Garuda Copot Anak Buah CT dari Komisaris, Sikap Trans Airways?

Kamis, 25 April 2019 08:05 WIB

Kondisi perawatan pesawat Garuda Indonesia jenis bombardier di Hanggar 4 GMF, kompleks Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa, 2 April 2019. TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. telah merampingkan jajaran komisaris dan direksinya pada Rabu, 24 April 2019. Perampingan tersebut diumumkan dalam rapat umum pemegang saham tahunan atau RUPST.

Baca: Adik Chairul Tanjung Tolak Laporan Keuangan Garuda Indonesia

Satu dari jajaran komisaris yang dicoret dalam posisi atap perseroan adalah Dony Oskaria. Ia adalah tangan kanan Chairul Tanjung di PT Trans Airways. Pencopotan Dony ini, menurut Deputi Jasa Keuangan, Survei, dan Konsultasi Kementerian BUMN Gatot Trihargo berlatar alasan optimalisasi komisaris.

“Komisarisnya kan perlu dioptimalkan,” ujar Gatot seusai RUPST di Hotel Pullman, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada hari RUPST berlangsung.

Menurut Gatot, perampingan komisaris di perusahaan pelat merah itu wajar dilakukan. Sebab, komisaris dari jajaran pemerintah juga terdampak perampingan. Wakil pemerintah di perseroan, kata dia, saat ini hanya tersisa dua orang pasca-perampingan.

Advertising
Advertising

Adapun Dony mengatakan pemberhentiannya disebabkan oleh masa kerja yang telah 5 tahun. “Sudah habis masanya,” ujarnya kala ditemui di tempat yang sama.

Komisaris Garuda Indonesia lainnya, Chairal Tanjung, yang berasal dari perseroan yang sama dengan Dony, enggan mengomentari soal nasib keberlangsungan hubungan perusahaannya dengan Garuda Indonesia. Kala ditanya soal kemungkinan PT Trans Airways akan “exit” dari saham perusahaan, Chairal menolak menjawab jelas.

“Tanya bos besar. Itu bukan wewenang saya,” ujarnya. Bos besar yang dimaksud ialah Chairul Tanjung, kakak Chairal. Chairul Tanjung alias CT merupakan pemilik CT Corp, perusahaan induk yang menaungi Trans Airways.

Chairal juga menjelaskan saat ini hubungan perusahaannya dengan Garuda Indonesi tak bermasalah. “Secara bisnis Garuda oke dengan Q1 (pembukuan kuartal I) baik,” ucapnya.

Selain Dony, Garuda Indonesia memberhentikan tiga nama komisaris lawas. Mereka adalah Agus Santoso sebagai Komisaris Utama, Dony Oskaria, Muzaffar Ismail, dan Luky Alfirman sebagai Dewan Komisaris.

Baca: Laporan Keuangan Garuda Indonesia Disebut Tidak Sesuai Standar

Garuda Indonesia lalu mengangkat dua nama segar untuk mengisi kekosongan. Di antaranya Eddy Porwanto Poo sebagai Komisaris Independen dan Sahala Lumban Gaol sebagai Komisaris Utama. Dengan posisi baru ini, Garuda Indonesia kini hanya memiliki lima komisaris setelah sebelumnya pada posisi yang sama diisi tujuh orang.

Berita terkait

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

2 jam lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

11 jam lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

14 jam lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

1 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

Pemerintah harus cermat menerapkan strategi, salah satunya melalui diplomasi perdagangan

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

1 hari lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

4 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

4 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

4 hari lalu

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

Pemerintah bisa mengantongi ratusan miliar setahun dari iuran dana pariwisata yang dikenakan pada tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

4 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

5 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya