Harga Tiket Pesawat Mahal, BPS: Okupansi Hotel Berbintang Jeblok

Kamis, 2 Mei 2019 13:29 WIB

Ilustrasi Hotel Dengan Infinity Pool

TEMPO.CO, Jakarta - Kenaikan harga tiket pesawat disebut Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai salah satu penyebab utama dari anjloknya tingkat hunian kamar hotel berbintang.

Baca: Dorong Maskapai Turunkan Tiket Pesawat, Menhub: Bukan Intervensi

BPS mencatat telah terjadi penurunan tingkat hunian kamar hotel berbintang pada Maret 2019 sebesar 4,21 poin ketimbang periode yang sama pada tahun sebelumnya atau year on year. Pada Maret ini, rata-rata okupansi hotel hanya 52,89 persen.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan merosotnya “(Kenaikan) Harga tiket pesawat ini akan menghantam ke pariwisata ditandai dengan menurunnya hunian di hotel berbintang, juga ke banyak hal. Jangan dipandang hanya berimbas ke sektor transportasi saja,” ujarnya saat ditemui di kantor BPS, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Rabu, 2 Mei 2019.

Data BPS menunjukkan, penurunan okupansi hotel berbintang paling besar terjadi pada bulan Maret terjadi di Banten dan Lombok, Nusa Tenggara Barat. Penurunan okupansi di Banten pada April mencapai 19,98 poin dengan tingkat hunian sebesar 42,42 persen. Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu, okupansi hotel berbintang di provinsi paling barat di Pulau Jawa tersebut mencapai 62,4 persen.

Advertising
Advertising

Sementara itu, penurunan angka tingkat hunian kamar di Lombok pada Maret mencapai 17,21 poin. Pada bulan tersebut, tingkat hunian hotel berbintang di pulau yang terkenal dengan wisata Gunung Rinjani itu hanya 34,11 persen. Padahal, okupansi tahun sebelumnya mencapai 51,32 persen.

Selain di Banten dan Lombok, penurunan okupansi secara year on year juga terjadi di 17 kota lainnya. Semisal Bali dengan penurunan okupansi mencapai 5,76 poin, Kalimantan Selatan mencapai 11,74 poin, Nusa Tenggara Timur sebesar 16,04 poin, dan Papua Barat sebanyak 13,06 poin.

Adapun kenaikan harga tiket pesawat, menurut Suhariyanto, dirasakan oleh masyarakat di 39 kota. “Misalnya di Banjarmasin itu terjadi peningkatan harga 23 persen,” ucapnya.

Berdasarkan data BPS, selain berimbas pada penurunan tingkat hunian hotel berbintang di sejumlah kota, melonjaknya harga tiket pesawat juga berimbas pada inflasi sepanjang April 2019 yang mencapai 0,44 persen. Kelompok transportasi menyumbang angka inflasi pada bulan tersebut mencapai sebesar 0,05 persen. Dari total sumbangan inflasi kelompok transportasi, 0,03 persen di antaranya disebabkan karena faktor tarif angkutan udara.

Baca: Tiket Pesawat Mahal, 5 Persen Anggota Asosiasi Travel Mundur

Suhariyanto mengatakan kenaikan harga tiket pesawat harus menjadi perhatian lantaran kenaikannya tak lazim. "Biasanya tiket pesawat hanya berpengaruh pada inflasi saat Lebaran, Ramadan, Natal. Kali ini, berturut-turut dari Januari sampai April masih berkontribusi (terhadap inflasi),” ucapnya.

Berita terkait

VoA 7 Hari Tak Kunjung Ditetapkan Kemenkeu, Target Kunjungan Wisman ke Kepri akan Diturunkan

1 hari lalu

VoA 7 Hari Tak Kunjung Ditetapkan Kemenkeu, Target Kunjungan Wisman ke Kepri akan Diturunkan

Visa on Arrival 7 hari ini sangat penting untuk mengejar target kunjungan turis ke Kepri

Baca Selengkapnya

Menengok Infrastruktur Pendukung World Water Forum: Keamanan Perjalanan hingga Kenyamanan Hotel

1 hari lalu

Menengok Infrastruktur Pendukung World Water Forum: Keamanan Perjalanan hingga Kenyamanan Hotel

World Water Forum akan segera digelar di Bali. Bagaimana infrastruktur pendukung kegiatan tersebut?

Baca Selengkapnya

ASITA Gelar Munas di Batam, Diharapkan Berikan Inovasi Baru Pariwisata

1 hari lalu

ASITA Gelar Munas di Batam, Diharapkan Berikan Inovasi Baru Pariwisata

Munas ASITA yang ke-13 ini dapat melahirkan terobosan-terobosan baru dalam memajukan industri pariwisata di Indonesia

Baca Selengkapnya

Riset: Sektor Pariwisata Global Berkembang Pesat Meski Nilai Tukar Uang Fluktuatif

1 hari lalu

Riset: Sektor Pariwisata Global Berkembang Pesat Meski Nilai Tukar Uang Fluktuatif

Mastercard Economics Institute mendalami sejumlah industri pariwisata di 74 negara.

Baca Selengkapnya

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

2 hari lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

3 hari lalu

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

BPS menyebut nilai ekspor komoditas nikel dan barang daripadanya mengalami kenaikan sebesar US$ 210,6 juta atau 45,85 persen pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

4 hari lalu

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

Wamenkeu Suahasil Nazara mengungkapkan, tingkat pengangguran 2024 telah turun lebih rendah ke level sebelum pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Banjir Sumbar Berdampak ke Pariwisata, Sandiaga Uno: Keselamatan yang Paling Utama

4 hari lalu

Banjir Sumbar Berdampak ke Pariwisata, Sandiaga Uno: Keselamatan yang Paling Utama

Sandiaga Uno menyebut banjir Sumbar turut berdampak ke sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Baca Selengkapnya

Promo Tiket Indonesia Air Asia Penerbangan Rute Asia dan Australia Mulai Rp 389 Ribu

5 hari lalu

Promo Tiket Indonesia Air Asia Penerbangan Rute Asia dan Australia Mulai Rp 389 Ribu

Maskapai penerbangan Indonesja Air Asia menebar promo tiket untuk rute penerbangan Asia dan Australia. Harga tiket mulai Rp 389 ribu.

Baca Selengkapnya

Masa Jabatan Hampir Berakhir, Apa Rencana Sandiaga Uno Selanjutnya?

5 hari lalu

Masa Jabatan Hampir Berakhir, Apa Rencana Sandiaga Uno Selanjutnya?

Masa jabatan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno tersisa lima bulan lagi. Ini rencana dia.

Baca Selengkapnya