Jakarta - Calon Wakil Presiden Nomor Urut 01, Ma'ruf Amin ingin mendorong tenaga kerja Indonesia mampu menguasai teknologi digital. Program ini guna melanjutkan capaian pemerintah yang telah menekan angka pengangguran hingga ke kisaran 5 persen alias paling rendah dalam 20 tahun terakhir.
Baca: Ingin Bertemu Jokowi, Rizal Ramli Mau Minta Kartu Kaya
"Kebetulan kita sudah bisa membangun infrastruktur darat, laut, udara, dan langit, yaitu melalui Palapa Ring, sehingga tumbuh startup, unicorn, bahkan decacorn," ujar Ma'ruf dalam Debat Calon Wakil Presiden di Hotel Sultan, Jakarta, Ahad, 17 Maret 2019.
Seiring dengan bertumbuhnya bisnis rintisan digital itu pula, Ma'ruf berpendapat tenaga kerja Indonesia harus disiapkan. "Ini dalam rangka menyiapkan anak kita menghadapi tantangan 10 years challenge," tutur Ma'ruf.
Karena itu, ujar Ma'ruf, peningkatan kualitas tenaga kerja mesti dimulai dari pendidikan. Pendidikan itu akan direvitalisasi mulai dari tingkat Sekolah Menengah Kejuruan, politeknik, hingga akademi. Selain itu, ia juga bakal menggandeng dunia usaha dan industri agar tercapai relevansi link and match.
"Kami akan mengembangkan latihan dan kursus melalui balai latihan kerja dan badan usaha milik negara," kata Ma'ruf.
Adapun Calon Wakil Presiden Nomor Urut 02 Sandiaga Uno berjanji menghapus dua juta pengangguran dalam lima tahun ke depan apabila terpilih dalam Pemilihan Umum 2019 medatang. "Saya juga pernah menjadi pengangguran," ujar Sandiaga.
Menurut Sandiaga, anak muda sejatinya membutuhkan peluang agar bisa keluar dari status sebagai pengangguran. Oleh karena itu, salah satu caranya adalah dengan meluncurkan Rumah Siap Kerja bagi anak muda.
Program ini, ujar Sandiaga, adalah sebuah layanan terpadu bagi anak muda bila hendak mencari pekerjaan. Selain menyediakan pelatihan, fasilitas itu juga akan menjadi fasilitator link and match antara sumber daya manusia dengan dunia industri. "Karena sangat ironis, saat ini 61 persen pengangguran adalah angkatan kerja muda," ujar Sandiaga.
Baca: Ma'ruf Amin Janji Angka Stunting Turun 10 Persen dalam 5 Tahun
Para anak muda itu kebanyakan adalah lulusan Sekolah Menengah Kejuruan. Pada mulanya, mereka memutuskan masuk SMK agar mudah mencari kerja. Namun, ternyata harapn hanya sekadar harapan, mereka tetap kesulitan mencari kerja. "Makanya kami menyiapkan rumah siap kerja."
Program yang direncanakan tersedia hingga level kecamatan itu, ujar Sandiaga, nantinya bakal melibatkan juga dunia usaha. Pemerintah bakal memilih pelaku usaha yang akan diberi insentif agar memberi program magang kepada anak muda yang datang ke rumah siap kerja.