BKPM: Suasana Hati Investor Bahagia Usai Pemilu 2019

Rabu, 24 April 2019 13:49 WIB

(dari kanan) Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara (tengah) dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong memberikan paparan dalam diskusi Forum Merdeka Barat (FMB) 9 bertajuk 'Investasi Unicorn untuk Siapa?' di Jakarta, Selasa, 26 Februari 2019. FMB 9 ini membahas potret e-commerce dan start-up Indonesia di masa depan. Sejalan dengan hal tersebut pemerintah juga berusaha untuk menarik dan memfasilitasi para investor. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Fasilitas Promosi Badan Koordinasi Penanaman Modal atau BKPM Indra Darmawan mengatakan para investor cenderung memiliki suasana hati atau mood yang bahagia setelah pemilu 2019. Apalagi pemilu yang digelar pada 17 April 2019 bisa terlaksana dengan lancar dan aman.

Baca juga: Wiranto Sebut KPU Harus Dikawal Agar Bebas Intervensi

"Untuk saat ini investor mood-nya cukup happy, jadi sudah ada trust dan trust jadi keputusan investasi," kata Indra dalam acara Danareksa Economics and Investment Outlook 2019 di Ritz Charlton, Jakarta Selatan, Rabu 24 April 2019.

Akan tetapi, kata Indra, para investor juga masih menunggu hasil real count penghitungan hasil pemilihan presiden atau pilpres yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum atau KPU.

Indra mengatakan, BKPM sebelumnya telah memberikan masukan mengenai empat hal yang perlu diperhatikan bagi investor dalam kondisi tahun politik. Pertama para investor diminta oleh BKPM untuk bisa memetakan arah kebijakan masing-masing kandidat.

"Kami sampaikan bahwa Anda harus sudah punya posisi ketika satu menang Anda harus di mana dan, ketika yang lainya menang Anda harus ke mana," kata Indra.

Karena itu, investor harus mampu memahami dua kemungkinan kebijakan yang muncul dan berdampak pada ekonomi nasional. Ini lah strategi yang bisa dilakukan oleh investor, sebab keinginan untuk mendapat untung inilah yang dikejar oleh para investor.

"Agamanya profit jadi jadi harus bisa main di dua kaki dan harus tahu posisi. Setelah pemilihan juga harus ada strategi dengan melihat kondisi ekonomi makro," ujar dia.

Kemudian yang kedua adalah memperhatikan kondisi ekonomi makro termasuk pertumbuhan ekonomi global. Sebab sedikit banyak hal ini mempengaruhi kondisi perekonomian Indonesia yang banyak bergantung pada perdagangan dengan negara yang ekonominya tengah melambat seperti Cina dan Amerika Serikat.

Selanjutnya, investor juga harus memperhatikan kondisi nilai tukar rupiah. Perhatian terhadap nilai tukar juga harus dibarengi untuk melihat pergerakan tingkat suku bunga dan menguatnya beberapa indeks seperti Dow Jones dan juga S&P 500 yang ternyata menguat sehingga membuat aliran investasi lebih banyak mengali ke sana.

Terakhir, investor juga telah diminta untuk memperhatikan kondisi utang pemerintah dan utang swasta. Misalnya utang yang ditarik untuk pembangunan infrastruktur. Utang untuk pembangunan ini harus bisa melakukan monetisasi lewat pembangunan lain yang ikut membantu pertumbuhan ekonomi.

Baca berita pemilu 2019 lainnya di Tempo.co

Berita terkait

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

1 jam lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

2 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

3 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

3 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

4 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Putusan MK Dinilai Beri Kepastian pada Investor, Ekonom BCA: Semoga Belanja Modal Meningkat

6 hari lalu

Putusan MK Dinilai Beri Kepastian pada Investor, Ekonom BCA: Semoga Belanja Modal Meningkat

Kepala Ekonom BCA David Sumual menilai putusan MK akan memberikan legitimasi atau kepastian hukum terhadap Pemilu.

Baca Selengkapnya

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

6 hari lalu

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal dampak putusan MK yang menolak seluruh gugatan sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

Imbas Israel Serang Balik Iran, Rupiah Makin Keok

10 hari lalu

Imbas Israel Serang Balik Iran, Rupiah Makin Keok

Selain terhadap nilai tukar rupiah, gejolak konflik ini juga berefek pada harga emas dan minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

11 hari lalu

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

OJK membeberkan dampak memanasnya konflik di Timur Tengah kinerja intermediasi dan stabilitas sistem keuangan nasional.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Pelaksanaan Pemilu 2019, Pertama Kalinya Pilpres dan Pileg Serentak

11 hari lalu

Kilas Balik Pelaksanaan Pemilu 2019, Pertama Kalinya Pilpres dan Pileg Serentak

Hari ini, 17 April 2019 atau Pemilu 2019 pertama kali Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) dilakukan secara serentak.

Baca Selengkapnya