Lelang 6 Sukuk Negara, Kemenkeu Serap Rp 6,06 Triliun

Rabu, 17 April 2019 08:25 WIB

Gedung Kementerian Keuangan atau Kemenkeu. Dok TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah kemarin menyerap dana Rp 6,06 triliun dari lelang enam seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp 18,5 triliun. Jumlah dana yang diserap itu memenuhi target indikatif sebesar Rp 6 triliun.

Baca: Bank Mandiri Raup Pesanan Sukuk SR011 Rp 730 Miliar

Keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan menyebutkan jumlah yang dimenangkan untuk seri SPNS03102019 mencapai Rp 1,8 triliun. "Dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,28524 persen dan imbalan secara diskonto," seperti dikutip dari siaran pers, Selasa, 16 April 2019.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 3 Oktober 2019 sebesar Rp 5,93 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 5,9375 persen dan tertinggi 6,84375 persen.

Sementara untuk seri PBS019, jumlah dimenangkan mencapai Rp 0,9 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,31994 persen dan tingkat imbalan 8,25 persen. Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 September 2023 ini mencapai Rp 1,3 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 7,25 persen dan tertinggi 7,59375 persen.

Advertising
Advertising

Untuk seri PBS021, jumlah dimenangkan mencapai Rp 0,99 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,56228 persen dan tingkat imbalan 8,5 persen. Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 November 2026 mencapai Rp 1,02 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,53125 persen dan tertinggi 8,21875 persen.

Sedangkan untuk seri PBS022, jumlah dimenangkan mencapai Rp 1,72 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,36548 persen dan tingkat imbalan 8,625 persen. Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 April 2034 ini mencapai Rp 1,73 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 8,28125 persen dan tertinggi 8,46875 persen.

Adapun untuk seri PBS015, jumlah dimenangkan mencapai Rp 0,65 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,75989 persen dan tingkat imbalan 8 persen. Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Juli 2047 ini mencapai Rp 2,09 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 8,71875 persen dan tertinggi 8,90625 persen.

Baca: Kemenkeu Terbitkan Lagi Sukuk Ritel SR-011 Mulai Rp 1 Juta

Dalam kesempatan ini, pemerintah tidak memenangkan lelang dari seri PBS014, meski penawaran mencapai Rp 6,42 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,15625 persen dan imbal hasil tertinggi 7,43375 persen. Sebelumnya, pada lelang enam seri sukuk pada awal April lalu, pemerintah menyerap dana sebesar Rp 8,03 triliun dengan penawaran masuk Rp 18,41 triliun.

ANTARA

Berita terkait

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

8 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

9 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

9 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

9 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

9 hari lalu

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

Ditjen Bea Cukai menanggapi pemberitaan penetapan bea masuk untuk produk sepatu impor yang dibeli oleh konsumen sebesar Rp 31,8 juta.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

10 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

11 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

11 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

11 hari lalu

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

PT PundiKas Indonesia, layanan pinjaman dana online atau pinjol, membantah institusinya telah menjebak nasabah dengan mentransfer tanpa persetujuan.

Baca Selengkapnya

Seorang Istri jadi Korban KDRT Suaminya Karena Tak Berikan Data KTP Untuk Pinjol

13 hari lalu

Seorang Istri jadi Korban KDRT Suaminya Karena Tak Berikan Data KTP Untuk Pinjol

Seorang menjadi korban KDRT karena tidak memberikan data KTP untuk pinjaman online.

Baca Selengkapnya