Debat Pilpres, Dua Paslon Bakal Adu Jurus Pacu Pertumbuhan

Sabtu, 13 April 2019 18:31 WIB

Capres nomor urut 01 Joko Widodo, Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Ketua KPU RI Arif Budiman menyanyikan lagu Indonesia Raya saat mengikuti Debat Capres Putaran ke-4 di Hotel Shangril-La, Jakarta, Sabtu, 30 Maret 2019.Debat Capres ke 4 di Pilpres 2019 ini mengusung tema "Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan dan Keamanan, serta Hubungan Internasional. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Debat pilpres putaran terakhir yang akan dihadiri dua pasangan calon presiden dan wakil presiden pada malam hari ini diperkirakan bakal beradu jurus untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi. Debat tersebut akan membahas soal ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan, investasi, serta industri.

Baca: Debat Pilpres, Ma'ruf Amin Punya Amunisi Ini untuk Hadapi Lawan

Juru bicara Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin, Arif Budimanta, mengatakan setidaknya ada tiga strategi yang mesti dilakukan agar pertumbuhan ekonomi tidak mandek di level 5 persen. "Pertama menjaga konsumsi rumah tangga berada pada level tumbuh lima persen," kata dia dalam diskusi di Jakarta, Rabu lalu, 10 April 2019.

Di samping itu, pemerintah juga akan menggenjot investasi agar tumbuh hingga dua digit. Ia mengatakan investasi perlu didorong agar mendatangkan devisa dan kalau bisa bergerak di bidang subsitusi impor.

Arif pun memastikan bahwa pemerintah bakal memberi kesetaraan perlakukan kepada pelaku ekonomi baik residen maupun non-residen untuk menggerakkan roda perekonomian. "Tapi dibingkai dengan asas kepentingan nasional," ujar dia. Selain itu, perlunya net ekspor mencapai minimal 1 persen.

Advertising
Advertising

Sementara itu tim ekonomi Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Anthony Budiawan, berujar kubunya menargetkan pertumbuhan ekonomi tinggi mencapai 7 persen. Untuk mencapai angka tersebut, ia menyebut perlunya stimulus untuk mengerek tingginya permintaan atau demand.

"Kita punya ekonomi dari sisi suplai dan permintaan, permintaan ini anjlok, harus diberikan stimulus," ujar Anthony. Salah satu caranya, adalah dengan mengurangi tarif pajak, khususnya yang berkenaan dengan masyarakat kalangan menengah ke bawah. Dengan demikian, daya beli bisa kembali lagi.

Di samping menggenjot permintaan, Anthony juga mengatakan perlunya menarik investasi lantaran selama ini masih kurang. "Kalau permintaan naik, investasi harus disiapkan, sehingga kita bisa menjadi 7 persen, walau tidak instan dan butuh waktu."

Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi nasional diperkirakan bakal menjadi salah satu topik hangat dalam debat pilpres putaran terakhir "Beberapa tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi kita di kisaran lima persen, ini relatif baik kalau kita melihat kondisi global, namun kita butuh lebih besar lagi," ujar Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics Muhammad Faisal di Hong Kong Cafe, Jakarta, Selasa, 9 April 2019.

Apabila hanya mengandalkan pertumbuhan ekonomi di kisaran lima persen, Faisal mengatakan Indonesia terancam masuk dalam jebakan kelas menengah. Untuk itu, menurut dia, penting bagi dua pasangan calon agar memberi solusi atas persoalan itu.

Terlebih, Faisal mencatat Indonesia sudah menghabiskan waktu selama 23 tahun menjadi negara berpendapatan menengah. "Untuk menghindarinya (jebakan kelas menengah) Indonesia harus mendorong pertumbuhan ekonomi setidaknya tujuh persen per tahun dan bertahan pada level tersebut selama beberapa dekade," ujar dia. Ia menambahkan upaya itu mesti dilakukan segera selagi Indonesia menikmati bonus demografi.

Baca: Debat Pilpres Terakhir, Capres Diminta Bahas Industri Manufaktur

Selama masa kampanye, Faisal melihat baik pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo - Ma'ruf Amin dan paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno belum menyuarakan solusi yang konkret guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi Tanah Air. Mereka masih hanya mengangkat isu-isu populis, misalnya pada tataran kesejahteraan dan keadilan dari sisi ekonomi.

Simak berita terkait debat pilpres lainnya hanya di Tempo.co.

Berita terkait

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

6 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

6 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

7 jam lalu

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menegaskan posisi partainya yang mendukung pemerintahan baru Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

7 jam lalu

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

Gibran rencana Prabowo yang akan melibatkan ketua parpol dan tokoh senior, tak terkecuali Ketua Umum PDIP Megawati dalam menyusun kabinet

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

8 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

9 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

10 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

10 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

10 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

11 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya