanyak 42 ribu ton yang dibeli ke petani dari Tuban, Lamongana dan Bojonegoro.
Stok beras 29 ribu ton itu, kata Yandra, bisa mencukupi kebutuhan Ramadan dan Idul Fitri hingga Idul Qurban pada tiga bulan mendatang. Selain itu, Bulog Bojonegoro juga telah mengantisipasi terjadinya lonjakan harga—terutama mendekati Ramadan dan Lebaran. “Caranya dengan menggelar operasi pasar,” ucapnya.
Sebagai catatan, pengiriman beras dari Bulog Bojonegoro, hampir rutin tiap tahunnya ke daerah-daerah konsumen. Terakhir, Bulog Bojonegoro mengirim beras sebanyak 6.000 ton untuk Papua, NTT dan Sumatera Utara. Pengiriman beras di tiga provinsi ini untuk pemerataan beras terutama saat kemarau bulan Juli-Oktober 2018 ini.
Ketiga provinsi itu masing-masing menerima beras sebanyak 2.000 ton sehingga totalnya 6.000 ton. Untuk pengiriman pertama lewat kapal telah diberangkatkan ke Provinsi Papua pada 9 Juli 2018.
SUJATMIKO