Pendapatan Garuda USD 4,37 M, Tertinggi dalam 16 Tahun Terakhir

Rabu, 24 April 2019 10:51 WIB

Komisaris Utama PT Garuda Indonesia, Agus Santoso. garuda-indonesia.com

TEMPO.CO, Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan laba perusahaan dalam kurun 3 tahun terakhir. Komisaris Utama Garuda Indonesia Agus Santoso mengatakan perusahaan pelat merah itu berhasil mencetak laba sejak 2015 setelah sebelumnya berturut-turut merugi.

Baca: Garuda Indonesia Bakal Gelar RUPST, Bahas Pergantian Dirut?

Agus menjelaskan, khususnya pada tahun 2018, Garuda Indonesia yang saat itu memiliki direktur utama baru, yakni Ari Ashkara, menyelesaikan beban kerugian dalam tiga triwulan. Beban yang ditanggung saat itu mencapai US$ 110 juta.

"Namun dalam 3 bulan berjalan kami memimpin Garuda mencatat untung US$ 115,25 juta sehingga selama 2018 masih ada keuntungan US$ 5,018 juta," ucap Agus dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 24 April 2019.

Kinerja operasional Garuda Indonesia juga mencatatkan tren meningkat, yakni di sisi revenue atau pendapatan, pada 2018, perseroan berhasil mencatat US$ 4,373 miliar. Angka ini diklaim tertinggi sepanjang 16 tahun terakhir.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, pada rapat umum pemegang saham atau RUPS 2015, perseroan mencatat masih mewarisi kerugian US$ 371,4 juta. Namun di akhir tahun tersebut, Garuda Indonesia mulai untung US$ 76,48 juta.

"Pada 2016, Garuda mencatat untung US$ 9,4 juta," ujar Agus. Namun, memasuki 2017, Garuda kembali mengalami kerugian. Perusahaan yang saat itu dipimpin Direktur Utama Pahala Mansyuri tercatat untung US$ 213,4 juta.

Menurut Agus, Garuda Indonesia rugi lantaran membayar pengampunan pajak atau tax amnesty dari denda pengadilan Australia sebesar US$ 145,8 juta. Dalam catatan pembukuan, perusahaan saat itu mengalami rugi riil sebesar US$ 67,6 juta.

Sementara itu, memasuki kuartal pertama 2019, Garuda Indonesia kembali mencetak untung. Dalam catatan, Garuda untung sebesar US$ 19,74 juta. "Dengan kata lain, dalam masa kepemimpinan Pemerintahan Presiden Jokowi, justru kinerja keuangan Garuda Indonesia menunjukkan tanda membaik," ucapnya.

Dengan angka-angka ini, Agus yakin Garuda Indonesia akan untung dengan upaya efisiensi dan pengembangan bisnis-bisnis multiplier effect. Selain itu, perseroan juga akan meningkatkan bisnis non-angkutan penumpang, seperti marchandise peralatan, service onboard, dan pengembangan kargo bersama BUMN lainnya.

Baca: Kuartal I, Garuda Bukukan Laba Bersih USD 19,7 Juta

Tak hanya, itu, Agus menyebutkan langkah perusahaan lainnya untuk menggenjot pendapatan bisnisnya. Misalnya melalui pengembangan maintenance GMF, efektifitas penggunaan pesawat, efektifitas rute-rute, dan penambahan rute potensial domestik oleh Garuda Indonesia.

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

10 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

3 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

4 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

4 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

4 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

4 hari lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

5 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

5 hari lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

5 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya