BUMN Dinilai Banyak Kepentingan, Begini Respon Kemenko Perekonomian

Sabtu, 27 April 2019 20:05 WIB

Petugas menjelaskan pada pelaku usaha cara pengoperasian sistem Online Single Submission atau OSS alias Perizinan Online Terpadu di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Senin, 9 Juli 2018. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Iskandar Simorangkir, menyadari sistem perizinan investasi, Online Single Submission atau OSS yang saat ini dikembangkan pemerintah masih memiliki banyak kekurangan. Akan tetapi, Iskandar menyebut pemerintah akan terus memperbaikinya demi menciptakan proses transparansi investasi di Indonesia.

BACA: ABAC Berkomitmen Jaga Asia Pasifik Sebagai Pusat Ekonomi Dunia

"Yang namanya eksekusi kebijakan memang gak ada yang sempurna, kalau nunggu sempurna, sampai kiamat gak jadi-jadi," kata Iskandar dalam dalam acara Ngobrol Tempo: Kepastian Hukum Investasi Antara BUMN dan Swasta di Hotel Century Park, Jakarta Pusat, Sabtu, 27 April 2019.

Pernyataan ini disampaikan Iskandar menanggapi banyaknya persoalan dalam proses investasi dan bisnis yang dikerjakan oleh BUMN maupun swasta. Dalam acara yang sama, Ekonom Senior Faisal Basri juga menyampaikan kritik bahwa selama ini BUMN juga tidak bisa bekerja dengan baik karena banyaknya kepentingan dan titipan dari pihak-pihak tertentu di pemerintahan.

BACA: Sri Mulyani Siapkan Strategi Hadapi Pelemahan Ekonomi Global

Advertising
Advertising

Lebih lanjut, Iskandar menjelaskan bahwa kritikan yang disampaikan Faisal memang merupakan kondisi yang terjadi selama bertahun-tahun lamanya. "Memang sudah 70 tahun kita biarkan seperti ini, perlawanannya luar biasa juga, tentunya," kata Iskandar.

Di sisi lain, Iskandar menyadari bahwa upaya memutus rantai kepentingan tidaklah mudah. Akan tetapi, Ia menyebut pemerintah tidak akan menyerah untuk mengakhirinya. Bagi Iskandar, sistem IT atau Informasi dan Teknologi yang transparan dalam OSS menjadi kunci untuk menyelesaikannya. "Jadi masyarakat bisa mengawasi, kontrak yang semula bisa diubah-ubah begitu saja, bisa diawasi," kata dia.

Tak sampai di situ, Iskandar menyebut pemerintah saat ini tengah memperluas cakupan dari OSS ini hingga ke perizinan investasi di daerah. Urusan ini tidaklah mudah. Sejauh ini, kata dia, baru tiga daerah dari lebih 400 Kabupaten Kota dan 34 Provinsi yang mengaku siap dengan sistem yang ada. "Semua itu yang harus kami benahi," ujarnya.

Dengan sistem OSS ini, Iskandar berharap proses perizinan investasi ke depan akan semakin lancar meningkat besarnya kebutuhan akan investasi di Indonesia. Dari 223 Proyek Strategis Nasional, kata Iskandar, total dana investasi yang dibutuhkan mencapai sekitar Rp 4.150 triliun.

Total kebutuhan investasi ini bakal dipenuhi dengan kerja sama pendanaan APBN, BUMN, dan swasta. Untuk menarik minat swasta, pemerintah pun menyiapkan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha alias KPBU. "Jadi ke depan kita coba semua kayak bidding ajalah, jadi orang bisa mengamati dan langsung memantau prosesnya," kata Iskandar.

Baca berita tentang perekonomian lainnya di Tempo.co.

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

5 hari lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

5 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

6 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

Pemerintah harus cermat menerapkan strategi, salah satunya melalui diplomasi perdagangan

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

7 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

10 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

10 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

10 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

10 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Cara Download Safe Exam Browser untuk Tes Online BUMN 2024

10 hari lalu

Cara Download Safe Exam Browser untuk Tes Online BUMN 2024

Berikut ini cara download Safe Exam Browser untuk tes online pertama Rekrutmen Bersama BUMN 2024 bagi perangkat Windows atau MacOS.

Baca Selengkapnya